29

2.8K 279 13
                                    

Omong-omong, kemarin aku sempat berjanji pada Helios kalau aku akan meminta maaf pada Diana, jadi hari ini aku menuju istana.

Aku sedikit berharap kalau Diana akan merasa terintimidasi oleh ku hingga ia menghindari untuk menerima kunjungan ku. Tapi sepertinya ia belum benar-benar menyerah.

Balasan surat Diana hanya singkat yaitu 'Silahkan datang ke istana Lily'.  Sejak awal aku memang sudah tak berniat untuk berkunjung, jadi aku hanya akan terus terang meminta maaf dan menyesali kejadian di pesta minum teh kemarin. Aku hanya berusaha mencari muka karena Helios.  Sejujurnya, aku tidak menyesal sama sekali tuh.

"Saya Hestia, istri Lord Illion. Saya datang untuk bertemu Putri Mahkota"

Aku memberikan identitasku pada penjaga istana Lily dan kemudian ia masuk kedalam. Tak berselang lama ia mengantarku menuju ruang tamu. Kemudian Diana muncul ditemani oleh tiga orang pelayan dibelakangnya.

Aku menunduk memberikan hormat.

"Salam pada bulan kecil kekaisaran"

"....Bangkitlah, Marchioness"

Suara nya terdengar enggan berbicara, sepertinya ia sedikit tidak nyaman bertemu denganku.

"Kudengar dari Heli kalau kamu mau meminta maaf padaku. Aku tak menyangka kamu benar-benar datang"

Oh tidak, dia benar-benar kesal rupanya.

"Yang Mulia, saya tidak cukup tebal muka untuk menikmati tidur malam saya setelah melakukan hal yang lancang pada Anda. Saya sangat menyesal ketika mendengar kalau Anda kecewa pada saya"

Aku tidak peduli ia menerima permintaan maafku atau tidak. Yang terpenting aku sudah menepati janjiku pada Helios.

"Saya juga akan segera berkunjung ke kuil untuk mengakui dan menyesali perbuatan saya, karena saya paham prinsip ini yang dianjurkan oleh Putri Mahkota"

"....Baiklah, aku percaya"

Setidaknya aku sudah sedikit merasa lega setelah mengatakan tujuanku. Kini ekspresi wajahnya sedikit lembut dibanding sebelumnya.

Urusanku memang sudah selesai, tapi jika aku langsung pamit sekarang juga, bukankah perasaanku akan ketahuan? Jadi aku akan berusaha berbincang tanpa tujuan yang jelas.

"Um, Yang Mulia. Jika boleh saya bertanya, bagaimana kondisi Kaisar sekarang? Saya memang memberikan ramalan namun saya masih cemas karena ramalan itu bukan hal yang baik...."

"Oh...."

Diana mendesah, wajahnya terlihat khawatir.

"Ini semua rahasia, namun karena kamu yang memberikan ramalan, sudah sewajarnya kamu tahu. Heli juga berkata sebaiknya memberitahukan padamu"

Oh sepertinya Kaisar sudah jatuh sakit.

"Apakah insiden itu sudah terjadi?"

"Ya, akan kacau jika bukan karena penglihatanmu. Semalam ketika beliau sedang minum, ia tiba-tiba merasa pusing dan terjatuh. Karena aku tepat berada disisinya, aku bisa langsung menggunakan kekuatan penyembuhan"

"Saya bersyukur mendengarnya, terima kasih Yang Mulia"

Tiba-tiba aku ingin memastikan sesuatu. Sejauh mana kekuatan Diana masih bisa menyembuhkan Kaisar? Jika alur yang terjadi masih sama sebelum perjalanan waktu ku, kekuatannya yang hebat kini akan mulai memudar.

Faktanya, Diana sendiri yang paling tahu kalau kekuatan penyembuhannya tak lagi sama seperti dulu. Tidak ada orang yang berani untuk bertanya terus terang mengenai hal ini. Bahkan Helios yang curiga pun, ia belum tentu bisa memastikannya.

Demi Biasku yang Tersakiti | For My Abandoned Beloved | For My Derelict FavoriteTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon