"Apa maksud Madam? Apakah Putri Mahkota tidak bisa leluasa karena terkurung disuatu tempat?"

Aku pura-pura terkejut, tapi sesungguhnya aku memikirkan hal lain. Mungkin saja karena ramalanku tentang Kaisar yang segera jatuh sakit, Diana tidak diperkenankan meninggalkan sisi Kaisar

"Sayangnya, istana merupakan tempat yang mudah mempengaruhi kita. Disana juga banyak aturan yang mengharuskan kita berperilaku tertentu ..."

"Saya tidak paham. Putri Mahkota saat ini menyandang gelar status wanita yang memiliki kedudukan paling tinggi. Kenapa beliau harus bersikap seperti itu?"

Kemudian Madam Harmonia tersenyum getir.

"Saya tidak bisa memberitahu detailnya, tapi Putri Mahkota menanggung banyak beban sekarang. Selain itu ia tidak memiliki banyak orang yang bisa membuatnya merasa nyaman di istana"

"Bukankah Madam dan Putri Mahkota sering bertukar surat? Sepertinya beliau akan merasa lebih tenang jika Madam yang meyakinkannya"

Aku menunduk pelan. Tidak mudah menjaring mangsa, aku harus lebih mahir lagi dalam bersandiwara.

"Saya tidak cukup baik untuk membantu beliau, selain itu jarak antara kami juga cukup jelas..."

"Hm..."

"Pada akhirnya tidak ada pilihan bagi Putri Mahkota selain mengatasinya sendiri. Yang bisa saya lakukan hanya memberikan sedikit masukan"

"Madam pasti khawatir, saya tahu Madam sangat peduli pada beliau"

Kepercayaan yang diberikan Madam Harmonia pada Diana sepertinya tidak berujung. Sekarang kami berdua memang saling tersenyum, tapi aku sedikit merasa tidak nyaman. Novel aslinya sudah tamat, berapa lama lagi Madam Harmonia akan memberi dukungan sukarela seperti ini?

Aku jadi ingin bertanya hal yang mungkin memprovokasinya.

"Namun, bagaimana jika ternyata Yang Mulia Putri Mahkota tidak bisa memenuhi ekspektasi Madam?"

Sesungguhnya, lebih baik aku tetap tutup mulut agar aku tetap bisa menyamarkan perasaan asliku. Tapi jika kubiarkan begitu saja, rasanya ingin muntah jika aku hanya berdiam diri.

Madam Harmonia memicingkan matanya.

"Seperti rumor yang beredar?"

"Huh??"

Rumor yang dimulai dari Countess Erinis dalam salah satu perkumpulan yang ia selenggarakan. Rumor itu berisi kekhawatiran akan kurangnya kemampuan dan kompetensi yang Diana miliki, selain itu ada beberapa rumor yang mengatakan kalau Putri Mahkota yang berasal dari rakyat biasa akan terobsesi untuk mendisiplinkan dan memberi peringatan kepada para bangsawan.

"Saya tidak ingin mendengarnya, namun memang banyak omongan disana sini...."

Madam Harmonia kini menatapku.

"Dari apa yang saya saksikan sejak lama, Putri Mahkota memiliki kemampuan untuk menjadi Permaisuri kekaisaran kita. Memang sulit untuk memenuhi segala tuntutan sekaligus, namun seiring berjalannya waktu, orang pasti akan mengakuinya"

"Begitu kah....."

Aku sengaja tersenyum namun nada suara ku pasti terdengar tidak menyetujui pernyataan Madam Harmonia.

"Sepertinya Anda tidak mempercayai saya, Marchioness"

"Bukan begitu Madam... Hanya saja pengalaman pribadi saya berkata lain....."

"Oh..."

Setelah itu barulah Madam Harmonia mengingat insiden cincin berlian merah muda yang kualami. Diana langsung mengenali cincin yang kupakai saat itu dan mengindikasikan bahwa cincin itu berhubungan dengan masa lalu antara ia dan Caelus.

Demi Biasku yang Tersakiti | For My Abandoned Beloved | For My Derelict FavoriteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang