86: Dua Pergi Pulang Bertiga

2 0 0
                                    

"Kau bisa pergi, tapi dengan Jung Minji. Tanpa penolakan," titah Kim Jihyang.

"Hyeong! Apa kau punya dendam tersembunyi padaku?"

"Tidak, tapi ini sangat penting." Raut wajah Kim Jihyang kembali serius.

"Maksudmu?"

Kim Jihyang menghela napas pelan lalu memandang keduanya bergantian. "Aku harus mengurus member Soul untuk beberapa hari ke depan, dua anggota mereka debut single dan aku mau Jung Minji yang menggantikanku untuk mengawasimu. Yongjun harus mengurus Jung Yuno--dia cidera, sementara sub-unit mereka akan terbengkalai. Jadi aku diperkerjakan," jelasnya panjang lebar.

"T-tapi kenapa harus aku?!" elak Gaby.

"Karena kau stylist-ku," celetuk Cha Suho.

"Tapi aku bukan asisten pribadimu, lagipula siapa juga yang mau jadi stylist-mu. Aku mau berhenti kerja dan pulang ke negaraku," cetus Gaby terus terang tanpa basa-basi lagi.

Si aktor dan manajer itu pun kompak menoleh.

"Kenapa? Apa gajimu kurang banyak? Mau kutambah lagi, kau mau berapa?" Cha Suho kembali bersuara.

Tangan Jihyang pun melayang ke punggung Cha Suho menggamparnya pelan tapi kencang. Sakit.

'Plak!'

"Jangan bicarakan soal uang, ini mungkin soal hati," timpal Kim Jihyang.

"H-hei! Tidak, bukan begitu. Aku memang ingin berhenti. Aku seperti tidak cocok menerima pekerjaan ini, lagipula aku tidak terikat kontrak selamanya bukan?"

"Apa kau lupa dengan perjanjian pribadi kita? Huh?" cetus Cha Suho.

"Apa? Soal itu ... kau tenang saja akan kusimpan sampai akhir hayatku nanti," tukas Gaby.

"Hei-hei, kalian sedang bicara soal perjanjian yang mana? Tatapan mata kalian sepertinya berbeda. Ini kontrak apa? Kalian benar-benar mencurigakan ya," sahut Kim Jihyang melontarkan tatapan penuh selidiknya.

"Tidak, Jihyang Oppa. Ini soal kontrak 'pacar palsu' waktu itu saja." Gaby mengucapkannya dengan penuh penekanan dibagian tanda petik.

Mendengar hal itu, Cha Suho sedikit tidak suka dengan kalimat 'Oppa' yang dilontarkan Gaby.

Dia hanya mendengus pelan, dan mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Ah, tapi kalian harus tetap bersama untuk keberangkatan ke Filipina. Karena aku tidak ikut, kau harus menjaganya. Jung Minji-ssi." Sepertinya Kim Jihyang tidak bisa diajak berbicara dengan topik bahasan yang lain untuk saat ini.

"Kenapa harus Jung Minji, kau bisa menyuruh yang lain bukan? Kak Jaejoong juga sedang menganggur, 'kan?" cetus Cha Suho.

"Kau mau dia memimpin perjalananmu? Apa kau tidak takut tersesat untuk ke sekian kalinya saat dia membawamu pergi. Lagipula, Jaejoong tidak sedang di Korea. Dia sudah kembali ke Hawai, bersama anak dan istrinya." Kim Jihyang memandang keduanya bergantian.

"Jadi aku harus pergi dengan perempuan ini?" tanya Cha Suho memastikan.

"Benar," jawab Kim Jihyang.

"Tapi aku---"

"Nona Minji, aku tidak menerima penolakan," tukas Kim Jihyang.

"Hei, ini tidak adil. Kalau tahu begini lebih baik aku tidak ke sini lebih dulu," sungut Gaby.

Akhirnya Kim Jihyang menyetujui Cha Suho untuk pergi ke Filipina, dengan membawa Gaby bersamanya.

***

Bryan Kim tengah berada di kafe, sekitar tempat tinggalnya. Dia ingin menghabiskan waktu terakhir kali di negara kelahirannya.

Dengan memesan satu cangkir kopi latte, dan memandang suasana yang akan dia kenang hingga suatu saat nanti.

Stylist Love | Oh SehunWhere stories live. Discover now