72: Keputusan

1 0 0
                                    

Velicia akhirnya memutuskan untuk berkunjung ke rumah putra bungsunya, yang tak lain adalah cha Suho.

"Jieun, tunggu sebentar ya."

"Iya, Nenek."

Velicia pun segera mengambil ponselnya, mencoba menghubungi Cha Suho.

***

Cha Suho telah bersiap, ia hendak berangkat bersama Kim Jihyang. Karena jadwal yang padat, ia harus segera kembali ke apartemennya untuk berganti kostum.

Dia tidak bisa terus memakai baju dari 'sepupu' Gaby itu, yang sebeneranya hanya dalih untuk memyembunyikan hal yang sesungguhnya.

Gaby tidak bisa mengatakan jika itu adalah baju mantannya, karena hal itu pasti akan membuat Cha Suho merasa tidak nyaman menerimanya.

"Aku pergi dulu," pamit Cha Suho pada gadis itu.

"Oh? Baiklah, hati-hati di jalan." Gaby pun sedikit membungkukkan badannya memberi salam.

Kedua lelaki itu akhirnya keluar dari apartemen Gaby.

"Hei, Suho. Kenapa aku merasa ada yang aneh di antara kalian?" Kim Jihyang memincingkan matanya menyorot dengan pandangan curiga menatap lelaki itu.

"Apanya? Kenapa? Tidak ada apa-apa antara aku dan dia---apalagi yang mau kau permasalahkan?" cerca Cha Suho sembari terus berjalan di depan dengan Kim Jihyang yabg masih menngekorinya.

"Ya jelas saja aku menjadi seperti ini, siapa suruh kau malah tidak kembali ke mobil---bersama dengan dia? Kau tidur---"

"Stop, enough for that question," potong Cha Suho, "sudah kubilang tidak ada apa-apa."

Kim Jihyang pun tampak memutar bola matanya malas. "Cih, apanya yang tidak apa-apa. Jangan-jangan dia berbuat sesuatu," decihnya pelan sembari diselimuti pemikiran yang mulai bertraveling ke mana pun.

Setelahnya, mereka berdua menuju ke tempat Cha Suho untuk mengganti bajunya. Karena bukan Cha Suho dengan pakaian bergaya summer style seperti ini.

Sesampainya van berlogo 'Shooting Star' di basement, Cha Suho oun keluar dari kendaraannya dengan atribut andalan agar tidak ada orang lain berupa fans maupun wartawan yang menguntitnya.

Lift berdenting, tepat saat pintu terbuka. Telah menampilkan sosok Velicia yang tampak menelepon dan di sampingnya ada Chae Jieun.

Begitu bocah itu melihat pamannya, ia pun segera berseru, "Paman!" Chae Jieun pun berlari memeluknya.

"Mommy, Jieun-ah ... Kenapa tidak mengabariku dulu?"

Velicia yang telah mendapati kehadiran anaknya tersebut pun langsung menghampiri dan memeluknya erat, walau Cha Suho sedikit lebih tinggi darinya membuat pria itu terlihat tetap menawan.

"Astaga, Suho-ku sudah besar. Mommy sangat merindukanmu," ujar Velicia seraya mengusap pundak Cha Suho gemas.

"Mom, kenapa kalian datang? Aku sudah mengirim informasi pada kalian bukan? Soal Kak Selena," lirih Cha Suho sorot matanya kembali luruh.

"Sst," desis Velicia, "jangan membahas itu---aku hanya merindukanmu sekarang. Ayo, ibumu ini sudah tua dan rentan kedinginan."

Velicia seakan memberinya isyarat untuk tidak membahas persoalan Cha Selena di depan Chae Jieun, bagaimanapun anak itu belum dapat diberi informasi mengenai ibunya yang mengalami kecelakaan pesawat terbang.

Hal itu justru membuat Chae Jieun mungkin akan sedikit berubah, dan akan merasa sedih.

"Baiklah, tapi maaf aku tidak bisa lama bersama kalian. Sekarang aku sedang terdesak jadwal, nanti jika---"

"Tidak masalah, Mommy bisa menunggunya. Sampai kau tidak sibuk nanti, oke? Sekarang biar Mommy masuk dulu," tukas Velicia.

Cha Suho pun segera membukakan pintu apartemennya, dan setelahnya bocah kecil itu tampak senang mendahuli masuk ke dalam tanpa menunggu lagi.

"Wah! Akhirnya, aku ke sini lagi! Yeay," seru Jieun.

"Jieun, jangan lompat seperti itu nanti kakimu cidera lagi," tegur Cha Suho berusaha membuat Chae Jieun tetap tenang di tempat dan tidak membuat kekacauan lagi.

"Baiklah, Paman," lirih Chae Jieun tidak berdaya.

"Cha Suho, kebiasaanmu tidak berubah ya. Kenapa kau begitu pada Jieun, ada Mommy yang menjaganya sekarang ... kau pergi syuting saja, hitung-hitung aku membantu menjaga rumahmu ini, hm?" Velicia memandangnya dengan penuh sabar.

Cha Suho pun menghela napas pelan. "Baiklah, Mommy ... Aku mau berganti pakaian, tidak lama setelahnya aku buatkan makanan dul--"

Belum selesaiCha Suho berucap pun sang Mommy menanggapi kembali. "Sudahlah, aku bisa membuat camilan sendiri. Yang terpenting kau masih punya bahan masakan," ujar Velicia.

"Paman! Kenapa Bibi Minji tidak ada? Dia ke mana?" Dengan polosnya Chae Jieun bertanya, karena bocah itu sejak awal menganggap Gaby adalah kekasih Cha Suho.

Yang nyatanya hal itu tidaklah menjadi kenyataan bagi perasaan mereka berdua, yang awalnya Cha Suho memgungkap perasaan pun tidak terbalas oleh Gaby.

"Minji?" celetuk Velicia yang sedikit asing dengan nama tersebut.

Dan menduga bahwa nama itu punya hubungan dekat dengan putra bungsunya.

"Ah, itu hanya ...," gumam Cha Suho mendadak tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya.

"Bibi Minji kekasih Paman Suho,. 'kan?" Chae Jieun pun bersuara membuat Velicia melontarkan ekspresi yang tak bisa dijelaskan lagi.

Rautnya berubah, dengan kerutan kening yang semakin jelas dan matanya membelalak meminta penjelasan yang lebih akurat.

"Jadi ... kau sudah memiliki pacar tapi kenapa tidak memberitahu Mommy?" tanya Velicia memandang anaknya dengan sorot yang tajam.

"Bukan, b-bukan seperti itu. Aku hanya," ucap Cha Suho sedikit rerbata.

"Kenapa? Hanya apa? Ayo katakan, lalu di mana gadis yang kau pacari? Apa orang itu yang sempat mendapat gelar 'the best couple of year' wanita itu?" desak Velicia yang telah menebak gadis yang berkaitan dengan Cha Suho.

Karena saat itu ia menonton live streaming acara pemberian award tersebut, walau berada di Jerman dan ia masih terus memantau pertumbuhan anak-anaknya walau kini Cha Selena sudah memiliki tiga buah hati dan Cha Suho yang masih single pun akhirnya terciduk sedang memperjuangkan seorang gadis.

"Mom, aku tidak bisa mengatakannya tapi memang aku menyukai gadis itu." Akhirnya ia mengungkapkannya juga.

Karena Cha Suho tahu jika ibunya itu jika tidak mendapat jawaban atas perasaan yang selalu penasaran itu akan terus menanyakan hal yang sama nantinya, maka dari itu ia memilih mengungkapkan hal tersebut pada sang Mommy atau tidak sekalipun.

"Bagus,kalau begitu di mana di sekarang. Ayo pertemukan dengan kami," ujar Velicia.

"Ah! Aku sudah terlambat, Kak Jihyang mungkin akan marah lagi nanti. Aku pergi dulu, Mom ... sampai jumpa," pamit Cha Suho alih-alih ia kabur di saat seperti itu.

Dengan pertanyaan Velicia yang terus mendesaknya membuat Cha Suho menjadi bingung harus menjawab apa, terlebih lagi hubungan dia dan Gaby belum terlalu dekat untuk mengungkap status pada publik---boro-boro ke publik. Pada ibunya saja belum sanggup.

Cha Suho harus segera membuat keputusan, melakukan apa yang dia inginkan dan meluruskan segala yang terjadi saat ini.

Dia merasa sudah muak menahannya, tidak bisa terus terkurung dalam lautan akting yang sedang ia perankan belakangan ini.

Stylist Love | Oh SehunWhere stories live. Discover now