46.

1K 146 8
                                    

Yeonjun menghela nafasnya lelah. Dia menatap lurus ke arah Beomgyu yang tepar di karpet bulunya dengan sepatu, tas dan jaket yang bahkan masih terpasang di tubuhnya.

Lelaki kelahiran september itu langsung menarik si rambut hitam kelam itu. Kemudian mendorongnya ke arah dinding untuk bersandar.

"Apasih?! Capek tau!"

Yeonjun menggelengkan kepala tak habis pikir. "Lepas dulu tas, jaket sama sepatu."

Taehyun yang duduk di atas sofa mengangguk. "Iya Gyu. Dilepas dulu. Biar gak risih juga."

Soobin yang awalnya rebahan di atas kasur kebesaran milik Yeonjun, akhirnya bangun. Kemudian menghampiri Beomgyu. Dia mengambil tas dan jaketnya, kemudian menggantungnya di gantungan yang ada.

Beomgyu langsung tersenyum cerah. "Cuman Bang Soobin yang pengertian sama pangeran ini," setelah itu melempar sepatunya ke sembarang arah asal tidak mengenai karpet kesayangan Yeonjun.

Soobin akhirnya duduk di sebelah Yeonjun. Meminum kembali susu almond yang dibawakan Beomgyu yang baru pulang dari kampusnya.

"Lo masih marahan sama Yuna, Kai?" Kemudian bertanya pada yang paling muda.

Yang paling muda akhirnya mengangguk. "Iya bang. Lagian aneh banget. Tengkar kok gara gara olshop. Dikira olshop tuh barang berharga apa gimana sih?"

Yeonjun berdecih. "Dasar bocah."

"Gak boleh marahan lama lama loh, Kai."

Hueningkai menggeleng. "Engga kok, paling bentar lagi udah gak marah."

"Tapi awas loh, Yuna sering pulang bimbel sama Doyoung. Entar kesalip loh," sahut Yeonjun yang lama lama membuat Hueningkai cukup ketar ketir sendiri.

"Kita ngumpul gini pasti ada apa apa kan ya?" Beomgyu bertanya.

Soobin dan Yeonjun berpandangan. Kemudian mengangguk. "Iya Gyu."

Kelimanya berpandangan satu sama lain. Kemudian duduk saling berhadapan di atas karpet kebesaran Yeonjun.

Yeonjun yang baru saja mau angkat bicara mendadak berhenti ketika mendengar sendawa dari Soobin yang baru selesai meminum susu almondnya.

Soobin meringis. Kemudian segera menyingkirkan bekas susu kotak itu.

Yeonjun menghela nafas melihatnya. "Jadi gini- tujuannya di Soobin sih. Belakangan ini dia ada masalah asmara alay gitu."

Soobin berdecak kemudian memukul belakang kepala Yeonjun.

"Anj-"

"Ngomong yang bener anjir. Mana ada alay," si kelahiran desember akhirnya memprotes.

Yeonjun menghela nafas. "Yaudah gini. Gue jelasin dari awal."

Ketiga yang lain mengangguk.

"Jadi- Soobin selama ini gak tau apa emang gak peduli sama perasaannya. Dia pacarannya sama Yiren tapi baru tau jelas sekarang dia beneran sukanya sama Lia."

Taehyun melotot mendengar nama kakaknya disebut.

"K-kok bisa?" Beomgyu kaget. Ekspresinya sampai tidak bisa dikondisikan.

"Jangan ngaco, anjir?!" Hueningkai ikut memprotes.

Sedangkan Soobin memandang lurus ke depan. Tampak tidak minat memandangi salah satupun dari keempat temannya yang sudah memprotes dirinya.

"Gila emang. Kalian tau kan, dulu yang nembak, kan Yiren. Soobin asal terima aja kan awalnya. Tapi lama lama dia sayang juga sama Yiren. Disisi lain, ada Lia yang emang dari dulu emang udah jadi patokan pasangan buat dia. Gue tau, dari dulu Soobin udah targetin Lia. Maaf ya Hyun kalo gue bilang ini di depan lo. Tapi lo harus tau juga nih, Hyun."

Tetangga [TXT X ITZY]Where stories live. Discover now