104.

834 144 50
                                    

Dua remaja dengan tubuh bongsor itu tergolek lemas di atas teras rumah. Yang laki laki tengah menatap nahas ke arah atap teras. Yang perempuan tengkurap dengan sebelah pipi yang menempel dengan lantai yang sebenarnya sudah tidak terlalu bersih mengingat sudah siang hari begini. Debu sudah aktif menempel disana.

"Kai- astaga apa ini?"

Keduanya menoleh ke arah pintu. Mama Sojung berdiri di ambang pintu sambil berkacak pinggang dan geleng geleng kepala. "Padahal masih setengah hari, kok udah pada lemes?! Kayak orang lagi puasa aja."

Kai menatap mamanya sambil cemberut. "Gara gara kehabisan air minum tadi."

Yuna menghela napas. "Gara gara drama papi kepleset jus pisang."

Mama menggeleng gelengkan kepalanya. "Jalan jalan kek sana. Ke rumahnya Soobin apa ke Taehyun gitu. Kalo kesana kan jadi punya kerjaan. Bukannya nganggur gini? Luntang lantung kayak uler."

Yuna cemberut. "Tega bener tante ngatain kita uler."

Mama terkekeh kecil. "Ya habis kenapa pada gak punya energi sih?"

Yuna dan Hueningkai langsung duduk. Mengepalkan tangan ke udara. "Engga!! Kita full of energy!!"

Mama hanya menggelengkan kepalanya keheran melihat dua anak itu yang tergesa gesa bangkit dan keluar dari pekarangan rumah.

"Gimana ma? Hueningkai udah beliin tomatnya?" Lea dan Hayi muncul.

Mama berkedip kedip. Kemudian menepuk dahinya. "Astaga kak, mama lupa nyuruh beli tomat, malah nyuruh mereka main keluar."

Hayi dan Lea menggelengkan kepala. Mama sudah mulai pikun semenjak buntutnya bertambah dua.

Sedang dua anak tadi berbelok pada salah satu rumah yang bercat kombinasi hijau daun, putih, abu abu dan hitam. Dari kejauhan terlihat tiga orang yang nasibnya sama saja dengan mereka tadi.

Taehyun, Beomgyu, dan Chaeryeong berbaring di atas teras. Beomgyu terlihat sedang tidur. Chaeryeong sedang meratapi nasibnya, sedangkan Taehyun hanya diam, menggoyang goyangkan kepalanya ke kanan dan ke kiri, mengikuti alunan lagu yang terputar.

Alhasil keduanya tidak jadi mampir. Tidak mau libur hari ini semakin tidak bermanfaat hanya untuk bermalas malasan.

Berbelok lagi ke rumah dengan nuansa monokromnya. Dari luar terdengar suara musik berenergik. Dibarengi teriakan teriakan penuh semangat dari sana.

Merekahkan senyumnya. Keduanya mengintip ke arah pintu.

Melunturkan senyumnya ketika melihat Yeji dan Ryujin tengah asik dance freestyle yang lebih cenderung dengan jogetan heboh yang mereka berdua yakin pasti akan kelelahan.

Mengurungkan niat untuk mampir. Tidak mau energi mereka semakin terkuras habis.

Ganti berbelok ke rumah lain. "Semoga Mbak Lia punya solusi bagus buat kegabutan kita."

Yuna mengangguk. "Semoga."

Mereka sampai di kediaman Lia dan Soobin. Pintunya terbuka, makanya Yuna dan Hueningkai memilih langsung masuk.

"Kak Lia!"

Suara langkah terdengar dari arah tangga. "Lhoh kalian? Kenapa?"

Yuna nyengir. "Lagi ngapain kak?"

"Belajar nih, kalian ngapain- loh kemana?"

Mereka tidak memedulikan panggilannya Lia. Tetap berjalan keluar rumah. Hingga akhirnya di depan rumah, mereka bertemu dengan Soobin yang baru keluar dari mobilnya dengan baju formalnya. Kemeja putihnya yang digulung sampai siku, jas yang tersampir di lengan kanannya serta tas di genggaman tangan kanannya.

Tetangga [TXT X ITZY]Where stories live. Discover now