13

1.9K 207 3
                                    

Helios meninggalkan kamar Caelus. Uros sudah menunggunya diluar dan menemani nya berjalan.

"Saya akan mengantar Anda"

Mereka berdua berjalan dalam diam. Kemudian Helios bertanya dengan hati-hati.

"Kenapa kamu tidak memberitahuku soal Cael? Apakah itu keinginan Marquis?"

"Beliau tidak pernah memerintahkan saya seperti itu. Saya hanya memikirkan posisi Anda berdua"

"Hmm....."

Helios berpikir sebentar sebelum bertanya lagi.

"Apakah Caelus akrab dengan wanita itu, Hestia?"

"Saat ini mereka belum terlalu akrab. Tapi kami mengakuinya sebagai Madam didalam rumah tangga ini"

Uros menjawab sejujurnya.

Sekali lagi Helios harus mengubah pandangannya terhadap Hestia. Ia tidak menyadari sebelumnya kalau Hestia lebih tangguh dari yang ia kira.

".......Aku harus mengirimkan hadiah pernikahan nya segera"

"Terima kasih, Yang Mulia. Marquis pasti merasa senang"

**

Diana menyambut Helios yang sudah kembali dari penyamarannya.

"Bagaimana keadaan Marquis?"

"......."

Ekspresi Helios tidak begitu senang. Diana merasa sedikit cemas.

"Apakah ada masalah?"

"Caelus........"

Helios merasa berat untuk mengatakannya. Ia tidak tahu harus mulai dari mana.

Dahi Diana berkerut karena kebingungan.

"Apa yang salah dengan Caelus?"

"...Ketika hari pernikahan kita, Caelus mencoba bunuh diri"

"!!"

Diana terpekur. Walaupun ia sudah mencela tindakan Caelus, ia tidak ingin Caelus mati seperti Putri Letona.

"Marchioness yang mencegahnya meregang nyawa dengan penglihatannya. Berkatnya, Caelus masih hidup hingga sekarang"

"Oh.."

Melihat Diana yang kehilangan kata-kata, Helios makin merasa bersalah.

"Aku harus menyelidiki soal Hestia, Diana. Dia tidak normal"

"Dalam hal apa?"

Diana bertanya karena ia merasa gelisah. Kecemasan yang tidak bisa hilang kian mendalam.

"Aku masih belum bisa memastikan. Pertama kita harus memastikan tujuan nya menikah dengan Caelus"

".....Ya"

Diana tidak bisa melakukan apapun selain mengandalkan Helios. Hanya dia yang dapat Diana percaya

**

-kembali ke Hestia POV-

Akhirnya tiba juga hari pesta teh Countess Erinis. Kalian tidak bisa membayangkan usahaku untuk mempersiapkan hari ini! Aku belajar etika setiap hari dari Clarice dan harus mengingat poin penting dari masalah sosialita yang Madam Harmonia berikan. Aku tidak boleh gagal hari ini.

Waktu pesta minum teh nya berlangsung setelah sarapan siang. Cuaca yang cerah sangat cocok untuk mengadakan perjamuan di taman.

"Saya akan segera kembali"

"Saya harap Anda dapat menikmati waktu Anda hari ini, Madam Hestia"

Uros dan Clarice yang mengantarku hingga menaiki kereta. Kali ini pun aku menggunakan kereta yang biasa digunakan oleh pasangan Marquis dan Marchioness. Kereta ini sangat mewah hingga orang tidak mungkin meragukan status ku. Tapi pasti akan ada orang yang masih curiga.

Demi Biasku yang Tersakiti | For My Abandoned Beloved | For My Derelict FavoriteWhere stories live. Discover now