55.

1K 153 52
                                    

Chaeryeong memasukkan tabung tabung kosong itu ke dalam tempatnya. Kemudian menyimpan yang masih berisi bahan kimia ke tempat semula.

"Awas yang ini masih panas dek," San menunjuk salah satu tabung erlemenyer yang masih terisi bahan.

Chaeryeong mengangguk mengerti pada kakak seniornya itu. "Iya kak, makasih."

Taehyun mengelap meja bekas praktek mereka. Kemudian membantu Chaeryeong memasuk masukkan barang ke dalam kardus.

"Hati hati ya Chaer."

Chaeryeong tersenyum kemudian mengangguk. "Eh boleh nebeng gak nanti? Bang Beomgyu mampir keperpus nanti. Gue pengen langsung pulang."

Taehyun mengangguk. "Bol-"

"Akh!"

Pyar

Chaeryeong langsung meringis kesakitan ketika panas menjalar di lengan kiri dan punggung kaki kirinya.

"Chaeryeong!"

Semuanya langsung mengerubungi Chaeryeong. Chaeryeong tadi berjongkok meringkas barang barang ke bawah meja. Tiba tiba ada salah satu tabung jatuh dari atas meja. Mengenai lengan kirinya yang memang kebetulan tadi dia menggulung APDnya sampai siku. Dia juga sudah melepas handscoon. Juga mengenai punggung kaki kirinya yang hanya memakai flat shoes yang tidak menutupi punggung kakinya.

"Astaga Chaeryeong maaf!" Yuri menutup bibirnya kaget. Dia yang tidak sengaja menyenggol tabungnya.

"Bisa hati hati kan? Matanya dipakek bener bener dek. Ini bahaya. Asam sulfat," San mengomel.

Taehyun menarik pelan kedua lengan atas Chaeryeong agar berdiri. "Kak, saya ke kamar mandi."

Chaeryeong hanya diam. Taehyun mendorongnya sedikit. Tapi Chaeryeong malah semakin ingin menangis saja karena kakinya perih. "Kakiku sakit Hyun."

Taehyun melirik ke bawah. "Astaga. Sampek kena kaki juga ternyata."

Lelaki februari itu segera menarik Chaeryeong ke gendongannya. Membelah kerumunan itu.

Membuat beberapa orang sempat kaget akan perlakuannya. Termasuk dirinya sendiri dan Chaeryeong juga.

Taehyun memasuki toilet perempuan. Tidak menghiraukan jika tempat itu khusus perempuan. Dia hanya khawatir dengan Chaeryeong.

Taehyun mendudukkan Chaeryeong di atas wastafel. Menaikkan kakinya di atas wastafel kemudian membuka flat shoesnya. "Udah kerasa panas?"

Chaeryeong mengangguk sambil menahan tangis. "Udah dari tadi."

Taehyun gugup setengah mati ketika mendengar suara Chaeryeong yang bergetar menahan tangis.

Taehyun membantu Chaeryeong melepaskan APDnya. Kemudian menyiram tangan dan kaki kiri Chaeryeong dengan air mengalir.

"Tahan dulu ya. Kok belum ada yang bawain obat sih."

Mereka terus menyiram lengan dan kakinya Chaeryeong dengan air mengalir. "Nanti kalo kulitku melepuh gimana Hyun?"

Taehyun mengusap kepalanya sebentar. Kemudian menggeleng. "Gak usah mikir gitu ya. Sabar dulu."

Chaeryeong mengangguk. Hingga akhirnya Minju, Yuri dan Jaehyuk datang. Jaehyuk membawa air mineral, Yuri membawa kotak obat, sedangkan Minju membawa celana dan handuk entah milik siapa.

Yang nangis malah Yuri. Saking merasa bersalahnya. "Chaer maaf banget."

Chaeryeong menggeleng. "Eh gak papa kok, Yuri."

Taehyun berdecih. "Chaerry aja gak nangis kok kamu malah nangis. Drama banget."

Chaeryeong langsung mendelik ke arah Taehyun. "Kok gitu sih?"

Tetangga [TXT X ITZY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang