Side Story - 3

9.7K 613 78
                                    

Tak lama berselang, Pangeran Helios secara resmi mengumumkan perceraiannya dengan Diana. Kabar itu tak hanya menggemparkan ibukota, namun hingga seisi negara.

Sementara itu, tindakan Diana yang mengecewakan selama menjadi Putri Mahkota juga mulai dibicarakan lagi.

Disaat bersamaan, masa lalu mereka berdua yang begitu bergairah dalam saling mencintai juga dibicarakan. Seperti yang diduga, menjadi Putri Mahkota tidak cukup mengandalkan cinta saja.

Kini kalangan sosial menjadi begitu sibuk. Demi menunjuk calon Putri Mahkota baru, bangsawan mulai membentuk kubu berdasarkan kepentingan mereka sendiri.

Caelus merasa khawatir akan hal ini.

"Sepertinya konflik politik tidak bisa dihindari.."

"Ini hal yang sudah kuperkirakan, Cael"

Hestia hanya bersikap tenang menanggapi fenomena ini.

"Kamu juga tahu kan kalau kekacauan ini akan berhenti jika Putra Mahkota sudah memiliki penerus secepat mungkin. Masalahnya, calon Putri Mahkota baru harus orang yang mudah diterima kalangan bangsawan"

"Ia harus berasal dari keluarga yang kekuatannya tak terlalu besar dan juga tidak mengancam kekuasaan kekaisaran. Tidak akan mudah"

Mendengar suaminya menghela nafas, Hestia menambahkan satu penekanan lagi.

"Yang paling penting, wanita itu bisa mengerti"

"Hm?"

Sekali lagi Hestia menjelaskan dengan sabar pada suaminya yang kebingungan.

"Itu berarti orang yang juga bisa didukung oleh Duke negara ini yang harus menjadi Putri Mahkota. Singkatnya, kamu juga harus memikirkan kandidat yang paling cocok untuk menjadi Putri Mahkota"

Caelus cemberut mendengarnya.

"Aku benar-benar tidak ingin ikut campur, Hesse"

"Kamu tak perlu membantu dengan agresif. Cukup bagimu untuk memberikan pendapat jika Putra Mahkota membawa daftar kandidat"

"Uh...."

Alis wajahnya berkerut dan Caelus berpikir untuk beberapa saat. Lalu ia bertanya pada Hestia.

"Apakah ada gadis yang ingin kamu dukung?"

"Hm? Ini hal yang sedang kita diskusikan bukan?"

"Ya, kamu seorang Duchess. Kamu juga memiliki wewenang yang sama sepertiku"

Hestia memicingkan matanya. Hanya ada satu alasan kenapa suaminya berkata seperti itu.

"Cael..Jangan bilang...Kamu mencoba mengalihkan masalah ini padaku bukan?"

"Tentu tidak, Hesse"

Caelus tersenyum manis hingga matanya menyipit.

"Sesungguhnya, saat ini kamulah wanita yang memiliki status tertinggi di negara ini karena absennya Putri Mahkota. Kamu memiliki kuasa paling besar untuk memilih calon Permaisuri selanjutnya"

"Woah..."

Terdengar masuk akal. Untuk sekarang Hestia menyetujuinya.

"Ya..kamu benar. Seperti yang kamu bilang, aku tidak bisa terbebas dari masalah Putra Mahkota dan istrinya"

Caelus tersenyum lagi.

"Tapi kita tak perlu ikut campur akan pernikahan Heli sejak awal. Kita cukup maju jika Heli memang membutuhkan saran"

"Baiklah, Cael"

Hestia mengangguk pelan.

Kemudian tanpa sadar tangan Caelus mengelus perut Hestia.

Demi Biasku yang Tersakiti | For My Abandoned Beloved | For My Derelict FavoriteWhere stories live. Discover now