137.

719 103 33
                                    

Chaeryeong menyenggol lengannya Yuna. Menunjukkan cengirannya ketika si kelahiran desember itu menoleh ke arahnya. "Boleh dong minta esnya."

Yuna melirik es kopi di tangannya. Kemudian menggeleng pelan. "Jangan mbak. Nanti gue yang dimarahin Bang Taehyun."

Chaeryeong cemberut. "Padahal cuman minta dikit."

Yuna ganti meringis. "Nanti beli cake aja gimana? Dari pada es kopi. Ini gak enak."

Chaeryeong cemberut. "Tapi pengen."

Yuna kembali menggeleng. "Besok aja deh."

Chaeryeong mencibir. "Pelit, semoga Kai cari cewek lain. Bukan Yuna. Soalnya Yuna pelit."

Yuna mendelik. "Apa lo bilang?! Enak aja kalo ngomong."

Chaeryeong menjulurkan lidahnya. "Makanya boleh minta es kopinya dong!"

Yuna akhirnya meletakkan satu cup es kopi itu di atas telapak tangan Chaeryeong. Sambil menggerutu. "Dasar, bumil. Manja, awas aja kalo bayi lo keluar. Gue culik!"

Chaeryeong tidak peduli. Menyedot minuman di tangannya sampai sisa setengah. Menyerahkannya kembali pada Yuna. "Nih, makasih banyak."

Yuna menggumam tidak jelas. Sampai dua perempuan itu melihat satu anak kecil berumur 5 tahunan berlari ke arah mereka. "Steve! Gak usah lari!"

Yang diteriaki Yuna segera melambatkan langkahnya. Tapi tangannya tetap terbuka lebar siap menerima pelukkan dari dua tantenya. Terlewat beberapa tahun, anak iki terlihat semakin tampan dan pintar. Mewarisi kebaikan dari kedua orang tuanya.

"Selamat siang Tante Chae, selamat siang Tante Yuna!"

Chaeryeong dan Yuna tersenyum gemas mendengar sapaan anak laki laki yang kini sudah berumur 5 tahun.

"Siang juga, anak ganteng. Gimana sekolahnya?"

Steve tersenyum lebar. "Steve tadi belajar membaca!"

Chaeryeong mencubit pipi tembam itu dengan gemas. "Udah bisa baca belum sekarang?"

Steve mengangguk dengan antusias. "Bisaa!! Tadi Steve waktu diajarin baca sama bu guru, Steve yang jawabnya paling keras!"

Yuna mencubit pelan hidung anak laki laki tunggal pasangan Soobin dan Lia. Mengusak rambutnya dengan gemas. Kemudian mencium ujung hidungnya dengan ringan. Setelah itu menunjuk name tag di dada kirinya. "Nah, coba baca name tagnya Tante Yuna."

Steve mengerutkan dahinya, mencoba membaca name tag Yuna. "Eumm, Pak Yuna s farem a p t.. bener kan?"

Yuna dan Chaeryeong menggeleng. Chaeryeong menunjuk name tag itu sekali lagi. "Ini dibaca, Park Yuna, S.Farm.,Apt."
"Gitu yang bener."

Steve menggaruk pelipisnya. "Kan sama aja, cuman beda karena Steve masih kecil."

Yuna terkekeh. "Hobi banget pakek alasan karena masih kecil."

Steve tersenyum menunjukkan deretan giginya.

Ketiganya berakhir masuk ke dalam mobil. Steve meletakkan tasnya di sandaran kursi di sisi lain. Kemudian memakai sabuk pengamannya. "Tante, bunda sama ayah belum pulang ya?"

Yuna menggeleng. "Belum, udah kangen? Nanti telfon ya kalo ayah sama bundanya udah gak sibuk."

Steve mengangguk paham. Kemarin ibu dari Bunda Yewon meninggal dunia. Setelah dua minggu sebelumnya ayahnya meninggal dunia. Lia dan Soobin masih belum bisa meninggalkan Bunda Yewon dengan keadaan duka seperti itu. Apalagi Ayah Yoongi sedang ada perjalanan bisnis dan kemungkinan baru nanti malam baru bisa melakukan penerbangan pulang.

Tetangga [TXT X ITZY]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن