34: Selena

5 0 0
                                    

"Tidak begitu parah, hanya terbentur dimding saat menyelamatkannya---tunggu! Kau bilang kau adalah kakaknya?"

"Hm, perkenalkan aku adalah Cha Selena. Maaf sebelumnya jika saudaraku sudah merepotkanmu, dan terimakasih telah menolongnya," ucap Cha Selena melalui sambungan telepon.

"Bukan masalah, jadi ... apa aku harus memanggilmu 'Eonnie' atau panggilan pada umumnya?" tanya Gaby yang mengira jika Cha Selena sudah mengetahui segala beritanya mengenai hubungan ia dengan Cha Suho yang sedang gempar dibicarakan orang.

Di samping itu, Cha Selena mendengarnya sedikit aneh tapi ia berpikir boleh juga. Sebenarnya ia belum sempat membuka media sosial sejak tiga hari terakhir, karena pekerjaan yang membuatnya menunda bersenang-senang.

Rencana menanyai keaadan tiga anak kembar pun ia tunda juga, karena ponsel Cha Suho sedang berada di tangan orang lain. Yang ia anggap tidak mengenal Triple J.

"Baiklah, kau boleh memanggilku seperti itu. Dan bisakah kau sampaikan pesanku padanya?" Cha Selena kembali membalas.

"Baiklah, katakan saka akan aku sampaikan saat Cha Suho kembali."

"Terimakasih ya, katakan padanya untuk meneleponku kembali aku sangat merindukan Triple J."

"Trip--"

'Tut.Tut.Tut--"

Hampir saja ia ingin menanyakan sesuatu, namun telepon pun terputus ecara sepihak.

"--Triple J? Jaeyu-Jaeno-Jieun? Apa jangan-jangan ... dia ibu anak-anak ini?" gumam Gaby menatap heran layar ponsel Cha Suho tersebut.

Entah bagaimana ia bisa menemukan ponsel mulus itu di dekat nakasnya, kemungkinan karena Cha Suho yang tadinya berkunjung lalu pergi dengan terburu-buru hingga tidak sadar meninggalkan benda penting tersebut di sana.

Gaby akan menanti Cha Suho datang lagi untuk mengambil benda miliknya, namun lama sekali berada di dalam ruang VIP membuatnya semakin tidak betah.

Akibat punggungnya yang membentur tembok paska kejadian tempo lalu membuatnya sedikit susah bergerak, rasa nyeri terkadang merasuk ke dalam tulangnya dan saat tertentu bisa sangat sakit.

Kemungkinan karena pengaruh dari mag yang dideritanya juga, ia harua menjaga pola makan dan tidak boleh sampai telat makan apapun yang terjadi.

Maka dari itu, setelah pemeriksaan dan Cha Suho mengetahui hal itu justru lelaki tersebut menyuruh dokter untuk menyediakan perawat dan sepenuhnya mengawasi kesehatan Gaby hingga nantinya pulih sepenuhnya, selain itu ia juga harus memikirkan kesehatan Jieun yang mengalami pergeseran tulangnya karena tekilir.

Kemarin, bersama Cha Suho datang juga Jaeyu dan Jaeno hanya untuk menjenguk Jieun. Lelaki itu memperbolehkan mereka melihat saudari kembar yang terbaring di kasur rumah sakit, dan dibiarkan bersama baby sitter terakhir kali merawatnya.

Setelah itu, hari berikutnya Cha Suho pun memecat Sejong akibat kelalaian bekerja perempuan itu sungguh membuatnya kepalang sabar.

Dia harus segera membuatnya pergi sebelum membuat kejadian yang sama terulang kembali, ia tidak mau orang sekitar yang ia sayangi malah mengalami hal yang tidak mengenakkan tersebut.

'Ceklek!'

Gaby dengan berhati-hati beranjak dari kasur, dengan berpegangan pada tiang infus. Setelah mematikan televisi, ia pun berjalan tertatih-tatih sedikit merilekskan punggungnya itu.

Untung saja tidak patah terlalu parah, ka hanya butuh mengistirahatkan dan membuat kebutuhan nutrisi dalam tubuhnya terpenuhi.

Gaby menghela napas lega. "Hh, akhirnya bisa keluar juga," gumamnya memandang area taman dari halaman samping.

Tidak peduli lagi bagaimana cuacanya sekarang, ia butuh penjernihan buat otaknya. Bagaimana bisa sang pasien dibiarkansendirian di dalam kamar yang tidak ada hal menyenangkan satu pun, jika pergi ke kamar Jieun pun rasanya akan mengganggu tidur nyenyak si anak itu.

Jadilah Gaby berjalan-jalan sendirian, menyusuri koridor sekirar taman yang luas. Ia tetap harus tahan hawa dingin mulai menusuk permukaan kulitnya, bisa-bisanya ia hanya memakai jaket tipis berbahan woll itu.

Dan masih terdapat celah memungkinkan udara masuk ke dalam lengannya, sejenak ia mengusap kedua lengannya pelan.

Meneruskan langkahnya, hingga tanpa sadar hujan salju hari ketiga turun dengan deras disertai badai ringan yang tidak Gaby ketahui.

Ia tidak ingat untuk mengecek ramalan cuaca hari ini, sebuah kesialan saat menerima hujanan salju yang menyerbunya perlahan.

Hawa dingin pun mulai ia rasakan, seakan badannya membeku di sana. Ia susah bergerak.

Tiba-tiba seseorang muncul tepat di sampingnya, seraya menempelkan jaket tebalnya menyelimuti pundak Gaby agar tidak kedinginan.

Gadis itu pun mendongak untuk melihat siapa yang melakukan itu padanya, dan sosok tampan itu tengah memandanginya sembari tersenyum miring.

***

Pria tersebut masih berada di lokasi syuting, siapa lagi jika bukan Cha Suho.

"Hyeong, apa aku belum boleh pulang? Kapan jadwalku selesai," lirih  Cha Suho menatap memelas pada Jihyang memintanya segera mengakhiri jadwal yang panjang.

"Kau tetap di sini, tidak bisa secepat itu setelah kau menyelesaikan take sebelumnya." Jihyang pun bergegas pergi setelah memberikan perintah pada artisnya itu.

Lelaki tersebut kemudian pergi meninggalkan Cha Suho sebentar, tampak berjalan ke arah sutradara yang sedang mengarahkan aksi pemain dan membisikkan sesuatu.

Sementara Cha Suho hanya bisa duduk di bangkunya, lantas memutuskan untuk bermain ponsel.

Sayangnya, tangan yang meraba saku celananya tidak menemukan benda tersebut. Berulang kali ia memeriksa kantung yang ada di pakaiannya---jaket maupun celana jeans-nya, tetap tidak menemukannya.

Kemudian dia mengingat lagi, di tempat terakhir kali ia berpergian. Rumah sakit, pasti ponselnya ada di sana.

Yang sekarang ada di pikiran Cha Suho adalah Gaby dan Jieun, perasaannya sedikit aneh bercampur khawatir.

"Aku sedang memikirkan apa? Ponsel ... ataukah Jung Minji?"

Sebelum ia berpikiran lebih jauh lagi, sang sutradara pun memanggilnya untuk reka adegan selanjutnya.

Melihat Jihyang mengisyaratkan sesuatu, ia harus segera menyelesaikan syutingnya agar dapat bebas dari jadwalnya secepatnya.

"Suho--ssi! Take selanjutnya!"

Di sebelah sudut pandang yang sedikit jauh, Kim Jihyang terlihat sedang mengamati jalannya proses perekaman.

Lalu ia sadar sesuatu bergetar dari dalam sakunya, dan segera memeriksa pesan tersebut.

Cha Selena : Jihyang.
Cha Selena : Apa Cha Suho bersamamu?
Cha Selena : Aku ingin bicara pada Triple J.
✓✓(Read) 13.29

Setelah membacanya pun ia mengetikkan balasan. "Akan, aku sampaikan ... nanti," ejanya lalu segera meng-send pesan tersebut dan memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku.

Jadwal Cha Suho berjalan dengan mulus hari ini, dan situasi Gaby sepertinya dipertanyakan.

Di suasana yang sibuk seperti itu, lelaki tersebut ingin sekali rasanya menghilang tanpa jejak ke mana pun.

Walau sejatinya ia tidak akan pernah mampu melakukan hal seperti itu, yang terlalu mustahil apalagi ia adalah seorang artis papan atas yang pastinya kesalahan sedikit pun yang ia tampilkan di muka publik akan cepat diketahui oleh orang dalam hitungan detik.

"It's impossible, but i've gotta be a little bit to be continue," geram Cha Suho di tengah jalanmya adegan syuting.

Stylist Love | Oh SehunHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin