21.

1.2K 196 17
                                    

Ryujin nyaris memekik kencang ketika pintu ruang belajarnya terbuka. Dia menatap tajam Beomgyu yang tengah menatapnya datar sambil masuk ke dalam ruang belajarnya lewat pintu kecil itu.

Begitu pemuda berambut hitam kelam itu berdiri di depannya, dia menghembuskan nafas jengah.

"Siapa yang nyuruh lo masuk kesini?"

Beomgyu berdesis acuh. Dia mulai mengelilingi tempat belajar yang sudah mirip perpustakaan ini. Menghiraukan tatapan tajam Ryujin yang seolah olah berusaha menusuknya.

"Keluar Gyu. Gue gak pengen diganggu."

Beomgyu acuh. Setelah menemukan buku tentang astronomi, dia duduk di sebelah Ryujin. Mulai membuka buku itu. "Gue cuman mau numpang belajar aja."

Ryujin menutup bukunya dengan keras. Kemudian melemparkannya ke atas meja. Dia menatap Beomgyu dengan tatapan risihnya. "Gue gak suka waktu belajar gue diisi sama orang yang gak berguna kayak lo."

Beomgyu berusaha tetap tersenyum dan melanjutkan kegiatan membacanya dengan fokusnya yang berusaha difokuskan pada deretan hurut yang membentuk sebuah kata dalam sebuah kalimat. Ryujin beserta keganjalan hatinya bukan hal baik ketika dilawan.

"Ayok kita diem, belajar masing masing dan jangan peduliin keadaan gue. Gue cuman minjem tempat nyaman ini dan minjem buku bagus lo. Gue males ke perpus, dan buku di rumah gue gak sebegitu bagus kayak buku disini. Tempat orang kaya."

Ryujin mendesis tajam mendengar jawaban itu. Dia beranjak. Ingin pergi dari lantai atas kamarnya yang memang desain khusus ada di atap kamarnya. Gadis berambut pendek itu hampir saja membuka pintu kecil di ujung ruangan. Tapi tangan Beomgyu langsung sigap menahannya.

"Sejak kapan?"

Ryujin menoleh. Dia menatap tidak suka ke arah tangannya di genggaman Beomgyu, berusaha melepaskan genggaman itu.

"Lo apa apaan sih?! Lepasin! Sejak kepan apanya sih?"

Beomgyu menariknya sedikit kasar. Kemudian mendudukkan gadis berambut biru gelap itu ke kursinya semula. "Sejak kapan? Lo sama Bang Hyunjin?"

Ryujin membelalak kaget. Tubuhnya menegang. Seirama dengan jantungnya yang berdegup kencang. Bola matanya bergetar ketika menatap manik mata itu yang terlihat menuntut jawaban. Bibirnya bergetar. Ingin mengelak perkataan Beomgyu. Tapi dia bingung ingin mengelak dengan cara seperti apa?

"Jawab, Ryujin!" kalimat perintah dari Beomgyu sangat penuh penekanan.

"Gue gak nyangka lo semurah itu buat jadi selingkuhan."

---Tetangga---


Chaeyoung atau yang biasa dipanggil Rose bukanlah ibu rumah tangga lemah lembut yang sangat bersikap bijak di setiap permasalahan. Ada saatnya jiwa semena menanya meletup begitu saja. Apalgi kali ini diisulut oleh keadaan bungsunya yang sedang dalam tidur panjang karena acara penindasan minggu lalu.

Chaeyoung mengetuk brutal pintu yang menjulang tinggi di depannya. Yang beberapa detik kemudian di buka dengan gadis cantik berambut panjang. Jemarinya naik. Melayang, kemudian mendaratkannya dengan keras di pipi si gadis. Gadis itu tampak terkejut. Kemudian yang diketahui ayah dan ibunya segera keluar dari rumah.

"Ada apa ini?"

Chaeyoung tidak peduli. Si gadis yang merupakan Yeojin, dia tarik rambut terurainya. Bukan menarik ke bawah. Namun.menarik ke atas.

"LOH INI ANAK SAYA DIAPAKAN?!" sang ibu tampak terkejut.

"Kalian berdua diam atau saya bawa orang orang saya untuk bakar rumah ini dan semua isi isinya?!" berucap dengan nada dinginnya.

Tetangga [TXT X ITZY]Where stories live. Discover now