41

5.2K 415 210
                                    

*Sudut pandang Helios dan Diana"

"Helios, aku akan menemani Yang Mulia Kaisar. Sampai bertemu saat makan malam"

"Baiklah sampai jumpa nanti"

Diana pun pergi setelah memberikan senyuman.

Helios hanya tersenyum sesaat dan kemudian wajahnya kembali datar.

Dadanya terasa sesak, rasanya suram.

Pikirannya yang melankolis dan terasa berat karena alasan yang tidak dimengerti.

Langkahnya menuju istana Lily begitu berat.

-

Disisi lain, Diana sama kesulitannya.

Sudah lama sejak terakhir ia bertemu Caelus dengan baik. Tatapannya lebih stabil dibandingkan beberapa bulan lalu ketika ia berpapasan di istana Kaisar. Namun aura dingin nya masih tetap sama.

Ketika Caelus membahas masalah kesehatan Kaisar, Diana merasa jantungnya hampir berhenti berdenyut.

Berani-beraninya dia bilang 'Anda terlihat kurang sehat' walaupun dia tahu kalau sang suci selalu menggunakan kekuatan penyembuhannya pada Kaisar. (t/n: such narcissistic biatch)

Ini juga berarti kalau ia mempertanyakan kekuatannya juga. Sekaligus peringatan kalau ia tahu yang sesungguhnya.

Mendengar kata-katanya seperti itu, Diana menyadari dengan pasti kalau Caelus tak lagi memihaknya. Dan ia kembali menjadi musuh yang dingin.

Dan sudah jelas kalau Diana sendiri yang pertama meninggalkannya.

Kenapa ini begitu suram?

"Ha...."

Diana menghela nafasnya dan mengedip. Bagaimanapun ia harus menghilangkan perasaan gundah ini.

Tak lama kemudian ia sampai di kamar Kaisar.

"Yang Mulia Kaisar, Putri Mahkota ada disini"

Kaisar yang sudah berganti pakaian kini terbaring di kasur. (t/n: sometime I hate my mind)

"Huh, ternyata tidak mudah"

"Yang Mulia"

Kaisar tersenyum menyesal.

"Cael begitu pandai. Bahkan jika aku menyangkalnya ia pasti memperhatikan"

"Maafkan saya, saya tidak....."

"Apakah ini salahmu? Diana, Dewa pasti punya niat lain"

Diana menahan air mata yang hampir keluar.

Awalnya memang terlihat banyak perubahan. Ketika Kaisar jatuh sakit, Diana yang langsung menggunakan kekuatannya langsung terasa efeknya.

Namun keesokan harinya, ketika Kaisar merasakan pusing lagi, Diana segera datang bersama dengan dokter untuk memeriksa kondisi Kaisar.

Tapi dokter mengindikasikan kalau itu hal yang wajar terjadi di pagi hari.

Diana merasa lega, kemudian memberikan penyembuhan dan setelahnya ia meniggalkan Kaisar.

Ia pikir Kaisar sudah baik-baik saja. Namun kali ini ia mengeluhkan kalau dadanya sakit. Diana sangat terkejut.

Kekuatan penyembuhannya tidak perlu dilakukan pada bagian tubuh tertentu. Karena pada dasarnya kekuatannya dapat mengembalikan kondisi seluruh badan menjadi seperti semula.

Bahkan jika kekuatannya digunakan hanya dengan meletakkan tangannya dikepala, energi yang disalurkan akan menjalar keseluruh tubuh dari titik yang disentuhnya.

Demi Biasku yang Tersakiti | For My Abandoned Beloved | For My Derelict FavoriteWhere stories live. Discover now