37.

1.1K 153 17
                                    

Yuna mengerjabkan matanya perlahan. Tangannya menumpu badan di pembatas balkon dengan rambutnya yang tertiup angin. Matanya menatap lurus pada layar ponsel yang sekarang menampilkan wajahnya sendiri karena panggilan video dari sebrang sana.

"Kak Juno?"

Yuna menggeser ikon hijau ke atas. Jeda beberapa saat. Dia berpikir sebentar, ada perlu apa kakak kelasnya itu tiba tiba menelfonnya di siang hari ini.

"Halo dek?"

"Iya kak?"

Senyuman hingga kedua mata menyipit terlihat di layar ponselnya. Lelaki berambut hitam kelam itu tersenyum. "Aku tadi ke rumahmu. Ternyata kamu lagi liburan. Yaudah aku pulang lagi."

Yuna mengerutkan dahinya. Berpikir kenapa Junho sampai ke rumahnya?
"Kakak ngapain ke rumahku?"

"Mau ngajak jalan jalan dek. Tapi kamu ternyata lagi di luar kota."

Yuna memutar jarinya di pembatas balkon kemudian bergumam tidak jelas. "Makanya tuh kak, kalo mau ke rumah bilang bilang dulu. Kan kalo aku gak di rumah, kakak yang udah rugi jauh jauh ternyata aku gak ada."

Terdengar kekehan dari sebrang. Kemudian terjadi hening beberapa saat. Yuna memerhatikan Yeji yang tengah bermain dengan kucing di bawah sana. Jangan lupakan Soobin yang masih uring uringan dengan Chaeryeong, setelah semalam Chaeryeong pulang dengan teman lelakinya.

"Kamu udah makan siang?"

Yuna mengangguk. "Udah kak. Kakak sendiri?"

"Belum."

"Kok belum makan? Gak ada yang masakin ya kak?"

"Kok kamu tau?"

Yuna memutar bola matanya malas. "Setiap aku tanya kenapa kakak belum makan, kan jawabannya selalu gak ada yang masakin gitu. Jadi ya belakangan ini aku jadi hapal."

Junho tertawa disebrang sana. Jujur, sebenarnya Yuna sedikit rindu pada lelaki itu. Junho sudah seperti sosok kakak ketika Yuna masih di sekolah dulu. Yang sering berkunjung ke kelasnya sekedar memberikan makan siang. Atau yang tiap pagi menyempatkan menghampirinya dengan dasar alasan rindu. Atau juga yang sering beradu tatapan sinis dengan Hueningkai ketika keduanya berpapasan di depan kelas Yuna dengan alasan sama sama ingin menghampiri Yuna. Yang suka menanyakan apakah pelajaran hari ini menyenangkan. Dan lain sebagainya.

"Iya dek. Mama lagi di toko. Kakakku juga lagi gak di rumah. Aku di rumah sendiri."

"Coba dikit dikit belajar masak kak. Masak nasi, masak telur, masak mie instan, atau juga masak apa ya, yang mudah dimasak gitu. Apa ya? Aku juga jarang bantuin mami masak sih."

Junho terkekeh lagi. "Aku kangen nih."

Yuna melotot ke arah layar handponenya. "Ih! Kangen kenapa?"

"Udah hampir dua bulan kita gak ketemu. Eh ngomong ngomong kamu lanjut sekolah dimana dek?"

Yuna tersenyum tipis. "Aku berakhir home schooling sih kak. Masih kebayang juga kejadian sebulan yang lalu. Mami, papi, sama Bang Soobin juga belum bisa ngelepas gitu aja. Apalagi sampai kejadian koma. Jujur aku kayak masih sedikit trauma ketemu sama orang orang di luaran sana."

Junho mengangguk mengerti. Senyumannya kembali terbit. "Aku bakalan sering sering kunjungin kamu deh."

Yuna tertawa. "Awas aja kalo malah perang sama Kai."

Junho ikut tertawa. "Iya, tuh anak sensian banget sama aku. Padahal gak ada masalah apa apa."

Yuna mengangguk. Mengingat gelagat Hueningkai ketika bertemu dengan oknum Cha Junho ini.

Tetangga [TXT X ITZY]Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα