27

2.6K 270 23
                                    

*Diana & Helios POV*

"Fyuuh"

Diana duduk didepan meja rias dan mengembuskan nafas dalam-dalam. Hari yang panjang. Ia sangat gelisah dan berusaha agar tidak mengacaukan pesta minum teh hari ini jadi ia merasa lelah.

Namun Hestia, disisi lain.....

Diana memandangi pantulan dirinya dari cermin. Ini pertama kalinya ia merasa harga dirinya hancur seperti ini. Hestia menyerang Diana seolah ia sudah menunggu kesempatan untuk melakukannya. Dan statusnya sebagai istri Caelus juga sangat membebani.

Ia menyesal tidak bisa mengatur kursi duduknya agar ditempatkan di meja lain karena statusnya sebagai istri Marquis. Ketika ia mengingat sorot mata Hestia, air mata kembali menggenang diujung matanya. Hatinya selalu sesak ketika berhadapan dengan Hestia, tapi akan lebih baik jika Helios menemaninya.

Tapi hari ini ketika Hestia menargetkannya, Helios tidak ada disebelahnya.

Kini gadis pelayan sibuk melepaskan akseseoris yang Diana pakai dan melepas gaun nya. Diana terdiam seperti boneka.

"Mari kita pergi ke kamar mandi, Yang Mulia"

Diana perlahan berjalan.

**

Kini Helios dan Diana ada di ruang makan. Helios menatap istri yang duduk dihadapannya yang hanya memainkan makanan tanpa menyantapnya.

"Diana... hari ini kamu melakukan kerja yang bagus"

"......Terima kasih"

Diana memaksakan tersenyum dan kemudian tak berekspresi lagi. Depresi yang dirasakan Diana menguar di sekelilingnya.

Helios hanya bisa mendesah.

"Apakah kamu mau menceritakan detailnya? Hal yang Hestia katakan tadi?"

Diana tertegun. Keheningan yang berat terasa diantara mereka berdua.

"Heli...."

"Ya, Diana"

Melihat respon suaminya yang tanpa keraguan, Diana akhirnya memberanikan diri untuk bercerita.

"Aku merasa hatiku hancur. Seolah aku tidak bisa menguatkan hati ku"

"!"

Helios sudah merasa kondisi Diana tidak seperti biasanya.

Disaat bersamaan, rasa benci nya pada Hestia menguar berkobar lagi.

'Beraninya kamu pada istriku!'

Kini air mata mulai menetes dari mata Diana.

"Heli, apakah aku benar-benar salah?"

"??"

"Apakah moralitas yang selama ini kupercayai hanyalah sebuah ilusi? Apakah seharusnya aku tidak menyalahkan Caelus?"

"................."

Helios tidak bisa langsung menjawabnya.

Kepercayaan moralitas yang melekat pada Diana tidak perlu dipertanyakan. Tapi jika ia bertanya padaku masalah Caelus... Helios sendiri tidak sanggup untuk berkata 'Caelus tidak berbuat kesalahan'.

Diana tertunduk.

"Marchioness menceritakan sesuatu ketika pesta minum teh tadi. Hal itu cerita yang beredar dijalanan, seorang wanita yang membunuh anak laki-laki yang ternyata bersalah karena membunuh dan memperkosa anak dari wanita itu.."

"......."

"Kemudian ia bertanya padaku, apakah ibu itu orang yang tak bermoral?"

"........"

Demi Biasku yang Tersakiti | For My Abandoned Beloved | For My Derelict FavoriteWhere stories live. Discover now