75.

883 135 32
                                    

Chaeryeong menatap kosong ke arah buku buku yang ada di atas meja, mengerjab beberapa kali. Dia menyempatkan dirinya menoleh ke arah Taehyun yang duduk di samping kanannya sedikit jauh. Kembali ke arah dosen yang sedang memberikan materi di depan sana.

Chaeryeong memegang perutnya sendiri. Menepuknya pelan beberapa kali. Setelahnya meringis. Apalagi ketika terdengar keroncongan dari sana. Tidak terdengar keras sih, karena tersamarkan dengan suara dosen yang memberikan materi. Tapi- sepertinya Taehyun mendengar.

Buktinya laki laki itu menoleh ke arahnya dengan tatapan datar. Kemudian geleng geleng kepala. Chaeryeong meringis sendiri.

Chaeryeong sih, tadi tidak sempat sarapan. Saat Taehyun menawarkan untuk membeli toast saat berangkat tadi, Chaeryeong juga menolaknya. Dengan alasan sudah mau telat masuk kelas. Padahal tidak sama sekali. Yang sebenarnya terjadi sih, gadis itu sedang malas sarapan. Makanya tidak mau sarapan, dan tidak ingin beli toast.

Tapi- Chaeryeong punya biskuit bayi di laci mejanya. Yang selalu dia bawa di tasnya.

Taehyun bisa melihat Chaeryeong yang mengulurkan tangannya ke laci meja. Mengernyit ketika melihat sebungkus biskuit bayi disana. Sejak kapan Chaeryeong punya persediaan biskuit bayi? Apakah memang harus biskuit bayi?

Chaeryeong menoleh ke arahnya. Meletakkan telunjuk di bibir. Mengisyaratkan Taehyun agar tidak memberi tahu siapapun.

Tapi apa Chaeryeong sadar? Bangku mereka ada di deretan nomor dua dari depan. Yang otomatis dosen akan melihat jelas kalau dia makan dikelas. Apalagi teman sekelas mereka. Posisinya sangat mudah terlihat.

Chaeryeong mengendikkan bahunya melihat Taehyun yang melemparkan isyarat agar tidak mengangkat biskuit itu ke mulutnya. Setelah melihat dosen kembali berbalik untuk menulis di papan, Chaeryeong langsung memasukkan potekan biskuit bayi itu ke dalam mulutnya.

Taehyun menepuk dahinya. "Astaga."

Chaeryeong menoleh ke belakang. Melihat Jaehyuk dan Yuri yang terkekeh geli karena tingkahnya. Chaeryeong meringis. Berbalik lagi ke depan.

Pikirnya, ternyata makan di dalam kelas tidak sesusah itu ya?

Taehyun hanya menggelengkan kepalanya tidak habis pikir melihat Chaeryeong kembali memasukkan biskuit ke dalam mulutnya ketika dosen sedang menulis di papan.

Sampai ketika, baru saja dosen berbalik untuk mengambil penghapus, Chaeryeong baru mengangkat biskuitnya. Dia langsung tersenyum ketika dosen menatapnya aneh. Kemudian memasukkan biskuit ke dalam mulutnya.

Taehyun menepuk dahinya. "Aku gak kenal."

Chaeryeong tersenyum semakin lebar melihat raut jengkel Pak Minho selaku dosen yang dia curangi beberapa detik belakangan, yang memergokinya makan di kelas.

"Chaeryeong?"

Chaeryeong mengangguk.

Teman teman kelasnya menoleh ke arah Chaeryeong. Ada yang sudah gemas ingin tertawa, ada juga yang sedang ikutan kesal.

Pak Minho menggelengkan kepalanya tidak habis pikir. "Kenapa makan di kelas? Kelaperan?"

Chaeryeong langsung mengangguk semangat. Membuat Taehyun rasanya ingin sekali mencekik apapun itu. Yang lain mulai tertawa. Mendadak gemas dengan tingkahnya Chaeryeong.

"Yaudah habisin. Asal jangan berisik. Tapi lain kali jangan diulang ya."

Chaeryeong mengangguk semangat. "Maaf pak, heheh makasih juga."

Chaeryeong melirik ke arah Taehyun, mengedipkan sebelah matanya. Mengatakan it's okay dengan kelakuannya kali ini.

Taehyun lagi lagi menggelengkan kepalanya. "Cepet habisin. Nanti malah diomelin Pak Minho."

Tetangga [TXT X ITZY]Where stories live. Discover now