70: Mommy is Back

1 0 0
                                    

"Tentu saja! Aku akan menjaga Gaby--oh maksudku Jung Minji," cetus Yumi mengiyakan.

"Tidak apa kau memanggilnya dengan Gaby, mungkin aku akan sedikit terbiasa juga. Kalau begitu aku permisi," pamit Cha Suho.

"Oh, tunggu. Boleh kutanya tentang hubunganmu dengan Gaby? Kalian ... benar-benar memiliki hubungan khusus? Ataukah tidak?" tanya Yumi dengan nada penasaran sekaligus matanya menatap dengan penuh selidik.

"Tidak ada, aku hanya menganggapnya rekanku saja."

"Ah, begitu ya ... kalau begitu silakan pul---"

'Drrtt ... Drrrt--'

Ucapan Yumi terpotong oleh nada ponselnya sendiri, ia segera mengecek. Dan ternyata ibunya menelepon, dia juga tidak tahu kenapa tiba-tiba ibunya menelepon di tengah malam seperti itu.

"--tunggu sebentar, halo? Eomma," jawab Yumi seraya menempelkan ponselnya ke daun telinga.

"Kau ada di mana? Eomma mau mengunjungimu, huh ... Apa kau keluyuran di tengah malam seperti ini? Cepat pulang!" Suara ibu Yumi terdengar sangat keras hingga menembus volume speaker.

Walaupun keluarga kaya pun, Yumi tidak bisa dibiarkan bergaul dengan sembarang orang juga.

Namun untuk Gaby, keluarganya sendiri sudah mengenalnya meski ia bukan keluarga berada namun sikap Gaby tetap sopan dan mengerti keadaan.

Dan hal itu membuat ibu Yumi menyetujui persahabatan kedua perempuan tersebut.

'Tut.'

"Argh, eomma ...," lirih Yumi sembari meghela napas pasrah, "Maaf, aku tidak bisa menjaga Gaby untuk malam ini."

(Terjemahan: kata bahasa Korea 'Eomma' dalam bahasa Indonesia berarti 'Ibu')

"Begitukah? Kalau begitu kau saja yang pulang, biar aku yang merawatnya."

"Wah, kau baik-baik saja? Maksudku, apa kau tidak takut dengan dispatch?" tanya Yumi sembari celingukan, "Lalu di mana manajermu? Apa dia tidak tahu kau ada di sini?"

"Kau itu wartawan ya? Cerewet sekali, pergilah jika kau ada urusan. Pekerjaanku sudah selesai, tuh," ujar Cha Suho santai.

Membuat Yumi sedikit curiga, dia bisa saja menebak jika saat ini Cha Suho sedang memiliki perasaan untuk Gaby walau hanya sedikit.

Tapi Yumi tidak ingin berpikir neko-neko buat idolanya sendiri, bagaimanapun Yumi menganggap Cha Suho sebagai cinta pertamanya.

Dan bisa saja ia menharapkan si idola mendadak suka danenikahinya---walau kenyataannya perasaan seseorang tidak bisa diubah dan nyatanya cukup mustahil buat terjadi pada Yumi.

Alhasil, Yumi pun bergegas pergi kembali ke rumahnya dan menemui sang ibu.

***

Akhirnya, Mommy dan Daddy Cha Suho berhasil menyisihkan waktu untuk menjenguk Cha Suho.

"Dad, aku masih khawatir sama Selena. Dia selamat bukan?" tanya Velicia memandang suaminya lemah.

"Kamu tenang dulu, sayang. Kita akan secepatnya bertemu dengan Suho dan Selena," ucap Cha Jihyun berusaha untuk tetap tenang.

"Kalau begitu, nanti siang aku mau ke rumah Suho sekalian melihat keadaannya."

"Terserah kamu, Sayang ...," ucap Cha Jihyun seolah tidak peduli dan memilih sibuk dengan tabletnya sendiri.

"Hh, Daddy ... daddy ... selalu saja sibuk pekerjaan ini dan itu. Lalu kapan kamu mau mengerti Suho juga, semua perhatianmu ada di kerja-kerja dan kerja. Kamu tidak bosan?" gerutu Velicia.

"Sayang---"

"---Berhenti panggil aku sayang, atau kamu ikut aku ketemu anak kita. Keadaan Selena aja kita belum dapat kepastiannya, kapan kita bisa dapat informasinya?" potong Velicia lalu bergegas pergi.

"Nenek! Aku mau ketemu Paman, boleh?" pinta Chae Jieun sembari menggelayuti tangan Velicia.

Triple J tengah berada di rumah yang sama dengan nenek-kakek mereka, karena tepat saat orang tua Cha Suho menelepon pun akhirnya ia memberikan alamat mengenai mansion Chae Dohyuk dan keduanya segera menjemput Triple J saat itu juga.

Karena Cha Suho sudah tidak bisa mempercayakan ketiga bocah kembar itu ke baby sitter lainnya lagi, takut kejadian seperti waktu terjadi lagi.

Dan ia tidak mau membuat Triple Chae J tersebut mengalami hal yang sama seperti kecelakaan terakhir kali yang membuat kaki Chae Jieun terluka.

Kali ini mereka aman di rumah kakek-neneknya, kini Chae Jieun yang berada di rumah karena ia sejak pagi mengeluh tidak enak badan dan berdalih tidak mau sekolah dulu.

Sementara kedua kakak laki-lakinya terlihat pasrah dengan tingkah Chae Jieun yang tetap sama dari dulu, alhasil Chae Jaeyu dan Chae Jaeno pergi ke sekelah sedangkan Chae Jieun berada di rumah dan ingin menemui Cha Suho alias pamannya.

"Oh? Kau mau bertemu dengan paman? Boleh, ayo kita berangkat, hm?" ajak Velicia menggandeng tangan mungil Chae Jieun.

Mereka pun segera berangkat.

***
Gaby sedikit berubah posisi, menyadari jam yang terus berdetik.

"Hoamh," erang Gaby.

Dan saat ia menggerakkan tangannya, terasa sedikit berat. Sebuah kepala tampaknya meindih tangan tersebut.

Cha Suho? Kenapa dia berada di sini.

"Hm," igau Cha Suho masih memejamkan matanya.

Gaby pun sedikit terkejut bagaimana cara Cha Suho masuk ke rumahnya, tangannya terulur dan jemarinya ingin mengusap surai laki-laki tersebut tapi terhenti ia ragu.

Akhirnya ia mengurungkan niatnya, dan menunggu sedikit lama untuk membiarkan pria tersebut terbangun dengan sendirinya.

Dan akhirnya Cha Suho terbangun, dengan penampilan yang baru saja Gaby lihat. Wajahnya yang baru terbangun, namun berhasil membuat Gaby sedikit terpana dan menyadari.

Bahwa ketampanan pria itu tidak bisa hilang, walau hanya sedetik saja. Namun ia menyadari bahwa ternyata Cha Suho yang menemaninya tertidur.

Dengan situasi canggung ini, ia bahkan ingat terakhir kali tertidur di ruang rekaman. Dan justru bangun di dalam kamarnya sendiri.

"Ehm, gomawo," deham Gaby sedikit terselimuti rasa canggung itu.

(Terjemahan: Gomawo adalah Terimakasih).

"Ha? Ah, iya. Jam berapa sekarang?" tanya Cha Suho mendafak panik.

"Hm ... jam sembilan lebih dua puluh," ujar Gaby santai.

"Astaga! Aku terlambat aish," desis Cha Suho lalu beranjak setelah menyadari bahwa ada agenda untuk ia jalani hari ini.

Dia kemudian teringat jika belum memberi kabar pada manajernya bahwa ia menginap di apartemen Gaby, namun terlambat saat ponselnya sudah menempel di telinga.

Ternyata Van-nya masih terparkir tepat di depan gedung, dan mata Cha Suho terbelalak.

Ternyata Hyeong-nya ridak benar-benar meninggalkannya malam tadi, dan masih menunggu Cha Suho kembali.

Nada sambung masih tidak diangkat oleh Jihyang, dia tidak tahu jika manajer tersebut masih menyandarkan kepalanya di sandaran kursi di dalam mobil itu.

Tidak menyadari juga jika ponselnya terus bergetar karena ia menggunakan mode silent, dan di atas sana Cha Suho mulai pasrah sang manajer ternyata juga masih terlelap.

Mungkin dampak karena begadang menunggu Cha Suho di seberang jalan, hingga pukul tiga subuh pria tersebut berhasil tertidur.

"Ada apa?" Gaby pun terlihat bingung.

"Jihyang belum bisa dihubungi, apa kau bisa memanggilnya untukku? Dia masih ada di mobil," jelas Cha Suho.

"Oh? Baiklah, aku akan turun."

"Thankyou, dan bisakah aku pakai kamar mandi sebentar?"

"Silakan, di sebelah sana," tunjuk Gaby.

Cha Suho pun mengangguk dan segera bergegas ke toilet, ia sudah tidak betah lagi dengan kulitnya yang semakin lengket.

Stylist Love | Oh SehunWhere stories live. Discover now