Pendeta besar berdiri dengan agak sempoyongan. Kemudian ia keluar dan tak lama kembali membawa sebuah koper kecil.

"Ini surat donasi yang Marquis tulis sendiri. Silahkan Anda bawa kembali"

Aku pun mengeluarkan surat itu dari amplop. Setelah membacanya aku pun mengangguk mengerti.

"Baiklah, sekarang tulis memorandum untuk pengembalian lahan"

Jalan terbaik dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan hukum dan harta adalah memiliki dokumen tertulis sebagai bukti.

------------------------------

Kunjungan ku ke kuil tidak memakan waktu selama yang kubayangkan. Aku berhasil mencapai tujuanku dan kembali ke kediaman Marquis.

"Bagaimana kegiatan Anda hari ini Madam Hestia?"

Aku keluar dari kereta perlahan dan mengibaskan amplop yang kupegang didepan kepala pelayan.

"Oh itu sangat menyenangkan. Untunglah kami dapat berkomunikasi dengan baik"

Uros terkejut ketika ia menerima amplop dariku.

"Tidak.. Apakah benar? Apakah anda benar-benar meminta kembali lahan itu?"

"Tentu saja. Memang pada dasarnya itu milik Marquis Caelus kan"

Uros pun tersenyum lebar.

"Sepertinya saya bisa menyerahkan urusan rumah tangga pada Madam Hestia secepatnya, hoho"

"Anda bicara apa, saya tidak mahir mengurusi masalah rumah tangga..."

Aku buru-buru mengibaskan tanganku. Tujuan ku melakukan kontrak pernikahan dengan Caelus hanya untuk mengacaukan hubungan Helios dan Diana.

Maka dari itu, urusan internal rumah tangga Marquis bukanlah tanggung jawab ku. (1)

Aku pun mengubah topik dengan cepat.

"Bagaimana Marquis hari ini?"

"Ah, beliau sudah lebih baik dari kemarin. Hari ini beliau mau meminum jus buah dan makan sedikit salad"

"Aku lega mendengarnya"

Jika ia sudah mulai memiliki nafsu makan, sepertinya hal terburuk sudah kita lewati. Aku mendesah lega.

Kemudian perlahan Uros memberiku saran

"Bagaimana kalau Anda menceritakan kunjungan Anda ke kuil hari ini?"

"Saya? Tidak. Saya masih belum mengenal baik beliau, ia pasti akan merasa kurang nyaman"

"Tapi..."

Terima kasih sudah berbaik hati padaku. Tapi Caelus itu mencintai Diana. Aku tidak ingin menarik perhatiannya seperti itu.

"Whew, omong-omong saya sedikit merasa lelah setelah berdebat panjang lebar dengan pendeta besar. Sekarang saya hanya ingin beristirahat"

"Baiklah saya mengerti Madam. Saya akan mengirimkan pelayan untuk Anda. Silahkan beristirahat"

Uros pun langsung pergi meninggalkanku.

Aku berhasil mengembalikan dokumen resmi lahan milik Caelus dari kuil. Tapi sesungguhnya, ini hanya permulaan. Aku harus memikirkan efek yang akan ditimbulkan di masa depan dari perubahan yang kubuat ini.

Pertama, pendeta besar pasti langsung menghubungi Diana. Dia akan melaporkan bahwa seorang wanita yang mengaku Marchioness datang dan mengambil lahan yang didonasikan untuk Diana. Kuil selama ini telah mendukung Diana agar bisa menjadi Putri Mahkota, jadi ketika ia merasakan 'ketidakadilan' semacam ini, sudah pasti mereka akan meminta bantuan Putra Mahkota agar turun tangan.

Demi Biasku yang Tersakiti | For My Abandoned Beloved | For My Derelict FavoriteWhere stories live. Discover now