11

1.8K 214 1
                                    

Aku menggenggam tangan Madam dan menunjukkan ekspresi putus asa.

"Saya takut saya akan mempermalukan Marquis dan menimbulkan masalah karena pengetahuan saya yang minim. Saya mohon Madam, bantu saya. Saya harus hadir di pesta minum teh Countess Erinis dalam waktu dekat, bantu saya agar saya tidak dipermalukan disana"

Madam Harmonia tersenyum padaku.

"Saya mengerti posisi Marchioness. Saya pun masih kurang, tapi saya akan membantu semampu saya"

"Terima kasih Madam!!! Pertama-tama, bisakah Anda memberitahu apa saja masalah sosial yang mungkin dibicarakan nanti? Saya tidak mungkin hanya duduk diam seolah bisu..."

"Baiklah. Anda juga harus mewaspadai permusuhan bangsawan yang tidak kentara dari luar. Dengan begitu Anda tidak akan membuat kesalahan."

Madam Harmonia menjelaskan satu-persatu.  Seperti yang diharapkan dari sosialita kawakan. Ada banyak hal yang harus aku pelajari, jadi Madam berjanji akan mengaturnya dalam agenda dan ia kirimkan ke kediaman Marquis.

"Madam sangat membantu saya. Saya tidak akan melupakan kebaikan Madam"

Aku berterima kasih dengan hormat. Madam Harmonia tersenyum sambil menutupi bibirnya dengan jarinya.

"Apakah ini berarti Marchioness akan sering mengunjungi salon saya mulai sekarang?"

"Oh tentu saja"

Dimana ada salon perkumpulan yang membicarakan gosip paling terbaru pasti akan ramai. Madam menawarkan dengan cermat, maka dari itu aku dapat menerima nya dengan mudah.

Beberapa hari berikutnya aku sibuk untuk mempersiapkan diriku menghadiri pesta minum teh.

Ketika aku sibuk menjejalkan informasi dari agenda yang dikirim Madam Harmonia kedalam kepalaku, aku mendengar pintu kamarku diketuk.

"Madam, ini Uros"

"Ya silahkan masuk Uros"

Kepala pelayan masuk perlahan.

"Beberapa saat lalu Tuan Caelus menerima tamu"

"Benarkah? Apa ia sudah membuat janji dengan Marquis sebelumnya?"

Uros menggeleng namun tidak menjawab pertanyaanku. Jika ada orang yang menemui Caelus tanpa membuat janji, hanya ada satu orang yang dapat melakukannya.

"Oh, apakah tamu itu bernama 'Hyperion'?"

Uros terkejut mendengar pertanyaanku.

"Ya ampun, Anda bisa mengetahuinya Madam?"

"Wow, Putra Mahkota sepertinya sedang menyamar. Sebaiknya aku berpura-pura tidak mengetahuinya"

Hyperion merupakan nama alias yang digunakan Putra Mahkota ketika ia menyelinap keluar dari istana.  Aku ini penggemar berat novel, jadi hal seperti ini pasti akan kuketahui.

Uros mengangguk menjawabku.

"Untungnya, Tuan mau menerima tamu. Saya akan kembali memberitahukan jika tamu nya sudah pergi Madam"

"Ya baiklah"

Kemudian Uros menunduk pamit.

"Hmm...."

Seperti yang diperkirakan sebelumnya, Helios benar-benar mendatangi Caelus untuk mengonfirmasi langsung pernikahan kami sebagai teman dekat.

Namun, kekhawatiranku pada keadaan mental Caelus apakah sudah cukup pulih untuk dapat bertemu dengan Helios. Tentu saja Helios tidak mengetahuinya, jadi aku takut ia tidak sengaja membicarakan hal yang dapat membuka luka lama Caelus.

Demi Biasku yang Tersakiti | For My Abandoned Beloved | For My Derelict FavoriteWhere stories live. Discover now