144.

973 99 68
                                    

Ryujin turun dari mobilnya, membawa tas bahu sambil merapikan jas dan rok span hitam selututnya. Kakinya yang dibalut high heels berwarna cream mulai melangkah menjauhi mobil, memasukkan kunci mobil ke dalam tasnya setelah berpamitan pada Chaeryeong yang masih duduk di dalam mobil.

Langkahnya menuju tempat penitipan anak yang menjadi tempat dia titipkan putranya yang baru berusia tiga tahunan. Ryujin menyapa penjaga yang menjaga halaman, kemudian masuk ke dalam tempat itu. Warna warni khas kesukaan anak kecil menyapa pengelihatannya. Banyak mainan dan beberapa anak yang asik bermain kesana kemari.

Sampai matanya menangkap seorang perempuan yang dia pasrahi anaknya sejak pagi tadi. "Permisi mbak, Ben sama Orion ada dimana ya?"

Perempuan itu menyunggingkan senyumnya. Kemudian mempersilahkan Ryujin menuju ke tempat yang lebih dalam.

"Tadi Ben sama Orion main di dalem, bunda. Bunda bisa cari dulu di dalam. Mungkin sama pengurus lain di dalem," memang benar perempuan itu sedang repot. Menenangkan dua bayi yang masih berbaring di kereta bayi dan satu anak yang aktif bermain kesana kemari.

Perasaan ibu dari satu anak itu mendadak tidak enak. Tidak tau kenapa. Ryujin dengan cepat melangkahkan kakinya ke dalam. Hanya beberapa pengasuh disana. Yang juga sedang mengasuh mungkin hanya sekitar 3 anak. Tapi Ben dan Orion tidak ditemukan dimana mana.

"Ben sama Orion dimana?" Suara sedikit lantang. Mengambil atensi orang orang disana. Sampai riuh itu berubah menjadi senyap. Mulai terdengar suara yang tidak mengenakan dari sisi lain.

"Mommy!!! Ben disini!!"
"Tante! Tolongin Rion!!"

Ryujin menoleh ke arah pintu yang tertutup rapat di sudut ruangan. Berjalan kesana dengan cepat. Menggedor gedor pintu itu dengan keras sampai terdengar tangisan dari sana. "Ben! Rion!"

Ganti menoleh pada beberapa pengasuh yang terlihat salah tingkah disana. "Kekunci ya? Kita gak sadar soalnya lagi repot.." dengan segera membuka kunci pintu itu.

Sampai pintu itu terbuka. Dua anak laki laki yang berjarak satu tahun keluar dari sana. Berderai air mata langsung memeluk wanita cantik yang sangat mereka kenali dengan erat. Ryujin langsung berjongkok. Memeluk dua anak laki laki yang terlihat sangat kesal sekaligus ketakutan

Chaeryeong yang baru saja datang mengernyit bingung melihat mereka semua. Sampai ketika merasakan celana panjangnya ditarik oleh gadis kecil di sampingnya. "Tante tante.."

"Iya dek? Kenapa?"

Chaeryeong merendahkan tubuhnya sadar anak itu ingin mengatakan sesuatu padanya.

"Namanya aku Aria, tadi Dek Orion sama Dek Ben dikunciin disitu sama kakak yang jahat itu.. kalo tante gak percaya, tante lihat rekaman CCTV aja. Kata mama, itu bisa merekam kann..."

Chaeryeong terkekeh kecil. "Makasih ya Aria. Anak cantik."

Ryujin menatap nyalang pada dua pengasuh yang sedari tadi mengobrolkan hal tidak masuk akal tentang dua anak laki laki di dekapannya. Chaeryeong masih berdiri di antara kerumunan, menyaksikan sekiranya apa yang akan dikatakan oleh dua perempuan yang disebut kakak jahat oleh gadis baik tadi.

"Orion sama Ben kenapa bisa main sampai kesitu? Udah dikasih tau berapa kali pintu itu kalo ditutup dari dalem otomatis kekunci," pengasuh yang membukakan pintu mulai mengoceh.

"Pasti gara gara Orion. Orion kan gak pernah mau temenan sama yang lain. Kalau ada Ben, baru mau temenan. Pasti main kemana mana yaa.. Gak tau aturan banget. Gak pernah diajarin buat sopan ya sama bundanya?"

Plak!

Ryujin tertawa sinis. Lihat orang yang baru saja berbicara, kini tertolehkan mukanya karena tamparan Chaeryeong yang baru datang.

Tetangga [TXT X ITZY]Where stories live. Discover now