77: Semua Serasi

2 0 0
                                    

Munculah si produser tampan bernama Kang Daejin dari arah lain, mendekat pada dua gadis yang sedang membicarakan dia.

"Oh, Kang Daejin." Yumi bersuara.

"Sepertinya kau sangat sibuk ya?" tanya Gaby setelahnya.

"Ah, tidak terlalu kok. Lalu kenapa kau masih di sini, bukan mengurusi Cha Suho?" pancing Kang Daejin menatap Gaby heran.

Gadis itu pun mengerjap pelan dan kemudian menyadari sesuatu. "Oh, iya! Aku lupa. Dia kan masih syuting, maafkan aku ... malah di sini bukannya bekerja," ujar Gaby menepuk dahinya sendiri pelan.

"Haha, tenanglah. Dia sudah selesai," kata Kang Daejin lalu melihat arlojinya, "sekitar satu menit yang lalu."

"Pasti Kak Jihyang sedang mencariku, kalau begitu aku pergi dulu ya. Yumi, aku pergi dulu ya sampai jumpa," pamit Gaby langsung berlari menjauh.

Meninggalkan Yumi dengan Kang Daejin, rupanya pipi Yumi sedang merona sekarang.

Menatap si produser tampan itu membuat jantungnya senam semangat.

Namun senyumnya sedikit luntur, saat melihat Kang Daejin memandang punggung Gaby yang kian menjauh dengan seulas simpul terukir di bibir dengan manis.

"Ehm," deham Yumi membuyarkan lamunan pria itu.

Membuat Kang Daejin yang akhirnya menoleh pada Yumi, dengan tatapan yang kembali seperti semula.

"Ya?" jawab Kang Daejin tidak seperti sebelumnya.

"Perkenalkan namaku Baek Kyungmi," kata Yumi sembari mengulurkan tangannya.

Kang Daejin sedikit memperhatikan senyuman miring. "Kita sudah berkenalan tadi," kekehnya.

"A-ah, benar. Aku baru sadar," gumam Yumi sedikit gugup seraya menyelipkan surai ke belakamg telinganya.

"Kalau begitu aku permisi dulu ya," pamit Kang Daejin.

"T-tapi," ucap Yumi terbata tidak terdengar oleh Kang Daejin yang mulai menjauh.

Padahal Yumi sedang tertarik pada pria itu, tatapannya sangat menawan seperti dalam bayangan di banyak novel yang telah dia baca.

Tapi sayangnya, Kang Daejin tidak bisa tertarik padanya. Yumi mulai mempertanyakan apa Kang Daejin menyukai Gaby sahabatnya itu?

***

Waktu cepat berlalu, Gaby baru saja tiba di hadapan kursi Cha Suho. Namun kosong.

"Dia di mana," gumam Gaby sembari celingukan dan mengedarkan pandangannya ke seleruh sudut namun tidak juga ketemu.

Dia memilih duduk di kursi itu, dan menunggu Cha Suho datang atau Kim Jihyang yang menemuinya.

Sembari membuka notifikasi ponsel, namun tiba-tiba ponselnya mati--dia lupa mengisi daya baterai.

Ada beberapa staf yang berlalu lalang memindahkan barang-barang ke mobil mereka.

"Hei." Suara yang tidak asing terdengar.

Gaby menoleh ke sumber suara, seorang pria bermantel cokelat terlihat menatapnya.

"Kau ... yang waktu itu di rumah sakit?" ragu Gaby.

"Haha, benar. Ingatanmu tajam juga ya," gurau Bryan Kim.

Bryan ternyata pria yang terlihat selalu tersenyum saat bertemu orang, bukan seperti Cha Suho yang selalu melontarkan tatapan tajam yang memaksa.

"Apa kau juga akan syuting? Di sini?" tanya Gaby padanya.

"Bukan, aku hanya ingin bertemu produser. Mengganti peran," jelas Bryan Kim.

Stylist Love | Oh SehunKde žijí příběhy. Začni objevovat