61.

962 151 20
                                    

Taehyun menoleh ke arah Chaeryeong. Ini hari kedua Chaeryeong setelah kejadian Chaeryeong ketumpahan bahan kimia. Saat ini kelas mereka telah berakhir. Taehyun segera membereskan barangnya. Kemudian membantu Chaeryeong yang berjarak beberapa kursi darinya.

"Mau makan siang di kantin atau di luar?"

Chaeryeong menoleh ketika kotak pensilnya diambil alih untuk memasukkannya ke dalam tas. "Eum- ke kantin aja yuk. Jadi nanti keluar kampus langsung pulang."

Taehyun mengangguk. Mereka berdua akhirnya berjalan keluar dari kelas.

"Chaer?" Chaeryeong dan Taehyun langsung menoleh ke belakang.

Taehyun langsung merubah tatapannya menjadi datar. Sedangkan Chaeryeong masih setengah terkejut. "Eh?"

Yang mereka toleh tersenyum tipis. "Gimana tangan lo?"

"Lo ngapain disini?"

Minhee mengangkat tangannya sebentar. Kemudian mengendikkan bahu. "Gue denger dari anak anak katanya lo ketumpahan bahan kimia terus langsung dibawa ke dokter. Makanya gue pengen lihat. Udah baikan?"

Chaeryeong meringis. Menoleh ke arah Taehyun yang wajahnya menjadi beberapa kali lipat lebih datar daripada tadi.

"Eum- udah baikan kok."

"Syukurlah. Btw kalian mau kemana? Mau ke kantin bareng?"

Taehyun langsung angkat bicara. "Kita mau makan di luar."

Chaeryeong langsung melotot ke arah Taehyun. Bukannya rencana mereka tadi makan di kantin? Kenapa mendadak berubah rencana?

Lebih terkejut lagi ketika tangan dari lelaki februari ini menangkup tangan kanannya yang awalnya bebas.

"Kita duluan."

Setelah mengatakannya, Taehyun menarik pelan Chaeryeong berjalan melewati Minhee. Yang tadi akan lurus ke kantin, sekarang berbelok ke parkiran.

"Eh bentar dong!"

Minhee menahan bahunya Chaeryeong sebelum mereka menuruni tangga. Taehyun dengan tenang, menyingkirkan tangan itu. Kemudian tersenyum. "Apa lagi? Kita lagi buru buru."

Chaeryeong membasahi bibirnya gugup. Dia melirik ke arah Taehyun yang sepertinya geram. Kemudian mengusap sedikit jari jari yang menggenggam tangannya ini. Taehyun menoleh ke arahnya kemudian tersenyum. Mengisyaratkan tidak apa apa.

Padahal dadanya panas.

"Cepet sembuh. Jangan lupa bales chat gue," Minhee menyerahkan satu kotak chesecake pada Chaeryeong. Kemudian berjalan pergi setelah mengusap pelan kepalanya Chaeryeong.

Chaeryeong was was menoleh ke arah Taehyun. Lelaki itu masih terlihat tenang, walaupun ekspresinya kelewat datar. Dia meringis. "Taehyun?"

Taehyun menoleh.

Chaeryeong memiringkan kepalanya, menarik kedua sudut bibirnya ke bawah. "Jangan marah."

Taehyun menatapnya sebentar. Kemudian melirik kotak kue di tangan Chaeryeong. Setelah itu menghela napas. Sebelum akhirnya menarik tangan Chaeryeong untuk masuk ke dalam mobil.

Iya, Taehyun selama dua hari ini, juga membawa mobil ke kampus. Agar tangannya Chaeryeong tidak terkena debu kendaraan dan panas lagi.

Chaeryeong menatap Taehyun yang masih diam. Berpikir ternyata Taehyun cemburuan juga ya. Padahal Minhee tidak berbuat apa apa. Hanya menanyakan kabar saja. Ya selain mengusap kepalanya Chaeryeong tadi sih.

Taehyun meletakkan kue di atas dashboard.

"Kamu marah?"

Taehyun menggeleng kecil. Kemudian menyalakan mesin mobilnya.

Tetangga [TXT X ITZY]Where stories live. Discover now