111.

759 135 35
                                    

Beomgyu terdiam untuk sepersekian detik ketika Chaeryeong baru menyelesaikan perkataannya. Dahi laki laki bermata boneka itu berkerut dalam, hingga alis nyaris bertautan.

"Apa? Minhee?"

Chaeryeong menciut ketika mendengar suara Beomgyu yang terkesan sangat dingin.

Taehyun mengambil alih keadaan. Mendorong pelan Chaeryeong ke belakang tubuhnya. Kemudian menunjukkan sesuatu di tabletnya yang sudah dia siapkan sedari tadi.

"Jangan marahin Chaeryeong.."

Beomgyu merebut benda itu. Memerhatikan rekaman itu dengan seksama. Matanya membulat untuk beberapa saat dan beberakali kali bibirnya mendecak hingga tangannya yang memegang benda persegi itu mulai mengerat.

"Sialan!"

Ryujin yang penasaran akhirnya mulai berdiri. Saat dia ikut turut melihat layar benda itu, Beomgyu lebih dulu menurunkannya. Ryujin hanya melihat sekilas dan ada Chaeryeong di rekaman itu. "Ada apa?"

"Kasih gue alamatnya."

Taehyun menoleh pada Chaeryeong. Meminta gadis itu untuk memenuhi permintaan kakak kembarnya. Tapi Chaeryeong malah diam, menunduk dengan tangan yang tertaut.

Beomgyu berdecak. Melangkah maju, menggenggam pundak Chaeryeong. "BILANG KE GUE CHAER!! KASIH ALAMATNYA SI BAJINGAN!! LO PASTI TAU KAN?!"

Ryujin melotot tidak suka, langsung saja dia menarik Beomgyu mundur. "Apaan lo bentak bentak Chaeryeong kayak gitu? Kerasukan?"

Beomgyu mengusap wajahnya sebentar. Memilih duduk di sofa ruang tengah di rumahnya, menenangkan dirinya sendiri. Menatap Chaeryeong yang lagi lagi bersembunyi di balik bahu Taehyun.

"Chaer?"

Chaeryeong mendongak, menatap Taehyun yang kini menatapnya dengan wajah prihatin. "Jangan takut."

Ryujin mengangguk. "Gue belum tau masalah lo. Tapi- lo pikirin baik baik, gak perlu takut," yang Ryujin tau, Chaeryeong baru saja mengalagi kejadian buruk. Dia memberanikan dirinya mengambil tablet itu dari tangan Beomgyu, dan apa yang ditampilkan disana segera saja memancing emosinya. "Apa apaan ini anjir?!"

Ryujin segera melemparkan benda itu ke atas sofa. Enggan melihat. "Chaer, bilang ke gue," menggoyangkan lengan Chaeryeong pelan.

Dan ketika beberapa kata itu keluar dari bilah bibir gadis berkulit putih itu, Beomgyu dan Ryujin adalah orang yang pertama keluar dari rumah ini.

Dan Taehyun, hanya bisa tersenyum di tempatnya. "Selesai, orang itu bakalan lenyap hari ini juga."

Ryujin menekan beberapa angka di lift. Menggenggam barang bukti dengan erat. Tak lama setelahnya, merogoh saku celananya. Memasangkan cincin istimewa di jari tengah di kedua tangannya.

"Dia bakal mati kalo lo pakek itu."

Ryujin terkekeh pelan. "Haha, santai. Gue juga gak bakal nyesel masuk penjara gara gara dia. Uangnya papi lebih dari cukup buat nebus gue dari sana. Santai," menunjukkan jari jarinya ke arah Beongyu.

Beomgyu mengusak kecil rambutnya Ryujin. "Sialan, berani beraninya dia nyentuh Chaeryeong."

Dan pintu lift terbuka saat itu. Keduanya bergandengan tangan keluar dari sana. Menuju ke salah satu unit apartment di gedung ini.

Memencet belnya dengan tidak sabar. Dan dalam beberapa detik kemudian, sosok menjulang tinggi muncul di depan mereka.

Ryujin sedikit kaget melihat wajah itu terlihat babak belur dengan beberapa bagian tubuh yang terbalut perban. "Oh Minhee?"

Tetangga [TXT X ITZY]Where stories live. Discover now