44.

1.1K 146 41
                                    

Ryujin membuka pintu perpustakaan pribadinya kemudian melepaskan alas kakinya di tempat terpojok dan segera menutup pintunya. Dia langsung berbaring di kasur kecil yang ada disana, kemudian menyetel ac.

"Akhirnya lepas dari mami."

Dia menghela nafas kemudian mengambil handpone dari saku celananya. Belum sempat menyalakan handpone, pintu kecil di pojokan itu terbuka. Menampilkan dua tangan yang memegang dua cup minuman.

"Heh? Siapa?"

"Beomgyu, anjir. Tolongin, cepet!"

Ryujin mendekat. Kemudian mengambil dua minuman itu. Dengan begitu, Beomgyu bisa dengan mudah masuk ke dalam ruangan tertutup itu.

Ryujin menepuk dahinya. "Bisa bisanya tangan dua megangin minuman, tapi tetep naik tangga."

Beomgyu tersenyum tipis. "Hebat kan?"

Ryujin hanya mengendikkan bahunya. Kemudian melirik minuman yang ada di kedua tangannya. "Buat gue?"

Beomgyu mengangguk pelan sambil berbaring di atas kasur.

Ryujin membinarkan matanya. "Semua!?"

Beomgyu segera bangun. "Ya enggak lah! Gue satunya."

Ryujin akhirnya memberikan salah satunya pada Beomgyu. Beomgyu menaruhnya di lantai dekat kasur. Sedangkan Ryujin setelah meminum bagian minumannya sedikit, dia segera ikut berbaring di atas kasur.

"Gimana?"

Ryujin menoleh. "Apanya?"

"Hyunjin, anjir!"

Ryujin menatap Beomgyu sebentar. Mengingat pertemuannya dengan Hyunjin di depan musholla pagi tadi. Kemudian berdecih ketika mengingat kalau lelaki itu tampak tidak berniat memerhatikannya.

"Bodo amat. Udah udahan kok."

Beomgyu menggumam tidak jelas. Masih menatapi Ryujin. Kemudian mengusap dahinya pelan. "Lain kali jangan kayak gitu. Cari hubungan tuh yang jelas. Jangan yang gelap kayak gitu."

Ryujin mengangguk. Mengulas senyum tipis. Masih betah menatapi Beomgyu di sampingnya.

"Kenapa?" Beomgyu bertanya melihat gelagat aneh gadis di sampingnya.

"Cium lagi."

Beomgyu melotot. "HEH! ASSTAGHFIRULLAH!"

Ryujin meringis kemudian bangkit dari duduknya. "Untungnya kemaren gak ada yang lihat. Kalo sampek ada yang lihat apalagi Mbak Lia, gue bakalan dapet ceramah panjang."

Beomgyu mengangguk setuju. Semalam dia khilaf, teman teman. Jadi perkataannya malam itu terealisasikan. Walau hanya kecupan singkat. Tapi Ryujin tetap melotot. Kemudian kembali melayangkan tabokan di bibir Beomgyu.

"Minju semalem ngechat gue."

Beomgyu menoleh. "Kenapa?"

"Tanyain kabar lo sih. Dia pacar terawet yang lo punya. Udah putus belum sih?"

Beomgyu berpikir sebentar. "Udahlah. Malah dari sebelum gue mulai aktif bimbel."

Ryujin mengangguk. "Tapi kayaknya dia masih pengen sama lo."

"Lo cemburu."

Pernyataan langsung dari Beomgyu, membuat Ryujin sedikit tergelak. "Apasih haha."

Beomgyu berdecih kemudian menyedot minumannya kembali. "Sebenernya gue baru bicara sama Hyunjin."

Sekarang Ryujin yang nyaris mengucap istighfar. "Terus gimana?!"

Beomgyu mengendikkan bahunya. "Gue gak ada masalah sih sama dia. Dan dia cuman bilang. Kalo selama ini dia tulus sama lo. Haha. Tulus apaan yang ngeduain cewek."

Tetangga [TXT X ITZY]Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα