62.

971 156 43
                                    

Ryujin menghampiri Tante Yuju yang sedang memakai sepatu di depan pintu rumahnya. Di belakangnya ada Chaeryeong yang sedang merapikan rambutnya lewat kaca rumah. Ryujin mengernyit ketika melihat penampilan sepasang mami dan putrinya ini begitu rapi. Jauh dari penampilan rumahan yang biasanya hanya sehelai daster.

"Mau kemana te?" Ryujin bertanya.

"Eh Ryujin, tante mau ke butik. Ada keperluan. Chaerry mau ikut. Kamu kalo nganggur, di rumah aja tuh. Ada Beomgyu tidur di kamar. Tante sama nitip jemuran di loteng."

Ryujin cemberut. Tapi akhirnya berhormat. "Oke siap tante! Chaerry cantik banget beuh!"

Chaeryeong mengibaskan rambut dengan songongnya. Kemudian tertawa kecil. "Makasih makasih. Gue tinggal dulu ya, dah! Jangan macem macem di rumah sama Bang Beomgyu."

Ryujin mendengus. Tapi kemudian mengangguk. Setelah mobil itu menghilang dari jangkauan matanya, Ryujin masuk ke dalam rumah. Menggelengkan kepalanya ketika melihat televisi masih menyala. Ryujin mematikan televisi kemudian menutup pintu agar tidak ada kucing yang masuk ke dalam rumah. Takutnya Yejun kabur lagi dari kandangnya. Dan merusuh ke rumah tetangga seperti dulu, yang sempat masuk ke rumahnya Keluarga Yoongi dan menumpahkan sup untuk sarapan.

Setelah itu dia berniat mampir ke kamarnya Beomgyu. Ryujin membuka pintu kamar bercat putih itu hati hati.

Beomgyu memang tidur. Ryujin mendekat. Berdiri di samping ranjang. Beomgyu tidur terlentang dengan kaos oblongnya yang sudah tersibak ke atas, jangan lupakan celana rumahannya.

Ryujin menggelengkan kepalanya kemudian menurunkan kembali bajunya Beomgyu agar menutupi perutnya.

"Tumbenan banget ni bocah tidur siang."

Dia membungkuk untuk mengusap keringat di pelipis si kelahiran maret itu. Kemudian tersenyum. Dia baru sadar kalau Beomgyu memang setampan ini.

Akhirnya tangan kirinya menumpu di kasur, sebelah kepala Beomgyu tepat. Memutuskan untuk memandangi wajah itu dari dekat.

Memastikan tidak ada yang terlewat oleh matanya.

Ryujin menghembuskan napasnya membuat dahi itu mengernyit kecil. Ryujin tersenyum ketika menyadari bulu mata milik lelaki di bawahnya ini terlihat sangat bagus. Dia mengangkat tangan kanannya.

Menyibakkan poni milik Beomgyu. Telunjuknya turun mengusap dahi itu, mengusap alisnya, merasakan tekstur bulu mata indah itu.

"Lo cowok apa cewek sih? Cantik banget matanya."

Ryujin mengusapkan jempolnya pada kelopak itu. Kembali tersenyum. Dia mengerjab kecil ketika telunjuknya mengusap bentuk hidung milik Beomgyu, turun hingga mendarat di bibir kemerahan itu.

Astaga!

Ryujin mengigit bibirnya gugup. Apalagi ketika kelopak itu terbuka perlahan. Menampilkan sepasang bola mata yang langsung menatap tepat ke arah matanya Ryujin.

Beomgyu refleks menyingkir ketika melihat itu. Membuat Ryujin menarik tangannya kembali.

"Lo ngapain di kamar gue?!"

Ryujin gelagapan. Dia mengusap tengkuknya. "Tadi- cuman mau nengok sih."

Beomgyu menatapnya ngeri. "Lo mau apain bibir gue? Kaget gue dipegang pegang."

Ryujin menangkup pipinya yang panas. Malu juga ketahuan berbuat seperti itu.

---Tetangga---

Mereka berdua sekarang sedang di loteng. Baru selesai mengangkat jemuran. Tadi tiba tiba gerimis. Akhirnya sesuai dengan pesan Mami Yuju, akhirnya mereka mengangkat jemuran dari loteng agar tidak kehujanan.

Tetangga [TXT X ITZY]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora