145.

620 69 27
                                    

Soobin dan Yeonjun menata 5 meja kecil di halaman belakang rumah Yeonjun dengan rapi. Setelahnya disusul dengan beberapa kursi di depan meja meja itu. Sepasang sahabat sejak kecil itu meletakkan beberapa barang di dekat sana. Ada beberapa mainan, alat alat tulis, alat alat gambar, kertas kosong, kertas gambar, bahkan ada beberapa alat alat melukis.

"Steve mana?"

Yeonjun mengendikkan bahunya ketika mendengar pertanyaan Soobin. "Tadi sih ijin beli permen bareng Yunji ke warung."

Soobin menggaruk belakang kepalanya. Duduk di atas karpet yang digelar di atas rerumputan hijau itu. Memerhatikan Yeonjun yang dengan aktif beralih meletakkan beberapa makanan di meja yang tidak jauh dari sana. Membantu Beomgyu menyajikan makanan yang sudah dimasak oleh Lia dan Yeji.

Di sisi lain halaman belakang ini masih ada beberapa orang lagi. Soobin bisa melihat Yuna yang sedang duduk di gazebo dengan Ryujin. Sedang menikmati buah buahan yang baru selesai mereka kupas. Bersenang senang tanpa memikirkan beberapa orang yang bekerja keras di bawah langit siang ini yang tidak begitu terik.

Tak jauh dari mereka ada Hueningkai dan Taehyun yang duduk di teras belakang rumah pasangan Yeonjun Yeji, mengawasi dua balita menggemaskan kita. Di sisi lain sedikit lebih jauh, Yeji dan Lia sibuk dengan alat alat masak mereka. Beomgyu berada di sekitar dua wanita yang sedang memasak itu untuk dijadikan pesuruh dadakan. Sedangkan Chaeryeong menata beberapa barang di atas karpet lebar yang diduduki Soobin. Seperti Piring, gelas, botol minuman, box es batu, atau peralatan makan lainnya.

"Bang minggir dulu!" Chaeryeong mendorong Soobin menyingkir untuk meletakkan tumpukan piring di atas karpet.

Ah piknik dadakan yang cukup niat.

Soobin segera berdiri. Menatap kesal pada si perempuan Juni. "Sabar kali, bundanya Orion."

Chaeryeong mendengus. Ibu satu anak itu melemparkan bungkus snack yang sudah habis ke tempat sampah. "Steve sama Yunji mana? Kok gak kelihatan. Katanya mau bantu bantu, kok malah ngilang..."

Soobin mengangguk kecil, merasa bingung juga. Ujung ujungnya ya tetap membantu Chaeryeong merapikan barang barang di atas karpet. "Tadi katanya Yeonjun beli permen."

Chaeryeong mendecak kecil. "Permen mulu dah. Herannya kok ya gak pernah sakit gigi?"

Soobin terkekeh kecil. "Pernah kok. Yunji yang sering. Tapi Lia sama Yeji punya sulap khusus biar bocah bocah itu rajin ngurus gigi," lelaki desember itu ikut membantu Chaeryeong menata beberapa barang ke atas karpet. "Rion udah mendingan? Kemarin katanya Taehyun demam."

Chaeryeong mengangguk kecil. "Udah mendingan kok. Mungkin syok gara gara kejadian kemarin. Tapi gak apa apa. Ayahnya punya banyak solusi biar anaknya gak gampang overthinking. Jadi efek syoknya gak berkepanjangan."

Soobin mengangguk mengerti. Sampai tiba tiba merasa namanya dipanggil dengan suara yang nyaring.

"OMMM SOOBIN!!"

Melihat Jiyun yang yang melambai di pintu belakang rumah. Memperlihatkan beberapa mainan yang akan dia bawa keluar untuk mainan Orion dan Ben. Gadis kecil itu terlihat sangat antusias mendorong beberapa box mainan itu meskipun kakinya terlihat diseret kesakitan.

Soobin segera mendekat. Mencari tahu apa penyebab si gadis kecil memanggilnya tiba tiba.

"Kakak belum pulang ya om?"

"Belum nih. Kamu tadi tumbenan gak ikut?"

Jiyun menggeleng, sedikit merengut. Cukup kesal karena tidak bisa ikut jalan jalan dengan Steve. "Engga, soalnya kakinya Jiyun sakit. Kemarin keseleo waktu olahraga di sekolah," menggerakkan satu kakinya ke depan. Tidak berniat menunjukkannya pada Soobin, hanya gerakan refleksnya yang menyertai penjelasan atas pertanyaan Soobin.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 13, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Tetangga [TXT X ITZY]Where stories live. Discover now