62: Kesepakatan Rindu

0 0 0
                                    

Seseorang pun muncul keluar setelah membuka pintunya.

Jaket itu ... pernah dilihat oleh Gaby di suatu tempat.

"I-itu ...." Gaby mengucapkannya tertahan setelah melihat siapa yang keluar dari mobil di hadapannya.

"Dia muncul juga," desis Jihyang kemudian keluar dari mobil juga.

Gaby yang melihat pertemuan antara artis dan manajernya pun berlangsung dramatis, pria yang mencegatnya adalah Cha Suho.

"Hei! Kau! Ke mana saja selama dua hari ini, ternyata benar kau kabur dengan gadis itu, huh?" omel Jihyang.

Gaby pun ingin keluar, tapi setelah bertemu pandang dengan Cha Suho dan pria itu tampak mengisyaratkan padanya untuk tetap berdiam di dalam mobil.

Karena mereka belum memiliki status hubungan yang resmi, maka ada baiknya kedekatan antara Gaby dan Cha Suho seperti ini harus disembunyikan.

Kecuali jika mereka benar berada  di lokasi syuting, mereka bisa menampilkan kedekatan mereka melalui adegan atau skenario yang dengan jelas membuktikan pada media jika mereka hanyalah berakting semata.

"Hyeong! Aku sudah meminta ijin darimu untuk tidak bekerja dua hari yang lalu bukan? Jadi ini adalah keteledoranmu karena tidak mendengarkan ucapanku---" ujar Cha Suho menyalahkan manajernya.

Karena tepat saat itu ia sudah berkata  bahwa ia ingin meluangkan waktu guna merawat Triple J, tapi jelas telah ditolak oleh Jihyang mentah-mentah.

Karena semua itu memang bukan kewajiban Cha Suho semata, dan tugasnya adalah mengabdi pada agensi yang menaunginya selama ini.

Dan ia harus menjalani syuting sesuai jadwal, kecuali jika dia sakit maka agennya pun ikut memaklumi dan membiarkannya istirahat hingga pulih sepenuhnya.

"Apa? Kapan kau bicara seperti itu?"

Gaby yang telah lama menyaksikan perdebatan kedua laki-laki itu pun mulai bosan, tidak ada akhirannya jika tidak juga dilerai sekarang juga.

Gaby oun memutuskan untuk turun dari mobil, menuju ke arah keduanya. Tepat di sana ia segera menenangkan keduanya, dengan jelas dan singkat.

"Cukup, kenapa kalian bertengkar? Kalian seperti anak kecil!" tukas Gaby menatap tajam mata Cha Suho dan Kim Jihyang.

"Kenapa? Kau hanya orang luar yang tidak mengerti suasana dunia hiburan, bisa-bisanya kau masuk secara mudah hanya karena rumor." Jihyang pun mendengus remeh memalingkan wajahnya ke arah lain.

Membuat Cha Suho mulai tersulut amarah. "Hyeong! Cukup! Kenapa kau sampai mengatakan seperti itu pada Jung Minji," geramnya sembari memincingkan mata menatap manajernya dengan sinis.

"Kenapa? Kau tidak suka aku mengatakannya pada gadis ini?" Jihyang menoleh sekilas pada Gaby lalu menlanjutkan, "karena kau mulai menyukainya? Huh? Katakan padaku sejujurnya---kalian sama-sama tidak pandai berbohong di hadapanku," desis Jihyang pada keduanya.

"Hyeong---"

"Katakan atau berhentilah memanggilku dengan kata 'Hyeong' mu itu, aku bukan kakakmu---dan putuskan sekarang kmaku harus melupakan kontrakku denganmu atau kau kembali bekerja besok." Jihyang pun kembali masuk ke dalam mobilnya bergegas melajukan kendaraannya kembali.

Meninggalkan kedua insan tersebut di pinggir jalan, Cha Suho dengan raut pasrahnya pun hanya menghela napas kasar dan menendang ban mobilnya dengan keras.

"Argh!" geramnya tertahan melampiaskan amarahnya pada ban tersebut.

Membuat Gaby hanya menundukkan kepalanya, dengan air mata yang mulai menggenang dia tahan di pelupuk mata.

Berusaha untuk tidak cengeng kali ini, justru tertangkap basah oleh Cha Suho.

Pria itu peka, namun tidak pandai menunjukkan bahwa ia sedang ingin mengungkapkan perasaannya lewat tindakannya.

'Grep!'

Cha Suho pun memeluk gadis itu dengan erat, mencoba menenangkannya dalam pelukan hangat.

Suara tangisan Gaby pun tertahan, dan mulai membasahi jaket yang dikenakan oleh Cha Suho.

"Huwaa-hiks ...."

"Aku yang dimarahi, tapi kenapa kau yabg menangis? Hm? Kenapa?" heran Cha Suho yang masih memeluk gadis itu.

"En-tah, a-ku juga-hiks tidak tahu ...." rengek Gaby dari balik dada bidang Cha Suho.

Apa. Ini karena efek samping first kiss telah bekerja di saat seperti itu?

***

Chae Dohyuk tengah bersiap dalam penerbangannya menuju Filipina, untuk segera mengetahui kondisi Cha Selena.

Karena hujan mengguyur tanah Australia tadi kemarin malam, maka ia harus menunda jadwal penerbangannya keesokan hari.

Kini sore hari yang cerah, ia berharap tidak terjadi hujan kembali. Dan dapat segera menemukan informasi terkini tentang Cha Selena.

Sementara itu, Velicia bersama suaminya hendak melakukan penerbangan dari Jerman menuju Korea Selatan untuk menemui putra bungsu mereka.

"Dad, anak kita ... Baik-baik saja bukan?" tanya Velicia pada suaminya.

"Sayang, kamu jangan khawatir. Putri kita baik-baik saja, kita harus menemui cucu kita dulu."

"Aku sudah merindukannya dari lama," lirih Velicia yang masih tenggelam dalam kecemasannya.

Cha Jihyun, yang merupakan ayah dari Cha Selena dan Cha Suho itu adalah seorang pebisnis sukses dan ia menjalankan dua jenis bisnis sekaligus.

Yaitu Softly Corp dan VIN tours, yang berjalan di bidang perusahaan teknologi dan komunikasi serta VIN tours yang merupakan agen travel ter-famous dari awal pengembangan hingga saat ini masih dikelola oleh Cha Selena yang sebelumnya dipegang sendiri oleh Cha Jihyun.

Namun seiring bertambahnya usia, Cha Jihyun pun sudah tidak mampu menjalankan kedua bisnis dalam waktu yang bersamaan.

Tidak ada pilihan lain, hanya Cha Selena---putri sulungnya yang sanggup terjun ke dunia bisnis sama seperti Chae Dohyuk juga.

Namun Cha Suho, ia lebih memilih dunia akting sebagai bakat dan karir masa depannya sejak lama.

Landing di negeri ginseng, pasangan paruh baya tersebut segera menaiki tumpangan pribadi mereka dengan sopir yang menjemput mereka.

"Apa kamu sudah telepon Suho?" Velicia bersuara.

"Sudah, tapi sepertinya dia sedang sibuk," jawab Cha Jihyun.

"Lalu? Kita harus menemui siapa kalau seperti ini. Kita butuh penjelasan dari Suho," kata Velicia.

"Aku tahu, kita pulang ke rumah lama kita dulu. Aku sudah menyuruh asistenku membersihkan tempat itu," ujar Cha Jihyun sembari menatap ponselnya tanpa menoleh sedikit pun.

"Huh, kapan kita bisa mendapat kabar dari anak kita," lirih Velicia.

"Sabar, sayang. Kita akan dapat kabar itu secepatnya, mereka sedang berusaha."

Mobil itu melaju dalam kecepatan sedang, menuju rumah lama peninggalan mereka yang tidak digunakan oleh kedua anak tersebut.

Karena Cha Selena memilih tinggal di rumah yang dibelinya sendiri bersama ketiga anaknya, dan Cha Suho tinggak di apartemen pribadinya lalu agensi juga memberikan fasilitas buatnya.

Jadi tidak heran jika Cha Suho harus bekerja keras demi meningkatkan karirnya itu, demi mempertahankan apa yang telah ia miliki sekarang.

***

Setelah lama menangis, Gaby pun sgera tersadar ia membasahi permukaan jaket itu.

Dengan rasa panik dan menyesal ia tidak tahu tempat untuk menangis, bahkan jika itu jaket yang sangat mahal ia tidak bisa menggantinya dengan mudah.

"Ah! Maaf, sungguh maafkan aku. Aduh, bajumu jadi basah," panik Gaby  berusaha untuk membersihkannya.

Tapi bagaimana bisa dibersihkan, jika kain itu sudah terlanjur basah oleh ingus dan air matanya.

Stylist Love | Oh SehunWhere stories live. Discover now