14

1.8K 216 3
                                    

Aku mendapatkan misi dari pesta minum teh Countess Erinis. Misi ku yaitu mencari tahu info perkumpulan yang akan diselenggarakan Putri Mahkota Diana.

Tapi aku tidak bermaksud bersikap naif dan memberikan banyak informasi. Bukankah ini kesempatanku untuk menjatuhkan Diana? Karena ini misi ku, lebih baik aku dapat melakukannya sekaligus.

"Kita lihat seberapa baik perlindungan Putra Mahkota, Diana"

Aku bergumam sambil membaca catatanku.

Seberapa jauh kekuatan pemeran utama dapat bertahan? Apakah Diana masih menjadi pemeran utama setelah novelnya berakhir? Maka dari itu, mari kita saksikan.

Faktanya, banyak cerita lanjutan yang mana pemeran utama nya tidak lagi mengikuti alur novel aslinya. Cara orang menghargai karya novel itu berbeda satu sama lain, dan hasilnya bervariatif. Tidak aneh jika banyak pembaca yang bersimpati pada pemeran kedua.

Maka dari itu, aku sekarang membuat cerita lanjutan dalam versiku sendiri. Pasangan pemeran utama yang aslinya berkarakter baik, bisa diubah menjadi pemeran antagonis sesuka hatiku.

Apakah penulis aslinya akan tersinggung? Sepertinya tidak. Ini merupakan dunia dalam novel. Hanya aku yang mengetahui kenyataan ini. Makanya, aku akan berbuat sesuka hatiku.

"Aku harus mengurus Diana lebih dulu"

Aku tidak tahu apa yang Helios dengar dari Caelus kemarin, tapi aku yakin sikapnya akan berbeda dari pertemuan pertama kami. Helios juga pasti sudah tahu kalau Caelus berusaha mengakhiri hidupnya dan aku yang menghentikannya.

Sekarang mereka tidak akan memandangku sebagai penjahat yang tamak.

Sekali lagi kubaca dengan seksama catatan yang kubuat, siapa tahu ada hal yang dapat digunakan. Seperti yang kuduga, ada hal berguna yang dapat kumanfaatkan.

Aku pun menulis surat untuk Diana, memohon untuk dapat diberikan kesempatan bertemu. Aku sangat menantikan kejahilanku berikutnya.

**

Pembawa pesan yang kukirim ke istana sudah kembali membawa balasan.

"Oh begini tulisan tangan Diana"

Tulisan tangan yang indah. Balasannya hanya berisi persetujuan untuk bertemu. Aku pun memutuskan untuk berbicara pada Caelus terlebih dahulu.

"Permisi..."

Biasanya aku memanggil Uros, tapi aku sedikit ragu. Haruskah aku langsung saja menemuinya? Aku merasa menyusahkan jika harus memanggil Uros ketika ingin bertemu dengan Caelus. Setelah berpikir, aku memutuskan untuk melakukan seperti biasanya saja.

Aku tidak tahu apakah aku bisa mengetuk pintu nya karena aku pasti akan sangat berdebar.

Akhirnya aku meminta pelayanku untuk memanggil Uros.

"Anda memanggil saya Madam?"

"Saya ingin bertemu dengan Marquis, saat ini beliau ada dimana?"

"Oh, tuan sedang beristirahat di kamarnya"

"Lalu, apakah Anda bisa menyampaikannya pada marquis?"

"Ya baik... Namun, Madam...."

Uros mengangguk namun kemudian ia terlihat ragu.

"Ada apa Uros?"

"Mengapa Anda tidak langsung saja mengunjungi Marquis? Saya yakin Tuan tidak keberatan"

"Oh sepertinya saya menyusahkan ya jika meminta tolong seperti ini... Maafkan saya"

"Tidak! Bukan begitu maksud saya Madam..."

Demi Biasku yang Tersakiti | For My Abandoned Beloved | For My Derelict FavoriteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang