Helios berhenti. Kini tatapan matanya seolah bisa menusukku.

"Akan ada banyak kerugian"

"Ya, anda benar"

"Tapi kenapa kamu tak menghentikannya?"

Tatapannya kini menjadi penuh curiga. Namun aku sudah memiliki jawaban.

"Sesungguhnya saya sudah berpikir untuk mewanti-wanti mereka yang berinvestasi pada Baron Photos, namun Caelus menghentikanku"

"Cael, menghentikanmu?"

Sekarang ia terlihat kaget.

Entah kenapa aku merasa tak enak, karena Helios masih mempercayai temannya yang sudah memutuskan hubungan dengannya.

"Cael bilang padaku 'tentu saja mereka harus menerima risiko dengan investasi yang dilakukannya'. Karena ia benar, kapal dagang selalu memiliki risiko untuk tenggelam."

"Tapi nilai investasinya besar, ini sama saja dengan kehilangan harta kekaisaran"

"Maka dari itu kita harus memikirkan alasan yang tepat untuk mengehentikan aristokrat untuk berinvestasi. Jika kita gegabah mengatakan soal 'ramalan', apakah akan ada yang percaya?"

"Uh...."

Keningnya kini berkerut, sepertinya Helios sakit kepala setelah mendengar ini.

Aku pun berkata datar.

"Kita tidak mungkin menghentikan kerugian, tapi kita bisa memperkecil risikonya"

Helios mengangguk, sepertinya ia yakin hingga batas tertentu.

Jika membicarakan rencana yang realistis, kita tak ada pilihan lain selain bertemu dengan investor dan membujuk mereka satu-persatu tanpa menyebutkan masalah ramalan.

Karena keluarga kekaisaran tidak dapat mengusik bisnis seorang bangsawan.

"Aku akan mencoba perlahan. Akan kumulai dari membujuk orang yang kukenal sebanyak mungkin"

"Ya, hanya itu yang bisa kita lakukan sekarang"

Dan inilah kesimpulan dari pertemuan hari ini.

Lalu tiba-tiba aku teringat pada pertanyaan yang selama ini ingin kutanyakan.

"Uh, Yang Mulia Putra Mahkota. Hal ini sedikit berbeda, tapi..."

"?"

Wajah tampannya menatapku dengan tatapan bingung.

Aku berdehem sebelum melanjutkan.

"Yah, saya menyadari sesuatu ketika bertemu dengan Yang Mulia Kaisar tempo hari kalau Anda juga menyembunyikan masalah ramalan ini dari beliau"

"Oh itu..."

Helios menghela nafas.

"Bukan alasan besar. Namun, kurasa sulit menyampaikan pada beliau karena salah satu isi ramalan mu menyangkut keselamatannya"

"Aha..."

"Agak kejam jika mengetahui lebih dulu nasib yang akan terjadi padanya. Aku tak ingin beliau kehilangan harapan"

"......"

Aku bersimpati pada niat Helios.

Sama sepertiku yang mengetahui kalau sudah takdirnya Caelus untuk menjadi pemeran pria kedua yang terdorong menjadi latar belakang.

Karena novel aslinya hanya ditujukan untuk akhir yang bahagia bagi para pemeran utama, dan tidak begitu tertarik untuk memperlihatkan akhir bahagia bagi pemeran pendukungnya.

Demi Biasku yang Tersakiti | For My Abandoned Beloved | For My Derelict FavoriteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang