30.

1.2K 182 22
                                    

Bukan Yeji lagi penyebab suasana menegangkan di ruang makan pagi ini. Bahkan Yeji sendiri bingung sekali kenapa suasana menjadi seperti ini. Terasa mencekam dan sangat tidak nyaman.

Sumbernya dari dua orang yang beberapa saat lalu sempat membentak satu sama lain. Ryujin dan Beomgyu. Dua orang yang dari dulu terkenal memang jarang akur itu, kini terlihat semakin tidak akur.

Sampai sampai tadi sempat mengabaikan dan menyalak perkataan Soobin yang hendak melerai.

Yuna melirik kanan kirinya. Soobin dan Yeji. Keduanya sama sama masih kebingungan dengan Ryujin dan Beomgyu yang seakan akan masih enggan berada dalam satu frekuensi.

Yuna lebih bingung. Tadi pagi setelah solat subuh dia duduk di ruang santai menonton animasi dora. Tiba tiba terdengar suara ribut dari dapur. Saat mengintip ternyata ada Ryujin dan Beomgyu yang saling bertukar tatapan tajam dengan mulut yang saling memaki.

"Lo terlalu ikut campur kehidupan gue!! Kepo banget lo jadi orang!"

Beomgyu saat itu terlihat sama sama emosinya. Dia menggebrak meja kemudian semakin menatap tajam ke arah gadis di hadapannya.

"Lo kira gue diem aja ketika temen temen gue jadi kayak bajingan gini?!"

Dan gara gara gebrakan dan terikan Beomgyu, semua penghuni villa itu terbangun dan dengan muka bantalnya, langsung menuju ke dapur- asal keributan. Bahkan Chaeryeong masih memeluk boneka RJnya.

Yeonjun dan Chaeryeong berpandangan. Ada apa dengan saudara mereka? Chaeryeong bahkan langsung melempar bonekanya ketika melihat muka Beomgyu yang memang sudah terlihat sangat murka. Entah, mungkin boneka putih itu akan semakin buluk nantinya. Chaeryeong langsung menghampiri Beomgyu. Begitu pula dengan Yeonjun.

"Kenapa sih?" Yeji bertanya dahulu. Dia memandang Soobin di sebelahnya.

Soobin juga terlihat bingung sekaligus linglung dengan muka bantalnya. "Kalian kenapa lagi? Ada masalah apa sih?"

Ryujin menatap Beomgyu dengan lekat. Telunjuknya menunjuk tepat di dahi Beongyu. "Nih, coba bilangin ke orang ini gak usah terlalu ikut campur urusan orang dan gak usah sok tau. Terlalu kepo kadang bisa membuat orang menjadi gila!"

Beomgyu mendekat. Menunjuk ke arah Ryujin. "Gue gak ikut campur! Gue cuman ingetin lo. Derajatnya wnaita seharusnya tinggi! Lo jangan seenaknya-"

Beomgyu terhentak ke samping ketika tinjuan Ryujin mendarat di pipinya.

"NGOMONG YANG JELAS KALO LO NGATAIN GUE MURAHAN!! LO GAK TAU APA APA YA, ANJING!"

Semuanya kaget. Semarahnya Ryujin pada Beomgyu, gadis itu tidak pernah melakukan hal seperti ini. Soobin mendelik. Jiwanya sepenuhnya terkumpul sekarang, dia segera mendekat ke Yeonjun yang sedang memegangi Ryujin yang terlihat sangat emosi.

"RYUJIN UDAH!" Yeonjun melingkarkan tangannya di perut dan pinggang Ryujin. Menahan agar gadis itu tidak lepas.

Sedangkan Soobin memegangi bahunya erat erat kemudian mengguncangnya. "UDAH!! BISA GAK SIH NYELESAIN MASALAH BAIK BAIK!! GAK MALU SAMA YANG LAIN?! LO CEWEK TAPI MAEN ADU TONJOK. UD-"

"KENAPA?! CEWEK HARUS SELALU KELIHATAN LEMAH?! CEWEK HARUS SELALU DIEM KETIKA MASALAHNYA DISANGKUT SANGKUTIN SAMA DERAJATNYA?!"

Beomgyu terkekeh sarkas. Kembali menatap Ryujin tajam. "Kalo emang gitu kenyataannya? Emang bener kan? Bukannya udah terwujud realitasnya?"

Chaeryeong dan Yeji menahan Beomgyu yang ingin bergerak maju.

"Bajingan."

Ryujin memberontak lagi. "BANG SOOBIN LO GAK USAH SOK IKUT CAMPUR JUGA KENAPA SIH? NGERASA SOK BIJAK?! NGERASA LO PALING BISA DIANDELIN? NYATANYA TEMEN TEMEN LO MASIH KAYAK GINI."

Tetangga [TXT X ITZY]Where stories live. Discover now