29.

1.2K 193 31
                                    

Mereka sampai di villa itu ketika sudah hampir siang. Salahkan Lia yang mengatakan villanya tidak terlalu besar, karena sekarang mereka dibuat menganga dengan desain mewah khas vintage itu. Memang tidak sebesar itu sih. Tapi benar benar terlihat mewah. Sangat menakjubkan dimata anak anak itu.

"Untung sadar kalo emang holkay," Chaeryeong mengusap dadanya.

"Iya heh, Om Yoongi ada ada aja dah," Yuna masih menganga.

Mereka mengeluarkan koper kemudian mendekat ke bangunan itu. Lia mengeluarkan kuncinya kemudian membuka pintu utama villa. Di dalam terlihat gelap. Yeonjun refleks mendekat pada Soobin dan Yeji yang ada di belakangnya. "Anjing kaget gue," katanya sambil mengusap dada.

"Ayo masuk dulu."

Mereka langsung duduk di ruang tengah yang langsung terlihat mata. Meninggalkan koper masing masing.

"Ugh sumpah capek," Beomgyu mengibas ngibaskan tangannya. "Chaeryeong mana?"

Chaeryeong mengangkat tangannya. "Kenapa bang?"

Beomgyu menepuk tempat di sebelahnya. Chaeryeong mendekat, kemudian duduk di sebelah Beomgyu tepat. "Duduk sini. Istirahat dulu."

Chaeryeong mengernyit. Tumben sekali Beomgyu bersikap manis. Dia pasrah. Kemudian menyandar di dada Beomgyu dengan kaki yang terbujur di atas soffa empuk itu.

"Kamarnya ada 3. Perempuannya dua kamar ya. Laki lakinya sekamar aja."

Hueningkai ingin protes tapi Yeji langsung melotot. Membuatnya mengurungkan niatnya.

"Males banget gue. Mau tidur dimana coba? Kakinya Bang Soobin panjang. Bang Yeonjun ngorok lagi, apalagi Bang Beomgyu gak ngerti aturan kalo tidur. Elahh," akhirnya Hueningkai hanya mampu bermolog.

Lia datang membawa beberapa botol minuman teh kemudian membagikan kepada mereka satu persatu. "Kalian bisa keliling villanya sendiri. Aku suka disini bisa buat foto foto."

Yeji dan Ryujin kompak mengangguk. "Iya. Instagrameble."

Yuna menepuk nepuk perutnya. "Laper gue."

Yeji menoleh. Kemudian langsung berdiri. "Li, Njun, Bin. Masak dulu yuk. Anak anak biar istirahat. Kasian, pada kelaperan. Gue juga laper sih. Soobin nanti lo gak usah makan anjir! Ngabisin jatah roti di mobil, tadi."

Soobin meringis. "Abisnya laper banget. Bosen juga sih. Lo sama Lia dari tadi sibuk liatin tiktok. Gue sama Yeonjun mati bosen di mobil."

Yeji melotot. "Gak usah ngeles deh!"

Akhirnya keempatnya berjalan ke dapur. Lia segera mengeluarkan bahan makanan. Kemudian menatanya di meja pantry. "Bikin sup ceker sama dadar jagung aja yuk Ji. Biar gak ribet."

Yeji tampak berpikir. Kemudian menoleh ke arah Soobin. Soobin tampak berpikir kemudian mengangguk. Jangan tanyakan Yeonjun. Dia sudah duduk di kursi kayu di dekat kulkas sambil menguap. Mengabaikan ketiganya. Yang penting dia bisa membantu walaupun sedikit. Dan yang paling penting lagi adalah dia bisa ikut makan.

"Yeonjun kamu kupasin bawang sama potekin kubisnya ya. Soobin kupasin kentang sama wortel.  Kalo udah ditaruh aja. Pelan pelan aja ya kerjanya."

Mereka berdua mengangguk. Yeji mulai merebus air. Lia mencuci ceker ayam yang sebenarnya tidak hanya ada ceker. Tapi juga ada sayap ayam. Setelah itu merendamnya dengan bumbu.

Yeonjun menyerahkan bahan yang dia kerjakan. Yeji kemudian mulai memasuk masukkan bumbunya. Yeonjun yang mulai kepo, mendekat. Kemudian mengintip pekerjaan gadis bermata sipit itu.

"Diaduk Ji?"

"Iya. Biar kecampur bumbunya. Masukin gubis sama bahan yang di kerjain Soobin tadi. Jangan lupa ayamnya."

Tetangga [TXT X ITZY]Where stories live. Discover now