142.

690 106 69
                                    

Beomgyu keluar dari mobilnya dengan tergesa. Buka ponselnya sebentar setelah itu berjalan menjauh dengan gerakan kaki super cepat. Keringat di dahinya membuat dahi itu terlihat mengkilap ditimpa sinar matahari.

Dan ketika sadar sesuatu, dia menghentikan langkahnya. Menoleh ke belakang dimana dia meninggalkan Ryujin yang berjalan dengan santai. "Aduh, lupa!"

Beomgyu kembali ke belakang, menghampiri istrinya dan menuntunnya. "Maaf, aku lupa.."

Ryujin tersenyum kecil. "Panik kamu tuh. Gak usah kayak gitu, Chaeryeong pasti baik baik aja. Taehyun kan selalu jagain dia. Kalo mereka udah berdua, pasti kekuatannya besar banget. Percaya sama aku."

Beomgyu terkekeh kemudian mengangguk.

Keduanya memasuki lobi rumah sakit itu, menanyakan ruang perawatan setelah persalinan. Dan menuju kesana.

Beberapa saat lalu, Beomgyu mendapat kabar dari Ryujin kalau Chaeryeong akan segera melahirkan. Beomgyu yang kala itu masih ada urusan pekerjaan di luar kota, segera pulang kembali dan menitahkan Ryujin untuk tidak kemana mana mengingat perempuan satu itu juga sedang mengandung.

Ah iya, Beomgyu hari itu mendapat hadiah ulang tahun terbaiknya ketika menjelang pagi. Sedikit heran ketika Ryujin mendadak mual mual sampai pucat. Ternyata oh ternyata, Ryujin memang sedang hamil. Beomgyu benar benar beruntung mendapat hadiah itu di hari ulang tahunnya.

Dan ketika di jalan tadi, Mami Yuju memberi kabar kalau dia mendapatkan cucu laki laki dari pasangan Taehyun dan Chaeryeong.

"Kira kira mirip Chaeryeong apa mirip Taehyun ya?"

Beomgyu tertawa kecil. "Ya pasti campuran dua duanya lah. Bikinnya berdua, kalo mirip salah satu kan gak adil, sayang."

Mereka sampai ke depan ruangan rawat inap, tadi kata orang di ruang perawatan, Chaeryeong sudah dipindahkan kesini.

Ryujin mengetuk pintunya. Membukanya sedikit, dengan Beomgyu yang ingin ikut melihat di belakangnya. Ryujin segera berbalik badan. Menutup mata suaminya. "Jangan dulu, Chaeryeong lagi kasih asi."

Beomgyu tersenyum kemudian mengangguk. "Sendirian disana?"

Ryujin mengintip kembali. "Ada Taehyun, lagi bantu pegangin babynya."

"Mami gak ada?"

Ryujin menggeleng. "Sayang, lucu banget.. mata bulet kayak Taehyun."

Beomgyu membalik kembali Ryujin ke arahnya. Peluk istrinya itu cukup erat. "Duhh, jadi gak sabar nunggu bayi kita kalo gini."

Ryujin terkekeh, usap kepala suaminya dengan lembut, kemudian mencium pundaknya. "Dih bisa bisanya kayak gitu."

Beomgyu tertawa. Sedikit aneh berpelukkan di depan ruang inap, tapi yasudahlah. "Kata dokternya kemarin jalan berapa minggu?" rautnya sedikit sedih. Periksa kandungan pertama kali, Beomgyu tidak bisa menemani karena ada urusan pekerjaan. Jadi kemarin Ryujin diantar oleh Yeonjun dan Yeji.

"Masih empat."

"Ryujin masuk aja, Chaeryeong udah selesai," begitu Taehyun memanggil, keduanya segera membuka pintu.

Beomgyu berjalan cepat ke arah adiknya. Senyum bahagia selalu ada di bibirnya. "Aduhh ponakan gue. Ganteng bangett."

Ryujin tersenyum senang. Dia mencubit pipinya Taehyun cukup keras, buat lelaki itu menggaduh. "Dih, udah gede ya lo. Jadi bapak bapak."

Taehyun merengut. "Sakit loh."

Ryujin membalasnya dengan juluran lidah beralih pada Chaeryeong. "Selamat Chaerry.. semoga bisa jadi ibu yang baik dan babynya juga jadi anak yang baikk.."

Tetangga [TXT X ITZY]Where stories live. Discover now