38: Pacar Palsu

1 1 0
                                    

Perjanjian kontrak Gaby dan Cha Suho tidak hanya sampai di sini, hanya saja mereka butuh kepastian yang sama.

"Kau tidak ingin menerimanya?"

"Tidak," jawab Gaby.

Kesempatan kedua dan ketiga tidak akan datang secepat itu, walau keduanya menginginkan hal yang sama.

Musim salju, bagi sebagian orang pun dapat menganggapnya sebagai musim yang romantis. Tapi bagi Gaby ... musim dingin bukanlah segalanya, kebahagian terindah di dunia hanya tertuju pada hal yang benar-benar menjadi kesukaan.

Lee Hyunsoo, pria yang telah resmi menjadi mantan pacar Gaby sejak beberapa bulan yang telah berlalu.

Sudah cukup bisa ia tafsirkan saat ini Gaby tidak akan pernah bisa menerimanya kembali, dan bagaimana pun ia tidak bisa menjelaskan secara jujur apa yang terjadi antara dia dengan Lim Junhee.

Perempuan lain yang didekatinya saat masih memiliki hubungan dengan Gaby, dan mengakuinya sebagai 'kakak sepupu' justru membuat Gaby juga menyadarinya bahwa Lee Hyunsoo sedang berbohong saat ini.

Fakta tentang Lee Hyunsoo yang sempat ia ketahui adalah tentang silsilah keluarganya, yang hanya memiliki satu kakak perempuan dan orang tersebut telah lama meninggalkan bumi dari beberapa tahun silam.

Gaby mengetahuinya dari apa yang telah Lee Hyunsoo ceritakan padanya lewat sambungan telepon waktu itu,  dan justru beberapa bulan setelah mereka menjalani pacaran itu Lee Hyunsoo malah terciduk jalan berdua bersama seorang wanita berambut panjang.

Gadis itu menerima chat berisi foto yang dikirimkan lewat aplikasi perpesanan, dan langsung mengetahui ada yang tidak beres dengan Lee Hyunsoo.

Maka dari itu ia memutuskan untuk menerima tawaran Lee Hyunsoo, dengan pergi ke negeri ginseng dan tinggal bersama pria itu walau sebentar untuk memastikan bahwa ia tidak berdusta.

Nyatanya, setelah Gaby tiba di sana pun Lee Hyunsoo tidak sekalipun berkata tentang Lim Junhee yang ia sebut sebagai 'kakak sepupu' lagi padanya.

Akhirnya pun Gaby memutuskan hubungannya yang ke delapan dengan pria bernama Lee Hyunsoo itu.

Lee Hyunsoo memanglah pria yang tampan, dan juga baik hati namun sifat asli yang diketahui Gaby membuatnya sedikit resah akan pertahanan hubungannya.

Gaby pun memutuskan pria itu, dan menyuruhnya tetap pada Lim Junhee. Namun hal itu malah membuat Baek Kyungmi alias Yumi gantian tertarik pada Lee Hyunsoo, bagaimana bisa dan kenapa gadis itu memilihnya pun Gaby tidak tahu.

Hanya sebuah pertemuan, tapi berakhir dengan suka. Cukup Baek Kyungmi yang mengerti apa artinya, walau ia tidak cukup pengalaman dalam mencari cinta tapi kali ini akan menjadikan calon pertamanya untuk mempelajari apa arti dari sebuah kata 'cinta' tersebut.

"Yumi! Akhirnya kau datang," sapa Gaby pada sahabatnya itu.

Kini Gaby dan Yumi berada di sebuah kafe, yang tidak jauh dari griya tawang. Gaby sengaja membawa Yuni dekat sana, ia tidak bisa mengajaknya ke sana juga karena hal yang ada di dalam daftar larangan Cha Suho.

Bahwa tidak boleh membawa orang luar selain dirinya sendiri dan Triple J, apa-apaan itu ... Gaby selalu berpikir seperti ini dan ia tidak bisa juga membantah majikannya.

Setelah mengetahui dari Kim Berly bahwa bos yang mempekerjakannya adalah Cha Suho, gadis itu juga tidak ingin berada di mana ia harus mengundurkan diri dengan rasa tidak enak seperti itu.

"Ah, hari ini benar-benar dingin. Kau! Enak saja tiba-tiba jadi terkenal seperti ini," gerutu Yumi sembari menyodorkan ponselnya yang menampilkan video saat Cha Suho dan Gaby naik ke atas panggung dan menerima penghargaan yang sama.

Gaby teringat saat ia dengan gugup terus memegang tangan Cha Suho hibgga akhir pidatonya selesai, dengan rasa sedikit tegang ia hanya mengikuti langkah Cha Suho hingga kembali ke kursi penonton lagi.

"Hei, jangan keras-keras ...," bisik Gaby pada sahabatnya.

"Biarkan saja, mulutku sendiri yang berbicara," ucap Yumi dengan santai lalu mengambil kembali ponselnya itu.

"Argh, aku benar-benar butuh nasihatmu saat ini," kesal Gaby.

"Apa? Apa? Katakanlah," ucap Yumi membalasnya.

Jika persoalan cinta dan semacamnya mungkin Yumi ini lah yang paling pintar memberikan komentarnya, walau sebenarnya gadis itu tidak pernah oacaran bahkan sekalipun.

"Jadi begini." Gaby pun menarik napasnya sebelum menjelaskan. "Temanku---ini adalah cerita dari temanku, dia punya seorang teman laki-laki." Yumi mengangguk menantikan lanjutan ceritanya.

Gaby pun melanjutkan lagi. "Dia tidak tahu kalau perasaannya itu sedang bingung, lalu tiba-tiba laki-laki itu menembaknya."

"Hah? Maksudmu yang 'dor!' seperti itu?" tanya Yumi memotong ucapan Gaby dan seperti menirukan suara bunyi pistol.

"Bukan, bukan yang seperti itu---makaudnya dia menyatakan perasaannya. Tapi ak---temanku tidak bisa memberitahunya, karena itu sangat penting bagi karirnya---"

"--Kenapa cerita ini ... kalau kulihat mirip dengan kisahmu?" potong Yumi seraya menaik turunkan alisnya mencoba mengguyoni si sahabat.

Gaby sontak membelalakkan matanya. "Tentu saja bukan, mana mungkin aku bertanya hal seperti ini padamu. Ini adalah kisah temanku, jadi dia bertanya padaku harus bagaimana. Tapi aku tidak tagu jawaban untuknya," jelasnya dengan selurus-lurusnya.

"Ah, jadi begitu? Tapi kenapa kau bertanya padaku. Aku kan belum oernah menjalani hal seperti itu, sudah jelas jika aku tidak paham," ujar Yumi.

Selepasnya Gaby hanya bisa menepuk jidatnya. "Astaga, bisakah aku menghilang dari bumi ini," lirihnya.

"Baiklah, coba kau ceritakan kembali tapi yang lebih jelas. Aku sedikit tidak paham dengan gaya bahasamu, jadi aku tidak bisa memberikan keteranganku." Yumi pun menyiapkan sepasang telinganya untuk mendengarkan ucapan sahabatnya itu.

"Oke, sekarang dengarkan aku." Gaby pun bersiap untuk menjelaskan kembali pada Yumi.

"Hm," jawab Yumi menganggukkan kepalanya.

"Jadi seperti ini ... temanku itu jadi stylist di agensi model dan dia punya sedikit masalah dengan orang yang ia dandani. Tapi sebenarnya dia sedikit menyukai orang itu, dan temanku berusaha untuk menyembunyikannya tapi sebaliknya orang yang didandani justru menyukainya lebih dulu dan menyatakan perasaannya. Bagaimana temanku bisa tahu kalau dia benar-benar menyatakan perasaan yang sesungguhnya?" tanya Gaby tanpa sadar menjelaskan cerita dari yang dialami dirinya sendiri.

"Bisa aku tahu orang yang didandani temanmu adalah seorang artis? Atau hanya model biasa?"

"A-artis? Mungkin," kata Gaby sedikit gugup.

"Ah, jadi kau masih bingung untuk menyatakan perasaanmu juga? Atau kau masih ragu dengan perasaan Cha Suho?"

"Hm, eh!" Akhirnya tanpa Gaby saar pun ia keceplosan mengatakan hal itu, dan membuat Yumi mengetahui yang sebenarnya.

"Hei! Kau menyukai Cha Suho?! Astaga, sekarang kau benar-benar berubah menjadi fans-nya ya."

"Bukan, bukan begitu aku---sama sekali tidak menyukainya, kok," sanggah Gaby.

"Bohong, raut wajahmu saja sudah seperti tomat. Katakan apa yang terjadi sebenarnya, kau seperti menjadi pacar palsu kalau seperti itu." Yumi spontan mengatakannya, entah apa gadis tersebut benar mengetahui kalau Gaby sungguh menjadi pacar palsu Cha Suho kali ini?

Stylist Love | Oh SehunWhere stories live. Discover now