50

15.6K 709 101
                                    

Karena aku harus menahan Caelus untuk tidak keluar rumah sementara ini, jadi dia sekarang ada dirumah dan bersantai. Dengan begitu aku yang harus menggantikannya untuk menemui Putra Mahkota di istana.

"Haduuh...."

Dan aku kesal karenanya.

Aku pun mengubah keputusanku yang tadinya ingin memakai topi bertudung.

Aku akan datang dan menatap langsung Helios. Karena aku harus memastikan apa yang kurasakan kemarin sungguhan atau tidak.

Aku pun mengunjungi ruang kerja Caelus sebelum berangkat menuju istana.

"Aku akan segera kembali. Hari ini aku cukup mengantarkan dokumen dan juga meminta rencana perjamuan makan siang dengan diplomat kan?"

Caelus yang kini menggunakan kacamata menatapku.

"Baiklah, berhati-hati selalu"

"Hehe, aku mengerti"

Rasa nya jiwaku menjadi bersih begitu melihat Caelus menggunakan kacamata. Kesayanganku memang obat paling mujarab bagi penglihatanku.

Istana Lily yang aku kunjungi selalu penuh dengan bunga. Tapi entah mengapa hari ini aku merasa warna nya lebih semarak dibanding biasanya.

"Sepertinya dia sudah diberitahu kalau acaranya diubah menjadi makan siang?"

Jika taman ini memang sengaja didesain oleh Diana untuk kegiatan perjamuan, sepertinya wajar jika berubah menjadi lebih berwarna-warni.

"....Yah, kurasa memang lebih cocok untuk makan siang?"

Warna bunga ini lebih mencolok terlihat ketika siang dibandingkan malam hari.

Aku pun tiba didepan kantor Helios. Penjaga yang berada didepan pintu mengenaliku dan langsung masuk kedalam.

Ah, ada guna nya aku tak menutupi wajahku.

"Silahkan masuk, Marchioness Hestia"

"Terima kasih"

Setelah sedikit basa basi, aku masuk dan berjalan tegak.

"Kamu sudah sampai?"

Helios bahkan tidak beralih dari pekerjaan memeriksa dokumennya.

Aku benar-benar berharap dia menatapku ketika bicara. Dengan begitu aku bisa memastikan apa yang kurasakan kemarin salah.

"Suami saya hari ini kurang sehat, jadi saya datang mewakilinya"

Perlahan aku meletakkan dokumen yang kubawa keatas meja nya.

"Baiklah, nanti akan ku periksa"

Dia menjawab tapi tetap melihat pada dokumen.

"Lalu ada hal yang ingin kupastikan mengenai perjamuan makan malam di mansion kami. Saya juga ingin mengambil susunan acara makan siang yang sudah disiapkan oleh Putri Mahkota"

"Oh, disini"

Helios membuka lacinya, mengeluarkan dokumen, dan kemudian meletakkannya diatas meja. Masih tanpa melihatku.

"......"

Sekarang aku yakin, dia menghindari tatapan ku.

Aku pun mengambil dokumen tersebut. Tapi aku tak langsung pergi dan hanya berdiri didepannya.

"....?"

Perlahan Helios mengangkat kepalanya.

Aku menyeringai.

"Anda bahkan tak menatap saya"

"....ada yang ingin kamu sampaikan?"

Wajahnya tanpa ekspresi.

Demi Biasku yang Tersakiti | For My Abandoned Beloved | For My Derelict FavoriteWhere stories live. Discover now