20: I Think

15 4 0
                                    

Di dorm SOUL, ke enam pemuda itu tengah melatih koreografi lagunya. Tepatnya Cha Suho yang melatih ke lima idola baru tersebut, pria tersebut terlihat sangat kesal karena ditinggalkan Gaby lalu ia ingin melampiaskannya pada ke lima orang-orang ini.

"Hyeong! Cukup ... huh-hhuh ... kau benar-benar menyiksa kami," protes Hyuk sembari terkapar dengan napas tak beraturan.

Member lain pun ikut tergeletak di atas lantai vynil itu, dengan peluh berkucuran di pelipis dan baju yang hampir seluruhnya basah kuyub.

"Ah, aku menyerah!" seru Yuno.

"Hyeong, apa-apaan ini? Kau kenapa, sih?" ujar Doha pada Suho yang tatapannya kosong mengarah ke refleksi dirinya di cermin.

"Kalian harus berlatih! Dengan begitu kalian bisa mengalahkan lawan!" seru Suho membuat para member pun tambah kebingungan.

Beberapa saat yang lalu, seluruh anggota SOUL pun baru kembali ke dorm mereka setelah menjalankan pemotretan album mereka.

Sang manajer pun telah memperbolehkan mereka ber-lima istirahat untuk kegiatan dua hari mendatang karena saat ini memang sedang berhenti promosi, lalu tiba-tiba Cha Suho datang dan menarik seluruh member ke ruang latihan tari.

Dengan begitu bagaimana bisa junior membantah senior mereka, bahkan dari tiga jam yang lalu tanpa henti hingga detik ke lima puluh ini akhirnya para member pun mennyerah.

Napas sudah hampir habis, keringat membuat pakaian mereka basah, tenaga sudah lemah, apalagi sasaran berikutnya yang akan dilakukan Cha Suho pada ke lima dongsaeng-nya.

"Cukup! Aku tidak sanggup lagi!" teriak Kyoki.

"Latihan sekali lagi!" titah Suho memandang dengan sorot tajam bak vampir berdarah dingin.

"Andwaeeeeeee!" teriak Yuno pasrah.
(Andwae! = jangan!)

***

Gaby tiba juga di depan pintu apartemen Cha Suho, matanya melihat Jihyang yang sedang bersandar pada dinding dengan raut cemas.

"Manajer," panggil Gaby padanya sehingga pria itu menoleh dan kini memandangnya dengan curiga.

"Jung Minji, kau yakin tidak tahu Cha Suho berada di mana?" tanya Jihyang.

"Argh, harus kukatakan berapa kali jika aku benar-benar tidak mengetahui keberadaan artismu," geram Gaby sembari membuang muka ke arah lain.

Ia mulai muak dengan pertanyaan yang diajukan Jihyang padanya, serupa dan senada sekaligus menyebalkan.

"Cha Suho memang orang yang menyusahkan, tapi sebelum ini aku tidak pernah menemukan tingkahnya yang aneh seperi sekarang." Sorot pria berkacamata itu jatuh ke lantai, ia tampak bingung dan dahinya mulai bekerut.

"Maksudmu? Cha Suho memiliki kelainan sifat?" tanya Gaby polos.

"Bukan begitu maksudku, dia menjadi aneh setelah pertemuanmu dengannya." Pria tersebut kemudian membuang napas lalu mengedarkan pandangannya ke arah yang lain.

"Apa maksudmu? Aku tidak mengerti ...." Gaby semakin bingung dibuatnya, untuk apa gadis itu akan memiliki pemikiran yang liar mengenai Cha Suho---aktor yang menurutnya lebih dari sekedar menyebalkan.

"Ternyata kau cukup polos, aku tidak akan mengatakannya sekarang. Mungkin saja kau akan menerima sesuatu daru Cha Suho," ujar Jihyang.

"Manajer, kau jangan membuatku semakin bingung. Kita fokus mencari Cha Suho saja," timpal Gaby.

"Kita tidak bisa masuk ke dalam, dia sudah mengubah sandinya," kata Jihyang sembari menunjuk pada pintu elektronik berbekal keamanan yag sangat ketat.

"Eum ... kau sudah mencobanya berapa kali?"

Stylist Love | Oh SehunWhere stories live. Discover now