32

4.2K 318 1
                                    

Setelah inspeksi tanggul selesai, kami kembali ke pusat kota. Serupa dengan ibukota, Illion merupakan lahan yang berkecukupan dan memiliki perdagangan yang kian berkembang.

Tiba-tiba aku penasaran tentang lahan yang dimiliki ayah angkat ku yang tak pernah ku kunjungi. Lokasinya berada di daerah pegunungan terpencil, seberapa besar jika dibandingkan dengan Illion?

Sudah lama sejak aku mengubah perkenalan diriku menjadi istri Lord Illion dari yang sebelumnya putri Lord Ellea. Seperti halnya aku membuang masa lalu ku yang hidup sebagai tokoh sampingan didalam novel, aku tak lagi menyebutkan Ellea didalam perkenalanku.

Hanya dalam beberapa bulan hidupku sudah sangat berbanding terbalik.

Kemudian aku mendengar Walikota mulai berbicara lagi.

"Saat ini orang-orang mulai mencari barang mewah dibandingkan bahan makanan. Saya rasa itu semua bukti kalau kita mulai pulih dari dampak banjir tahun lalu"

"Hmm....."

Caelus sedikit cemberut. Aku agak paham kenapa ia kurang senang mendengarnya. Jadi aku menggelengkan kepala dan berkata pada Walikota

"Pertumbuhan konsumsi barang mewah berarti tingkat kekayaan semakin senjang. Aku rasa situasi mereka yang kekurangan pasti tidak banyak berubah setelah banjir terjadi"

"Oh..itu...."

Wajah Walikota berubah menjadi muram. Aku tak menyia-nyiakan kesempatan untuk memberinya tatapan tajam

"Putri Mahkota yang dulu mengunjungi Illion pasti ingin kondisi hidup mereka yang miskin menjadi lebih baik. Tapi kenyataannya malah tidak seperti itu"

"Ya.... Madam benar. Jadi anggaran operasional ditambahkan untuk memberi donasi pada kuil untuk membantu orang miskin yang menderita karena dampak banjir tahun lalu..."

"Ah...jadi kamu memberikan donasi pada kuil"

"Ya, Madam"

Ah tidak, bukan itu yang kuinginkan.

Tapi hal itu tidak aneh. Karena seharusnya tugas utama kuil yaitu membantu mereka yang miskin dan menderita.Bahkan kuil bekerja keras membantu mereka yang miskin berkat Diana. 

Namun, bukan urusanku untuk mengurus kesejahteraan orang yang miskin. Melainkan bagaimana caranya menjatuhkan kuil dengan menggunakan nama Diana.

Jika aku memutus donasi yang sudah diberikan begitu saja sudah pasti mereka akan balik memusuhiku. Jadi maksudku, mulai sekarang aku harus berhati-hati dalam memanipulasi.

"Hestia, apa ada yang salah?"

Caelus bertanya tanpa ekspresi, dengan cepat aku menggelengkan kepala.

"Tidak, bukan begitu. Walikota sudah menjalankan permintaan Sang Suci dengan baik. Hanya saja...."

Ketika aku tidak menyelesaikan kalimatku, Walikota terlihat cemas. Caelus disisi lain masih menungguku menyelesaikan kata-kataku tanpa mengubah ekspresi wajahnya.

".......Aku hanya merasa bersalah menyerahkan tanggung jawab hanya pada kuil. Kedepannya akan lebih baik jika kita memiliki tindakan bantuan yang mencakup seluruh wilayah administratif Illion"

"Aku mengerti"

Caelus mengangguk tanda mengerti dan kemudian menoleh ke arah Walikota.

"Walikota, apakah disini ada gedung luas yang kosong?"

"Ada, Tuan. Sebesar apa ukuran yang Anda inginkan?"

Oh, apakah sekarang Caelus mencarikan lokasi yang cocok untuk pabrik sabun ku?

Demi Biasku yang Tersakiti | For My Abandoned Beloved | For My Derelict FavoriteWhere stories live. Discover now