138.

624 92 24
                                    

Yeonjun mengetuk pintu kamar putrinya. Membuat dua anak perempuan itu menoleh padanya dengan tatapan antusias. Seketika rasa lelah yang dibendung si papa dari anak kembar itu menghilang entah kemana.

"Papa!"

Yunji segera berlari ke arah papanya. Memeluk kakinya dengan erat kemudian menarik celananya sedikit menyampaikan permintaan untuk digendong.

Papa dengan anak perempuan kembar itu segera menarik putri pertamanya ke dalam gendongan. Menghampiri yang lebih muda beberapa menit sedang menata mainan mereka ke dalam box mainan. Si perfectionis.

"Jiyun udah selesai mainnya?"

Yeji muncul dari belakang. Menghampiri si bungsu. "Sana ikut papa juga. Biar mama yang rapiin tempat tidurnya."

Jiyun mengangguk patuh. Dia menghampiri papanya. "Papa pulang telat?"

Yeonjun mengangguk. Berjongkok, kemudian menggendong Jiyun di sisi kanan dan di sisi kiri Yunji. "Iya, maaf ya. Papa tadi masih ada kerjaan. Jadi baru bisa pulang. Gak sempet makan malam sama kalian. Tadi mama masak apa nih?"

Berjalan ke kamar mandi dengan dua putrinya dalam gendongan.

Yunji menjawab. "Mami masak nasi brokoli sama jamur goreng."

Diangguki oleh adiknya. "Iya, papa tadi udah makan malam?"

Yeonjun mengangguk. "Udah, tadi dibawain makanan sama Om Soobin."

Mendudukkan dua balita itu di kursi yang menghadap wastafel. Menyiapkan sikat gigi untuk keduanya.

"Papa besok kerja lagi?"

Yeonjun mengangguk. Bibirnya sedikit maju karena fokus pada dua sikat gigi di tangannya. "Iya dong. Kalo papa gak kerja, kalian makan apa?"

Jiyun tertawa kecil. "Makan nasi."

"Gimana bisa dapat nasi kalo gak kerja?" Yunji menatap adiknya dengan kritis. "Kan kalo mau nasi harus beli. Belinya pakek uang, uangnya juga dari kerja. Kalo gak kerja, gak dapet uang, gak bisa beli nasi. Kita gak bisa makan. Iya kan pa?"

Yeonjun agaknya sedikit terkejut dengan pemikiran anaknya yang bahkan tahun ini baru menginjak usia  3 tahun. "Nah betul."

Jiyun mengangguk mengerti. "Yaudah papa kerja aja. Cari uang yang banyak. Soalnya kita gak butuh nasi aja. Jiyun kan suka ayam."

Yeonjun tertawa, menyerahkan sikat gigi pada kedua putrinya. Menunggu keduanya menyikat gigi. Mengingat kembali ketika anak kembar itu masih bayi. Dan sekarang sudah menjadi sepintar ini.

Selesai menyikat gigi, Yeonjun membiarkan masing masing mereka mencuci muka, kemudian dilap dengan tisu. "Udah?"

Dua anak perempuan itu mengangguk. Kembali masuk dalam gendongan papanya. Dan keluar dari kamar mandi menyaksikan Yeji yang tengah merapikan tempat tidur.

Yeonjun menurunkan keduanya, ganti menghampiri Yeji selagi dua anak itu sibuk mengaplikasikan pelembab seperti biasanya. "Udah selesai?"

Yeji mengangguk. "Tolong setel alarmnya."

Yeonjun segera menyetel alarm sesuai dengan jadwal dua putrinya besok.

"Papa, udah!"

Yeonjun mendecak bangga. Dia angkat dua putrinya ke atas tempat tidur, kemudian membaringkan mereka disana. Yeji tersenyum kecil melihat itu, beranjak mematikan lampu utama dan menggantinya dengan lampu tidur.

Yeonjun merangkul istrinya dengan lengan kirinya. Mengusap rambut dua putrinya, mengucapkan ucapan selamat tidur yang terdengar seperti dongeng pengantar tidur yang indah untuk keduanya. "Selamat tidur gadis gadis kecil.."

Tetangga [TXT X ITZY]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora