11: Really

10 4 0
                                    

Hari ini, Gaby bangun sedikit lebih pagi demi perjanjiannya dengan Cha Suho. Ia telah siap dengan segala barangnya apalagi jika bukan tas selempang dan outfit kesukaannya kaos polos yang dipadukan dengan jas kotak-kotak.

Menurutnya itu cukup cocok, daripada style-nya belakangan ini. Dan yang benar saja, seperti perkataannya kemarin. Cha Suho benar-benar datang menjemputnya.

Seperti yang dapat ia lihat sekarang pria angkuh itu sedang berasandar pada pintu mobil tesla berwarna hitam itu dan sinar mata hari yang silau membuatnya semakin bersinar.

Hingga mata Gaby pun reflek tidak berkedip, karena pesona Cha Suho sudah hampir menguasai pandangan gadis tersebut.

Tiba-tiba ia tersadar dari lamunannya yang lama kelamaan semakin melantur, ia pun melanjutkan langkahnya menghampiri Suho.

"Good morning." Tak disangka rupanya itu adalah sapaan pertama Cha Suho pada Gaby, dan yang disapa pun hanya mengerjapkan matanya lalu menatapnya heran.

"Morning? Kau barusan berkata padaku?" tanya Gaby.

"Menurutmu?"

Gaby pun mendesis sebal, lalu segera masuk ke dalam mobil mewah milik pria itu sebelum seseorang memotret dan menjadikannya sebuah berita.

Gaby---gadis polos itu yang sebelumnya hanya ingin mendapatkan sesuatu pekerjaan di negeri itu justru terjerumus masuk ke dalam skenario syuting bersama Cha Suho, bisa-bisanya ia setuju melakukannya bersamanya.

Tiba di lokasi syuting, telah siap di sebuah gedung apartemen yang lumayan besar dan megah mungkin lebih terlihat seperti sebuah hotel bintang lima.

Dan itu adalah kali pertama Gaby menginjakkan kaki di lantai gedung baru yang dipersiapkan untuk syuting reality show, yang nantinya mengungkapkan keseharian para artis bersama pasangannya (palsu).

"Oi, Suho," panggil seseorang menghampirinya.

Bryan Kim tengah berdiri memandang Gaby yang datang bersama Suho, nampak kilatan matanya yang menyorot tajam ke arah Suho.

"Ah, ya," balas Suho terlihat santai.
Sementara Gaby, yang sepertinya tahu kebenaran mereka berdua.

Gadis itu merasakan adanya ketidakharmonisan di antara mereka berdua, terlihat seperti ada sesuatu yang disembunyikan dari raut wajah keduanya sudah menunjukkan rasa tidak suka---seperti saling bermusuhan.

"K-kau Bryan Kim? Model Amerika yang itu?" ujar Gaby berusaha mencairkan suasana.

Bryan tampak beralih pandang pada Gaby. "Iya, kau benar. Dan siapa namamu? Kurasa, baru kali ini aku melihatmu bersama Suho," balasnya lalu tersenyum miring.

"Oh, aku Jung Minji," ucap Gaby santai.

"Rupanya kau orang baru ya, salam kenal senang bertemu denganmu," kata Bryan lalu mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan gadis itu.

Suho yang melihatnya hanya melirik sekilas, karena tau pria seperti Bryan hanya memanfaatkan moment itu untuk membuatnya panas.

Dan yang sebenarnya terjadi, memanglah bukan apa-apa karena saat ini Suho merasa tidak menyimpan suatu yang khusus untuk Gaby.

Tapi mengapa jika ia lihat lamat-lamat, napasnya menjadi memburu, seakan ingin memakan Bryan dengan segera.

Gaby merubah rautnya menjadis sedikit antusias, lalu segera menjabat tangan model itu dengan semangat. "Ah, senang bertemu juga dengan Anda, Bryan-ssi," sahutnya.

Tanpa basa-basi lagi, Suho segera menarik lengan Gaby dengan lembut dan pergi bersama meninggalkan Bryan yang masih terheran menatap punggung mereka. "Jadi dia mainan barumu, Cha Suho?" batin Bryan lalu juga berbalik pergi ke arah yang berlawanan.

Stylist Love | Oh SehunWhere stories live. Discover now