55

15.1K 691 69
                                    

Aku mengunjungi mansion Countess Erinis sambil membawa 'kue promosi status' yang sudah disiapkan dengan hati-hati. Jika memungkinkan, aku akan mengirimkan kue pada tiap keluarga melalui pesuruh Marquis.

Tapi bukankah lebih baik bagiku mengantarnya langsung pada keluarga yang dekat secara pribadi denganku?

"Ya ampun! Bagaimana bisa kue nya begitu manis dan cantik? Benar-benar ya kemampuan chef milik Duchess!"

Seperti yang sudah kuduga, Countess Erinis menerimanya dengan heboh. Hal ini juga memberikan kebahagiaan bagi orang yang membawa nya.

"Terima kasih atas pujiannya Countess"

Aku juga membalas dengan malu-malu.

Topik perbincangan kami segera beralih pada upacara di istana kekaisaran, khususnya kesehatan Kaisar yang menjadi fokus utama.

"Beliau terlihat pucat"

Countess Erinis berhati-hati membuka mulutnya. Aku pun mengangguk setuju.

"Sepertinya tidak mudah bagi beliau untuk bergerak bebas. Seakan efek dari kekuatan penyembuhan sudah tak lagi terlihat"

Aku memaksa mengalihkan fokus obrolan kami pada Diana. Makin buruk opini publik padanya, maka lebih baik.

Ekspresi Countess Erinis berubah menjadi kelam.

"Jika ia bukan Putri Mahkota, yang ia miliki hanyalah gelar sang suci dari kuil"

"Itu yang selalu saya tekankan, dan betapa terlihat kalau ia membenci aristokrat. Dia bukan lagi rakyat biasa tapi keluarga kekaisaran, dan apa dia berpikir kalau dia sama sekali tak memiliki hak istimewa?"

Aku mengkritik Diana dengan tajam.

Kemudian Countess Erinis melirik sekelilingnya. Setelah memastikan tak ada yang menguping pembicaraan kami, ia mendekatkan wajahnya dan berbisik padaku.

"Duchess, sebenarnya..."

"??"

"Ketika tuduhan Duchess pada kuil sudah keluar, beberapa bangsawan sudah berniat untuk mengajukan agenda secara resmi untuk penurunan tahta Putri Mahkota ketika rapat kabinet nanti"

"!!"

Aku tak bisa tidak terkejut.

Seperti yang sudah diduga, mereka ini aristokrat yang sensitif pada tren dari waktu ke waktu. Ketika reputasi sosial Diana menyentuh dasarnya, kerumunan yang bergerak cepat sudah melakukan pergerakan dan merencanakan memilah Putri mahkota baru.

Tapi ini semua masih terbatas hanya di kalangan aristokrat saja. Popularitas Diana diantara rakyat biasa masih cukup kuat.

Aku pun berniat menunjukkan hal ini.

"Putri Mahkota masih belum kehilangan dukungan dari rakyat, apakah tidak terlalu cepat untuk membahas penurunan tahta nya?"

"Maka dari itu mereka berencana melakukannya setelah tuduhan dari Duchess terbongkar"

Seperti yang Countess Erinis katakan, hubungan antara kuil dan Putri Mahkota serta buku besar akunting milik kuil akan memberikan dampak serius pada moralitas yang diyakini oleh Putri Mahkota.

Tidak, itu sudah pasti akan terjadi. Itulah sebabnya aku begitu hati-hati mengumpulkan alasan melakukan tuduhan.

Ternyata Countess Erinis sama gila nya denganku.

"Apa yang Duchess lakukan tidak pernah gagal, bukan? Aku yakin kali ini pun hasilnya sama"

Aku menggeleng pelan.

Demi Biasku yang Tersakiti | For My Abandoned Beloved | For My Derelict FavoriteWhere stories live. Discover now