25.

1.2K 178 43
                                    

Semua mata tertuju pada Yuna. Semua terlalu cepat hingga dapat dilihat mereka, mata itu terbuka perlahan. Mengerjab beberapa kali. Membuat semua ornag terkejut menatapnya.

"Yuna!?"

Yeji berkali kali menekan tombol darurat.

"Yuna bangun!!" Chanyeol memekik histeris membuat yang lain mendekat.

Kai langsung melemas dan bersandar tepat di dinding. Rasa sesaknya hilang seketika melihat kelopak itu terbuka perlahan. Rasanya bebannya terangkat sedikit sedikit.

Chaeyoung memeluk bungsunya dengan tangisannya. Wanita dari dua anak yang menantikan kebangunan bungsunya itu kini sudah bisa tersenyum walaupun sambil menitihkan air matanya.

Chanyeol mencium punggung tangan anak perempuannya dengan sayang kemudian mengusap kepalanya. Sedangkan si sulung hanya bisa mengusap usap punggung maminya sambil terus bersyukur atas kesadaran adiknya.

Beberapa saat kemudian dokter datang. Menyatakan Yuna sudah melewati masa komanya dan tinggal menjalani masa pemulihan.

Mereka semua bahagia. Gadis yang awalnya berada dalam zona tidur panjangnya sekarang sudah kembali. Menatap mereka rindu dengan senyuman simpul yang menyiratkan kesakitan.

Soobin yang sedari tadi belum menyentuhnya sama sekali kini mulai mendekati adiknya itu. Kemudian duduk di sebelahnya. Dia mengusap rambut blonde yang terlihat kusut kemudian tersenyum tipis.

"Lain kali gak usah pendam semuanya sendiri, Yuna."

Yuna menatapnya menyesal kemudian mengangguk. "Maaf bang."

Menerima uluran Yuna, Soobin mengaitkan pelukkan Yuna di lehernya kemudian mencium kepalanya berkali kali. "Gue nyesel Yun. Gak guna banget jadi abang buat lo."

Yuna menggeleng pelan. Chanyeol yang melihat keduanya, dengan tatapan haru. Tumben sekali dia melihat acara akur keduanya. Dan rasanya sangat menyejukkan ketika keduanya akur seperti ini. Lebih terlihat manusiawi dari pada biasanya.

Oh apakah biasanya tidak manusiawi?

"Mana yang sakit dek?" Yuna menoleh ke arah Lia. Sedikit susah karena kepala Soobin yang masih memeluknya menghalangi pengelihatannya.

"Dadaku sakit."

Soobin langsung menjauhkan tubuhnya kemudian baru teringat kalau Yuna belum pulih sepenuhnya.

"Sakit banget?" Soobin menatap Yuna khawatir hingga pukulan di lengannya yang berasal dari Lia membuatnya mendesis.

Taehyun terkejut melihat kakaknya memukul Soobin. Begitu pun yang lain.

"Kamu tuh, kalo Yuna kenapa napa lagi gimana?"

Soobin cemberut kemudian menyatukan telapak tangannya. "Iya maaf. Sakit atuh neng."

Lia menatapnya khawatir. "Sakit banget Bin?"

Mereka kemudian menatap jengah keduanya. Lia yang terkenal lembut itu, tidak tega jika yang lain merasa kesakitan. Termasuk dengan Soobin yang beberapa saat lalu diomeli bahkan dipukulnya.

"Drama banget sih bang haha," Yuna tertawa ringan melihat itu.

"Eh Kai, diem bae lo. Tuh belahan jiwanya udah bangun kok gak koar koar?" Yeonjun menoel pundak Hueningkai yang berada di sebelahnya. Yang menjadi korban masih menatap lurus dengan tatapan kosong.

Beberapa dari mereka menoleh ke arah Kai yang memang benar benar diam. "Kai?" Yeji memanggil.

Baru Kai tersadar ketika Yeji menepuk pundaknya.

Tetangga [TXT X ITZY]Where stories live. Discover now