55: Papa!

0 0 0
                                    


Gaby pun memapah laki-laki itu menuju sang manajer, Kim Jihyang yang melihatnya dari jarak yang sedikit jauh pun segera berlari membantunya.

"Hei! Cha Suho, kau sangat menyusahkan ya. Aku sudah mencarimu, kau malah keluyuran seperti itu kalau---"

"Hyeong, batalkan schedule-ku dua hari ke depan. Aku harus ada di sisi Triple J ...," lirih Cha Suho memotong omelan Kim Jihyang yang tak lain adalah manajernya itu.

"Kau sudah gila ya? Mau apa lagi kau ikut campur urusan rumah tangga kakakmu," oceh Kim Jihyang.

"Jihyang-ssi, tenanglah," tegur Gaby yang mulai risih akan perdebatan kedua laki-laki tersebut.

"Ah, Jung Minji. Kau juga ikut aku," titah Cha Suho membuat Gaby melebarkan matanya, dan memandangnya heran.

Sembari mengomel Kim Jihyang pun segera masuk ke dalam Van, dan melajukan kendaraan itu.

Di dalam mobil Cha Suho memandang kosong ke luar jendela, dan hal itu membuat suasana menjadi sepi.

Gaby berada di kursi depan, ia duduk bersebelahan dengan Kim Jihyang dan pria bermarga Cha tersebut tampak lesu diam membisu.

"Hei, kau temukan Cha Suho di mana tadi?" bisik Kim Jihyang pada Gaby membuat gadis itu tetoleh dan mengingatnya.

"Ah, dia duduk di bangku dekat pohon aprikot."

"Ada yang aneh dengannya, jangan-jangan dia kesurupan hantu penunggu?" heran Kim Jihyang yang tidak ditanggapi Cha Suho.

Biasanya pria itu selalu mengoceh dan kesal saat manajernya berkata seperti itu, tapi kali ini susasananya berbeda membuat mereka jadi merinding.

Di saat malam kian larut, dan waktu terus berlalu. Van itu masih dalam perjalanan menuju apartemen milik agensi, namun sebuah rencana terbesit dalam benak Cha Suho.

Ia sedang membuat persiapan yang matang untuk tekadnya, namun ia butuh bantuan seseorang.

Yang pasti bukan dari manajernya yang super cerewet tersebut.

Sampai di basement, Cha Suho turun dari Van. Gaby yang masih diam di bangkunya pun terlihat bingung dengan kode mata pria itu, seperti menyuruhnya untuk turun.

Gadis itu pun segera melakukannya, sekilas ia balik menatap dengan bertanya-tanya.

'Jegrek!'

Pintu Van itu pun tertutup kembali, Kim Jihyang terlihat heran mengapa Gaby juga ikut turun.

"Jihyang-ssi, aku bisa pulang sendiri. Rumahku di sekitar sini," ujar Gaby pada manajer itu.

"Pandai juga bohongmu," sindir Cha Suho pelan hingga Kim Jihyang tidak bisa mendengarnya.

"Ah, begitu? Baiklah, aku duluan. Hei! Suho, cepat masuk besok tidak ada libur untukmu," titah Kim Jihyang pada lelaki itu.

Cha Suho tampak mengangguk pelan. "Hm, aku tahu," sanggahnya.

Sesaat setelah mobil tersebut berlalu, ia bukan masuk ke dalam gedung itu namun menghampiri sebuah mobil yang terparkir.

"Oh? Hei, Cha Suho ... kau mau ke mana?" tanya Gaby heran.

"Naiklah,"  titah Cha Suho sembari memincingkan matanya.

Sembari membukakan pintu mobil ya untuk Gaby, dan tanpa pikir panjang lagi gadia itu pun menurut walaupun ada sedikit rasa penasaran ke mana nantinya laki-laki itu membawanya.

Mobil berwarna hitam tersebut rupanya kendaraan pribadi milik Cha Suho, ia membelinya setengah tahun yang lalu.

Meskipun sang manajer tidak menyetujuinya, pria itu tetap nekad membeli barang yang akan sangat jarang dipakainya. Sudah mahal, tidak dipakai--rasanya hanya seperti sebuah pajangan.

***

Mansion Chae Dohyuk begitu sunyi, ketiga anak kembar tersebut telah tertidur pulas di dalam sebuah kamar.

Kini lelaki tersebut sedang gelisah mengkhawatirkan keadaan sesungguhnya dari sang mantan istri.

Tepat saat itu bel berbunyi.

'Ting.Tong!'

Lelaki itu kemudian segera membukakan pintu dan melihat siapa yang datang.

Langkahnya terbilang buru-buru, tangan besarnya langsung menyambar gagang pintu dan menariknya.

'Ceklek!'

"Sudah datang?" Chae Dohyuk akhirnya melihat orang yang dinantinya.

Cha Suho, tidak lupa dengan membawa Gaby. Hanya gadis itu yang bisa mengontrol Triple J, saat Cha Suho ada urusan nanti.

"Hm, bagaimana informasinya? Kau sudah menemukan lokasi kakakku?" Cha Suho tampak menjadi seperti sebelumnya, raut wajahnya pucat dan matanya kemerahan efek menangis tadi hingga bibirnya sedikit bergetar dia sangat ingin mengetahui keadaan Cha Selena.

"Kakak?" Gaby bergumam lalu ia teringat mengenai saudara perempuan orang tersebut. "Cha Selena?" tanyanya menolehkan kepala kepada dua laki-laki itu dengan tatapan meminta penjelasan.

"Dia kecelakaan pesawat," lirih Chae Dohyuk memberitahukan berita itu pada Gaby.

Gadis itu pun tampak terkejut, segera ia menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

Kali pertama ia bertemu dengan Cha Selena saat wanita tersebut mengunjungi Triple J, dan berkenalan dengan Gaby.

Rasanya cukup sebentar, tapi sangat berkesan. Wanita itu cantik, dengan seulas senyum saat menyapanya.

Ramah, dan sangat keibuan. Gaby cukup terkagum dengan cerita Cha Selena saat perempuan itu mengatakan jika ia merawat Triple J sendiri setelah suaminya meminta untuk berpisah.

"Kapan kau akan berangkat?" tanya Cha Suho.

"Masuklah lebih dulu, sementara aku pergi tolong jaga Triple J dan rawat mereka dengan baik." Chae Dohyuk pun memberikan wejangannya pada dua insan tersebut.

"Baiklah, aku akan menjaga mereka bertiga. Dan aku mohon padamu untuk segera menemukan kakakku, apapun keadaannya." Cha Suho juga megatakan apa keinginannya, dengan sangat berharap untuk melihat kakaknya kembali dengan selamat.

Cha Selena adalah kakak perempuannya, dan tidak baginya orang tersebut sangat berharga lebih dari apapun.

Lebih baik kehilangan harta daripada hilang saudara, selama pertumbuhannya itu kakaknya lah yang mengawasi dan membantunya agar tidak mudah menyerah.

Keluarga Cha Suho---baik ayah maupun ibunya tidak terlalu bisa terus berada di sampingnya, mereka terus sibuk dengan urusan pekerjaan.

VIN tours, satu-satunya perusahaan yang diwariskan pada Cha Selena. Perempuan itu harus memimpin sebuah organisasi tersebut yang berpusat di ibukota Australia.

"Aku tahu, tapi aku masih belum menemukan titik di mana pesawatnya jatuh. Dia sekarang berada di mana, bisa saja sudah tenggelam ribuan meter di bawah laut." Chae Dohyuk yang sedang berpikir pun tampak terlihat putus asa.

Setelah banyak stasiun TV yang menyiarkan berita tentang hal tersebut, semuanya terasa diulang berapa kali pun nama dan status penumpang dalam kolom tersebut tidak akan berubah.

"Hyeong! Kau harus menemukan Cha Selena! Apapun yang terjadi! Aku mau kakakku kembali!" bentak Cha Suho tidak segan-segan melampiaskannya pada kakak iparnya itu.

Chae Dohyuk yang tidak mau membuat triple J terbangun pun mencoba tetap mengontrol emosinya, agar tidak terjadi perkelahian di dalam rumahnya itu.

"Cha Suho, tenanglah ... kau tidak bisa melakukan ini---kaubbisa membuat triple J terbangun di tengah malam," tegur Gaby yang seakan ingat bahwa tiga anak kembar tersebut masih berada di tempat yang sama.

Cha Suho kembali menenangkan amarahnya, seperti yang dibilang oleh Gaby.

"Papa!"

Tiba-tiba teriakan terdengar dari sisi ruangan di ujung sana, tepat searah pada posisi ketiga orang itu.

Ruangan tersebut adalah kamar si kecil triple J, Chae Dohyuk yang mendengarnya pun langsung bergegas melihat apa yang terjadi.

Gaby beserta Cha Suho juga ikut di belakangnya, ingin tahu apa yang terjadi di dalam.

Dan ternyata ....

Stylist Love | Oh SehunWo Geschichten leben. Entdecke jetzt