22

2.1K 235 3
                                    

Istana utama milik Kaisar disebut juga Istana Singa karena terdapat patung singa yang berdiri megah didepannya.

Dengan nafas yang terengah, Helios bertanya pada penjaga didepan ruang audiensi Kaisar.

"Apakah Marquis sudah didalam?"

"Ya, Yang Mulia Putra Mahkota"

Sekarang gantian aku yang ingin bertanya.

"Apakah kamu melihat Putri Mahkota?"

"Ya, Putri Mahkota juga bergegas menuju ruang audiensi setelah menerima pesan yang mendesak"

Ya ampun, Diana, kamu memang cepat tanggap. Helios menyuruhmu untuk menemui Kaisar, kamu langsung menghampiri tanpa bertanya?

Kenyataan yang kutakutkan benar-benar terjadi, Caelus akhirnya berpapasan dengan Diana didalam istana.

Helios dan aku tidak punya pilihan selain menunggu mereka berdua keluar. Alasan nya karena tidak mungkin kita menerobos masuk kedalam ruangan dimana Kaisar sedang berdiskusi dengan para staff nya. Selain itu kita juga tidak memiliki alasan kuat untuk melakukan itu.

Namun Diana merupakan pengecualian. Berkat kekuatan penyembuhannya, ia bisa mengabaikan larangan yang ada didalam istana kaisar. Jika bukan Kaisar sendiri yang melarangnya masuk, Diana bisa keluar masuk kamar tidur Kaisar sesuka hatinya.

Itu adalah hak istimewa yang bahkan tidak dimiliki oleh Putra Mahkota.

"Putri Mahkota sepertinya sangat mengkhawatirkan keadaan Kaisar"

Suaraku sedikit tercekat. Aku harus mengontrol emosiku, tapi sepertinya aku gagal. Helios juga mendesah khawatir.

"Pelayan bilang kebetulan Diana sedang berada didekat istana Singa. Maka dari itu ia bisa tiba dengan cepat"

Sungguh aneh, kenapa sering terjadi kebetulan ketika hal buruk terjadi? Biarlah yang sudah terjadi. Aku hanya berharap Caelus berhasil keluar tanpa hambatan.

"Sebelumnya Marquis berkata padaku"

"?"

Ah, kamu pasti merujuk pada saat kamu berkunjung untuk memastikan pernikahan kami. Aku menunggu perkataan Helios selanjutnya.

"Ia tidak bisa bertemu denganku dan Diana seperti dulu lagi"

Apakah ini deklarasi untuk mengakhiri pertemanan? Tentu saja itu bukan berarti memutus pertemanan sepenuhnya, tapi ini tanda kalau Caelus tidak bisa lagi menjadi 'sahabat' bagi Helios.

Sebelum aku melakukan perjalanan waktu, Helios kehilangan Caelus karena kematiannya. Dan sekarang, ia kehilangan karena Caelus sendiri yang menginginkannya. Helios memang ditakdirkan untuk kehilangan sahabatnya.

"Terkadang suami saya mengalami kesulitan bernafas ketika kondisi emosinya buruk. Namun Putri Mahkota ada didekatnya, jadi ia bisa mendapat pertolongan pertama"

Helios hanya mendengarkan keluhanku.

Keberadaan Diana seperti racun sekaligus juga obat bagi Caelus. Caelus sendiri yang bilang bahwa ia merasa mulai stabil, tapi ia bisa berkata seperti itu ketika Diana tidak ada dihadapannya. Siapa yang tahu apa yang akan terjadi ketika ia bertemu langsung dengannya.

Tapi tetap saja, kondisi didalam seolah tidak ada kegaduhan. Jika salah satu diantara mereka ada yang terjatuh sakit, pasti sudah timbul kepanikan.

Tak lama kemudian pintu terbuka, dan Caelus yang wajahnya pucat pun keluar. Ia hanya sekilas melirik Helios, dan kemudian menatapku.

"Kenapa kamu kesini? Aku sudah bilang untuk tidak perlu mengkhawatirkanku bukan?"

Aku mengulurkan tanganku seolah aku dirasuki sesuatu. Dengan gestur alami seolah aku meminta Caelus menggenggamnya.

Demi Biasku yang Tersakiti | For My Abandoned Beloved | For My Derelict FavoriteWhere stories live. Discover now