71.

966 146 45
                                    

Yeji mengarahkan kakinya ke taman belakang kampus. Hembusan napasnya terdengar berat. Belakangan ini masalah datang silih berganti. Selesai masalah dengan Hyunjin, datang masalahnya Hueningkai, setelahnya harus menghadapi siksaan ujian. Dan masalah nilainya yang terkendala karena sakit beberapa waktu lalu.

Yeji mengacak rambutnya frustasi. Kakinya terus melangkah. Tidak peduli dengan siulan godaan dari para lelaki penyamun yang duduk berjejer di lorong menuju ke taman belakang kampus.

"Sendiri Ji? Gak bareng suami suaminya?"

Yeji melirik ke arah Felix yang baru mengepulkan asap rokoknya. "Diem kalo gak mau gue patahin kaki lo."

"Haduh serem," Han menyahuti.

Yeji kembali melangkah. Sudah kebal dengan kelakuan anak anak itu. Pacarnya sendiri saja dulu juga sering begitu.

Kakinya berhenti di bangku taman. Melihat satu satunya lelaki yang duduk disana. "Luke?"

Lucas menoleh. Kemudian menepuk tempat di sebelahnya. "Duduk dulu."

Dan masalahnya yang sekarang adalah- Yeji disebut play girl oleh warga kampus karena berpacaran dengan Lucas dan tetap kemana mana dengan Yeonjun dan Soobin. Makanya Felix sempat menyebutkan suami suaminya.

Lucas menaruh minuman kaleng yang baru dia bukakan di atas telapak tangan Yeji. "Diminum dulu."

Yeji menurut. Hitung hitung untuk meredakan rasa panas akibat ingin menyemprot beberapa orang orang di sekitarnya dengan kata kata mutiara. "Thanks."

"Gue baru tau Ji, kalo ceweknya itu mantannya Soobin, anjir. Katanya dia deket sama lo. Kalian pernah satu tim waktu lomba tari china dulu kan?"

Yeji menghentikan acara minumnya. Terdiam sebentar. Jadi benar apa yang dikatakan Soobin beberapa waktu lalu. Kemudian mengangguk, "Yiren?"

Lucas mengangguk.

"Kita gagal. Terus rencana lo gimana? Lo mau nurutin orang tua lo?"

"Kita sebenernya gak gagal. Yang banyak orang tau, lo masih pacarnya Lucas. Bukan pacarnya Yeonjun."

Yeji mengangguk mengerti. "Terus gimana?"

Lucas tertawa jahanam ketika melihat raut wajahnya Yeji mulai tidak enak dipandang. "Mukanya gak usah gitu. Gue tampol nih!"

Yeji lebih dulu mengangkat tangannya. Menjambak rambutnya Lucas.

"Dijambak dong anjir! Sakit Ji!"

Yeji mencibir. "Habisnya lo gak ada kerjaan banget ya. Lagi serius juga malah ketawa. Gue penggal mampus."

Lucas mengusap kepalanya. Selang beberapa waktu, masih diam. "Sekarang udah gak perlu lagi. Soalnya- gue udah punya pacar beneran."

Yeji mendelik. Refleks melempar kaleng sodanya. Dia langsung berdiri di depan Lucas. Mengguncang guncang bahu lebar lelaki di hadapannya ini. Matanya melotot dengan bibir yang berkomat kamit tidak jelas. "Sumpah?"

Lucas mengangguk.

"Yuqi dong? Mau sama lo? Kesurupan apa tuh anak?"

Lucas berdecak. Melepaskan tangannya Yeji. "Lo kok gak suka banget kalo gue bahagia tuh kenapa sih? Ada masalah apa?"

Yeji mencibir. Dia bersandar pagar pembatas kolam. Kemudian menunjuk nunjuk Lucas dengan tidak santainya. "Ya ini tuh bentuk balesan. Dulu lo suka gangguin gue kalo lagi berduaan sama Yeonjun."

Lucas menggaruk tengkuknya. Mengingat ingat lagi kelakuannya. Tapi bukan sepenuhnya salahnya sih. "Gue gak tau Ji. Gak tau kenapa tiap ada orang pacaran pasti gue juga kebetulan ada, gitu. Waktu Mark sama Mina lagi tatap tatapan di perpus, tiba tiba gue jatoh di depan mereka. Waktu lo lagi lovey dovey sama Yeonjun di koprasi waktu itu. Kenapa juga sih gue tiba tiba muncul di koperasi juga? Bahkan gue pernah pergokin Pak Daniel sama Bu Jihyo lagi pacaran. Gue salah apa sih anjir? Lama lama kok kayak jin tomang."

Tetangga [TXT X ITZY]Where stories live. Discover now