73: Mereka Tahu?

0 0 0
                                    

Di belahan bumi yang lainnya, kini Cha Selena tengah berada di balkon rumah sakit.

Dia menatap kosong ke pemandangan yang terhampar menampakkan luas taman dan beberapa gedung kecil.

"Selena," panggil Park Jungwo yang tiba-tiba muncul dari balik punggungnya itu.

"Oh? Kau di sini? Kenapa," ujar Cha Selena sedikit tersentak menatapnya dengan tanda tanya.

"Aku hanya lewat, dan melihatmu ada di sini jadi aku menemuimu," jelas Park Jungwo.

Lelaki itu sepertinya sedang menyembunyikan makna tersirat, dia pria yang sedang menginginkan hati wanita yang ia cari.

"Begitu ya ... kalau begitu mari lihat pemandangannya. Di sini indah sekali---aku merasa sempit di bangsal itu." Cha Selena bertukar pandang dengannya sesaat.

Tanpa disadari pipi Park Jungwo bersemu, dan detak jantungnya sedikit tidak sinkron. Buru-buru ia mengalihkan pandangannya ke arah lain, dan maju selangkah bersebelahan dengan si wanita.

"Kau suka pemandangan ini?" tanya Park Jungwo tiba-tiba membuat Cha Selena menolehkan kepalanya.

"Hm, langit senja berwarna jingga. Aku suka itu, sebentar lagi malam tiba tapi aku tidak tahu apa bisa melihat bintang di sini." Cha Selena menjelaskannya lalu mengedikkan bahu pasrah tentang harapannya.

Benar, dia wanita pertama yang Park Jungwo lihat sangat tenang dibanding orang lain.

Cha Selena seakan menganggap semua yang berada di dekatnya adalah sama, dia bahkan tidak memikirkan identitas Park Jungwo yang kini dianggapnya sebagai teman.

"Kau tidak perlu bintang," gumam Park Jungwo remeh.

"Apa maksudmu?" Cha Selena kembali menolehkan kepalanya menatap bingung.

"Karena yang bertabur di hatimu bukan bintang, tapi kupu-kupu cinta."  Hening sejenak, sepertinya Park Jungwo salah menargetkan gombalan itu buat Cha Selena.

Alhasil, wanita itu tidak memberikan respon apapun dan mengalihkan pandangannya kembali.

"Aneh," celetuk Cha Selena tidak mengerti maksud si laki-laki itu.

Dan tepat saat itu, tertinggal perasaan malu yang mendalam. Park Jungwo mungkin akan segera berpikir jika kenapa juga dia melontarkan kalimat seperti itu, yang bahkan tidak bisa ia kemdalikan saat seperti ini.

"Ehm, maaf. Aku hanya ingin memperbaiki momen ini, ya ... aku juga suka melihat langit sore. Tapi hanya di film," jelas Park Jungwo lalu menorehkan pandangannya," dan aku belum pernah menikmati senja bersama seseorang seperti sekarang."

Niatnya meng-kode  tapi tidak berhasil juga, wanita itu malah manggut-manggut seakan paham.

"Baguslah, kau beruntung menyaksikannya dengan aku bukan?"

"Iya, bersama tunanganku," ucap Park Jungwo sedikit tercekat dia takut jika hal yang selama ini dia sembunyikan sejak saat itu terungkap oleh Selena.

"Tunangan?" gumam Cha Selena dia sebenarnya tahu apa niat Park Jungwo berani berbohong padanya tapi dia bersikap seolah tidak tahu, "Ah, iya bersama tunanganmu." Cha Selena melontarkan senyuman manisnya.

Lebih tepatnya dengan terpaksa.

***

Sebuah set syuting telah matang, semua kru pun bersiap untuk mulai merekam adegan.

Dan kini Gaby juga berada di sana, tepatnya baru saja dia tiba karena tadi ia harus membereskan sesuatu.

Melihat adegan Cha Suho bersama Mizuko Nakamoto berjalan lancar tanpa kendala, tapi gadis tersebut merasa dia tidak ingin berasa di lokasi tersebut.

Stylist Love | Oh SehunWhere stories live. Discover now