21

2.1K 223 0
                                    

Ini adalah kali pertama Caelus keluar rumah sejak percobaan bunuh dirinya dulu. Tentu saja Uros merasa khawatir.

"Madam Hestia, tolong jaga Marquis"

Uros berbisik padaku jadi hanya aku yang bisa mendengarnya. Aku pun mengangguk pelan agar Caelus tidak menyadarinya.

"Jangan khawatir"

Caelus juga terlihat sedikit pucat, mungkin dia merasa sedikit gugup karena keluar rumah lagi setelah sekian lama. Namun kharisma dan aura dinginnya tetap tidak berubah.

"Mari kita berangkat, Hestia"

"Ya"

Meninggalkan Uros yang menatap khawatir, aku perlahan menaiki kereta.

Ini pertama kali nya aku pergi bersama bias kesayanganku. Sejujurnya aku lebih merasakan gugup dibanding bersemangat.

Perasaan yang menyenangkan dapat timbul jika ada jarak yang cukup antara kita berdua, tapi tidak sekarang!!!

"Whoah"

"Hm? Apa ada yang membuatmu tidak nyaman?"

Ini karena kamu!!

"Tidak, aku hanya sedikit gugup"

"Hm...."

Mata indah itu memandangku dengan tatapan curiga, tapi aku mengalihkan pandanganku agar tidak bertatapan dengan Caelus.

Didalam kereta langsung sunyi. Itu karena diantara kami berdua bukanlah orang yang memilih untuk berbicara demi memecah keheningan. Selain itu aku juga masih menghindari kontak mata. Jadi aku memilih untuk memandang keluar jendela sambil menopang dagu.

Tidak sepertiku, Caelus memandang keluar dengan tatapan kosong. Ekspresinya sangat cantik namun entah mengapa hatiku terasa sakit.

Aku langsung mengalihkan lagi pandanganku sebelum Caelus menyadarinya. Aku berfokus memikirkan 'ramalan' yang akan kusampaikan pada Helios nanti.

Selain karena pekerjaan ku yang harus menyampaikan ramalan pada Helios, tujuanku hari ini juga untuk mencari tahu seberapa jauh Diana mempersiapkan pesta minum teh. Akan lebih baik jika aku bisa menyelinap, selain itu aku juga sudah memiliki alasan untuk mengunjungi istana. Jika aku bisa bertanya pada pelayan, sepertinya akan lebih bagus.

Keluarga kekaisaran saat ini tidak memiliki Permaisuri, jadi Diana memiliki posisi tertinggi sebagai wanita di istana. Seberapa besar pengaruh yang ia miliki pada pelayan yang telah berpengalaman melayani kekaisaran dalam waktu lama? Sejujurnya bisa dibilang kalau keberhasilan pesta minum teh kali ini berada ditangan mereka para pelayan kekaisaran.

"Apakah kamu memikirkan sesuatu?"

"Huh?"

Aku tersentak karena suara Caelus yang sekarang telah memandangku.

"Oh... aku hanya berpikir mengenai beberapa hal"

"Apakah itu hal yang serius?"

"Tidak, bukan seperti itu. Aku hanya merasa perjalanan hari ini lebih lama...."

Dipikir lagi, saat ini aku menemani Caelus, jadi aku harus memikirkan kemungkinan aku bisa menyelinap dengan leluasa. Jika Caelus sampai bertemu dengan orang yang membuatnya tidak nyaman – Helios dan Diana, maka akan terjadi masalah. Sepertinya aku harus membatalkan niatku untuk memata-matai persiapan pesta minum teh Diana.

"Kamu tidak berkeliling istana sebelumnya?"

Aku hanya bisa menggelengkan kepalaku

"Aku sedikit gugup karena ini kunjungan resmi pertama ku. Hari ini aku tidak berniat untuk berkeliling istana. Karena kita datang bersama, aku akan menyelesaikan tugasku dan langsung pulang"

Demi Biasku yang Tersakiti | For My Abandoned Beloved | For My Derelict FavoriteWhere stories live. Discover now