105.

825 135 49
                                    

Yeji terdiam di tempatnya ketika melihat Yeonjun berputar di depan sana. Kemudian kembali menggeleng. Laki laki september itu menghela napas. Menunjukkan satu setelan berwarna perak yang di pilih Yeji.

"Ini terakhir ya."

Yeji menoleh ke dua pelayan yang melayani mereka. Yah, sudah tidak ada pilihan lagi. "Okey, semoga aku suka."

Yeonjun masuk lagi ke ruang ganti. Yeji membalik balik lagi majalah busana yang dia pegang.

"Acaranya kapan ya kak?"

Yeji mendongak. Menatap dua perempuan disana. "Eum, 10 harian lagi."

Dua perempuan itu terkejut. "Mepet banget ya kak? Buru buru ya? Lagi bunting?"

Yeji mendelik. "Enak aja kalo ngomong." Gadis cantik itu berdiri. Kemudian melompat di tempat. Menaikkan bajunya memperlihatkan perut rampingnya yang masih rata. "Gini bunting?"

Setelah Yeji duduk kembali, mereka saling menyenggol. Menyalahkan satu sama lain.

Yeji menghela napas. "Engga mbak. Kita udah temenan dari kecil. Gak ada nikah dadakan gara gara bunting. Emang niatnya nikah muda aja. Selagi kita udah siap mental dan finansial? Kenapa engga? Dari pada pacaran gak jelas."

Yang rambut pirang meringis. "Iya kak, bener banget. Pacarannya halal kalo udah nikah."

Yeji terkekeh.

"Cowoknya ganteng banget loh."

Yeji menghela napas. "Kalo puji jangan di depan orangnya ya. Takut noraknya kumat."

Dua perempuan itu terkekeh.

Hingga Yeonjun kembali berdiri di depan mereka dengan setelan berwarna perak yang terlihat elegan dan mewah, tanpa berlebihan. Lelaki itu memutar tubuhnya pelan. Menunjukkan pada Yeji penampilannya dengan baju yang dia coba.

"The best."

Yeonjun merekahkan senyumnya. "Seriously?"

Yeji mengangguk semangat. "Iya! Itu cocok banget buat kamu. Bagian pundak sama kerahnya juga pas. Kancingnya juga gak alay. Warnanya juga elegan. Kamu suka kan?"

Yeonjun ikut mengangguk. "Nah, baju terakhir selesai. Sekarang giliran kamu."

Dua pelayan butik itu terkekeh gemas melihat Yeonjun mengusap pelan pipi Yeji, dengan Yeji yang mengangguk angguk lucu.

Setelah Yeonjun mengganti bajunya dengan setelan kasual seperti awal dia datang kesini, dia ganti duduk di kursi yang diduduki Yeji. Yeji ditemani dua perempuan tadi masuk ke ruang ganti.

Hingga dua perempuan itu keluar kembali. Meninggalkan Yeji di dalam sana. "Boleh tanya, umur berapa kak?"

Yeonjun menoleh. "22."

Dua perempuan itu mengangguk mengerti. "Wahhh, masih muda beneran."

Yeonjun terkekeh.

Mengecek ponselnya takut takut jika ada sesuatu.

Hingga akhirnya dia merasa terpanggil. "Sayang?"

Yeonjun mendongak. Melihat Yeji dengan balutan gaun pengantin dengan bahu terbuka berdiri di depannya. Yeonjun terpana untuk sesaat. Melihat begitu cantiknya si pujaan hati berputar memperlihatkan detail gaunnya pada Yeonjun. "Gimana?"

Yeonjun tersenyum. "Bagus, tapi- aku gak suka," Yeonjun tidak mungkin mau memperlihatkan pundak milik pujaan hatinya itu pada orang lain.

Yeji cemberut. "Kamu jangan balas dendam ya. Tadi aku suruh kamu gonta ganti. Jangan jangan sekarang kamu nyuruh aku gonta ganti. Gaun pengantinnya perempuan ribet tau."

Tetangga [TXT X ITZY]Место, где живут истории. Откройте их для себя