64

14K 666 35
                                    

Perjalanan jarak jauh menggunakan kereta kuda ternyata lebih sulit dibanding yang kubayangkan.

Momen romantis seperti yang biasa muncul pada novel rofan hanya terjadi dalam waktu yang singkat, dan lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk berjuang melawan guncangan, mabuk darat, serta kebosanan melihat jalanan yang belum beraspal.

Tapi bagiku, tetap ada kelebihan yang bisa kuraih dari kebosanan ini.

Pikirkan saja, aneh bukan jika aku tak bersemangat ketika harus duduk seharian dalam satu ruangan sempit bersama kesayanganku!

Namun, rasanya aku malu jika harus terus menerus menatap wajah Caelus karena kebosanan yang melanda.

Maka dari itu aku menemukan solusi lain, yaitu merajut!

Begitu aku menerima satu set peralatan merajut dari Clarice, aku langsung meletakkannya di pangkuanku dan mulai merajut syal yang bisa digunakan ketika udara dingin.

Tapi sejujurnya, aku memang hanya tahu cara merajut syal saja.

Caelus yang duduk dihadapanku sambil membaca menggunakan kacamata bacanya pun menatapku.

“Apa yang akan kamu rajut?”

“Syal.. Aku hanya merasa sedikit bosan jika tanganku diam saja”

“Untuk siapa?”

Pertanyaannya memang dilemparkan dengan nada santai, tapi aku bisa sedikit merasakan sedikit ekspektasi didalamnya.

Aku pun tersenyum.

“Kalau rajutannya jelek ini milikku, tapi kalau bagus akan menjadi milikmu”

“.....”

Caelus terlihat tidak senang. Namun sampai mati, aku tak akan membiarkannya syal yang jelek melingkari leher kesayanganku.

Cukup kravat menjadi yang terakhir saja.

Caelus membuka jendela kereta, kemudian udara dingin menyeruak masuk.

“Udaranya benar-benar berbeda karena kita sudah berada di utara”

“Hmm…”

Caelus mengangguk setuju.

Tapi bukan hanya itu, suhu udara pun benar-benar berbeda. Tidak seperti ibukota yang memiliki udara ringan sepanjang tahun, kecuali musim hujan singkat, musim di Attica selalu dingin. 

Jika saja cuacanya sedikit buruk, badai salju pasti langsung menerjang.

Jadi orang-orang Attica terkenal akan kemampuan bertahan hidupnya di seantero kekaisaran.  Disana juga terdapat banyak prajurit yang tangguh.

Melihat jendela yang terbuka, pengawal pun mendekat.

“Jika kita terus bergerak dengan ritme seperti ini, kita bisa menginap satu malam di kota terdekat dan keesokan harinya kita akan tiba di Attica, Duke”

“Aku mengerti”

Rasanya aku sedikit cemberut ketika mendengar kata-katanya.

Masih harus memakan waktu sehari lagi.

Ini benar-benar wilayah yang jauh. Selama ini aku sudah berjalan menggunakan kereta kurang lebih 5 hari.

Seolah mengerti ekspresiku, Caelus tersenyum lembut.

“Perjalanan yang sult ini akan segera berakhir. Bertahanlah sebentar lagi, Hesse”

“Ya….”

Sesungguhnya, tak akan memakan waktu selama ini jika kami pergi hanya menggunakan kuda. Namun, karena keberangkatan ini untuk ‘menetap di Attica dalam waktu yang cukup lama’, jadi ada banyak barang dan juga orang yang harus dibawa. Jadi perjalanan ini sengaja dibuat santai dan lebih lama dari biasanya.

Demi Biasku yang Tersakiti | For My Abandoned Beloved | For My Derelict FavoriteWhere stories live. Discover now