107.

808 137 124
                                    

Beomgyu mendorong meja yang di atasnya sudah terdapat kue setinggi satu meter dengan dominan warna putih cream dan hiasan khas kue pengantin di puncaknya. Menyapa beberapa orang yang berpapasan dengannya. Kemudian berhenti di depan sebuah bangku yang sudah dihias sedemikian rupa.

"Udah dianter?"

Beomgyu mengangguk. Tersenyum kecil melihat Ryujin tampak manis dengan dress putih selutut tanpa lengan. Dan riasan tipis di wajahnya. Rambutnya bergelombang, diurai dengan tambahan jepit perak berbentuk bintang di sisi kiri kepalanya. "Udah, barusan sampai. Kak Yeji gimana?"

Ryujin tersenyum ketika si lelaki merangkul bahunya, memberikan satu ciuman di pelipisnya, setelahnya menggeleng. "Belum tau, gue barusan dari Bang Yeonjun. Orangnya lagi nervous."

Beomgyu mengangguk kecil, mengusap lengan Ryujin pelan. "Lo mau kemana?"

Ryujin menggeleng. "Gak tau. Pengen nemenin Mbak Yeji. Tapi takut ikut mewek. Mau nemenin Bang Yeonjun. Tapi dijulidin, disana banyak cowok."

Beomgyu tersenyum tipis. Kembali mengeratkan rangkulannya. "Yaudah, keliling yuk, godain bocil juga sabi. Ada Reea juga nih.."

Ryujin menghela napas. Apa tidak ada yang lebih baik daripada menggoda anak anak yang gampang sekali menangis?

---Tetangga---

Yeonjun membuang napasnya dengan berat. Kembali meneguk air minum di dalam gelas kaca itu. Sekali lagi melihat pantulan dirinya sendiri lewat cermin. Rambutnya sedang ditata oleh penata rias, dia sendiri juga sedang menata jantungnya agar tenang.

"Jangan gugup gitu," Soobin menyentuh pundaknya. Menepuknya dua kali. "Lo cuman perlu percaya diri kayak biasa, yakin kalo lo bisa ngelawatin semuanya. Bisa?"

Yeonjun mengangguk kecil. "Udah ke Yeji?"

Soobin mengangguk. Melirik ke arah Lia yang sedang berbincang dengan Taehyun di belakangnya. "Lia sih yang ketemu. Yeji habis nangis nangisan sama Maminya. Katanya Lia sih."

Yeonjun membuang napasnya kembali. Semakin erat menggenggam sapu tangan yang dia pegang. "Gue harus gimana setelah nikah?"

Soobin mendelik mendengar pertanyaan tidak tahu arah itu. Segera saja menonyor kepala laki laki september itu. Kakak perias sampai mendesis kesal pada Soobin. Yang hanya dibalas cengiran setelahnya. "Gila lo, masih harus tanya ya, disaat lo udah mau diakad? Lo gila? Udah siap belum sih?!"

Yeonjun menggigit bibirnya. "Udahhh, cuman bingung aja gue harus gimana? Apa emang bakal ada perubahan besar?"

Soobin mengangguk, dia dulu juga sempat berpikir begitu sih. Rasanya tetap berbeda walau mereka sudah sering bersama. "Yahh, mungkin peraturan kehidupan lo jadi makin baru. Udah gak ada acara atur keuangan sendiri. Lo bisa andelin istri. Setiap keputusan yang lo ambil juga penuh pertimbangan dan musyawarah. Harus lebih kerja keras lagi. Dapetin posisi tinggi di perusahaan papi lo. Buktiin kalo lo bukan anak manja yang cuman bisa ngemis posisi. Lo harus lebih buka potensi lagi. Karena sekarang lo gak mikirin diri lo sendiri, lo juga harus mikirin kehidupannya Yeji."

Soobin menepuk kembali pundaknya Yeonjun. "Ada banyak hal yang bisa lo laluin sama Yeji setelah ini. Kalian bukan lagi pacaran. Status kalian berubah. Lo udah terikat sama Yeji. Lo gak bakal bosen kok. Ada banyak hal baru yang bisa lo rasain dan lo lakuin bareng sama Yeji.. so, gak usah terlalu khawatir."

Yeonjun meremat sapu tangannya lebih erat. Perkataan Soobin yang sebenarnya gamblang saja masih sangat sulit dia cerna disaat saat seperti ini. "Hal baru?"

Soobin terkekeh, mengangguk pada yang lebih tua. Ganti menyandar di meja rias, melihat wajahnya Yeonjun yang kentara sekali sedang gugup. "Bangun tidur, lo bakal lihat dia. Rasain bebasnya pelukkan, setiap sentuhan juga bukan lagi dosa. Ngelakuin banyak hal yang biasanya lo lakuin sendiri, sama Yeji. Kayak nyapu, beresin kamar, masak, cuci baju, dan sebagainya. Lo bisa setiap saat ngadu ke seseorang, gak perlu kebingungan lagi. Karena suami dan istri, itu satu. Apa yang lo rasain Yeji juga harus ikut tanggung, dan apa yang Yeji rasain, lo juga harus ikut tanggung. Kalian sepenuhnya punya satu sama lain."

Tetangga [TXT X ITZY]Where stories live. Discover now