88.

925 141 63
                                    

Ryujin tersenyum senang. Menangkap pemandangan kakaknya yang tengah merapikan kemeja biru lautnya. Matanya menyipit karena tersenyum.

"Bang, ganteng banget sumpah."

Yeonjun tersenyum songong seperti biasanya. "Cium dulu," menunjuk pipinya.

Ryujin memutar bola matanya. Dengan tega mendaratkan tabokan pada pipi si kakak. Ryujin ini beda dengan Yuna atau Taehyun yang suka manja ke kakaknya. Si Ryujin ini lebih terlihat tsundere.

Tidak bakalan mau mesra mesraan dengan kakaknya kalau dalam keadaan normal. Coba saja kalu gadis itu sedang sakit, pasti manjanya ya ke Yeonjun. Tidak ada yang lain lagi.

"Jahat banget, Ryu."

Ryujin menjulurkan lidahnya. Kemudian duduk di sofa kamarnya Yeonjun. "Papi sama mami udah selesai belum sih?"

"Lo sendiri kok kesannya kayak buru buru. Emang habis ini mau kemana?"

"Mau jalan sama Beomgyu."

Sekarang Yeonjun segera mendaratkan dirinya di samping Ryujin. "Lo serius?"

"Ha? Serius apanya?"

Yeonjun berdecak. "Kayaknya lo sekarang sayang banget ya sama Beomgyu."

Ryujin mengerutkan dahinya. "He? Ya gitu."

Yeonjun cemberut. "Lo gak takut dijadiin kesekiannya sama Beomgyu? Lo tau sendiri  dia gimana. Ya walaupun sekarang emang lagi gak punya cewek sih. Itu juga gara gara lo tempelin mulu."

Ryujin terkekeh. "Lo tau ini kan?" Ryujin menunjukkan kepalan tangannya.

Yeonjun memang tidak meragukannya. Tapi- kan untuk mencegah sakit hati.

"Lo percaya deh. Beomgyu udah beda. Dia cuman deket sama gue. Mungkin lo gak tau apa apa. Dan ngambil perspektif dari pihak lo aja. Makanya bilang gitu."

Yeonjun terheran heran melihat senyuman miring adik satu satunya itu. Dibarengi dengan merubah posisinya dengan berdiri.

"Good luck."

Tapi gadis itu malah memilih keluar dari kamar kakaknya.

---Tetangga---

Yeji gugup sendiri. Mami hanya menggenggam tangannya.

"Dek? Gak usah gugup gitu."

Hyunjin tertawa. "Biasanya juga gak pernah kayak gitu, Ji."

Yeji merengut.

Papi berdehem. "Kamu juga Hyunjin berhenti main main sama perempuan. Kamu juga udah mulai dewasa. Jangan mau kalah sama Yeonjun sama Soobin."

Hyunjin diam sebentar. "Iya pi. Besok daftar progam take me out."

Papi melemparkan delikan. Mami menggelengkan kepalanya sambil tertawa. Sedangkan Yeji sudah berhasil mendaratkan tabokan di punggungnya. "Take me out ndasmu!"
"Katanya lo lagi deket sama anak ilkom ya?"

Hyunjin mengerutkan dahinya. "Siapa? Dih, sotoy banget."

Yeji tidak terima. "Jujur, gue pengen banget cekik lehernya kembaran gue."

Hyunjin bergidik. "Engga ah, cuman temen. Kemarin aja waktu ada kerja sama buat desain grafis. Makanya kelihatan deket. Cuman ya mungkin mulutnya orang orang yang gak tahan gak ghibah kalo lihat orang ganteng lagi deket cewek. Pengennya ghibah mulu."

Tetangga [TXT X ITZY]Where stories live. Discover now