47.

1K 166 28
                                    

Hari ini tidak tau kenapa Yeji berinisiatif melipir ke rumah Yeonjun setelah sarapan pagi. Dia membawa satu kotak bekal berisi nasi beserta lauk dan sayuran kesukaan Yeonjun.

Ternyata ketika Yeji membuka pintu rumah Yeonjun, hanya ada dua asisten rumah tangga yang sedang bersih bersih di dapur. Yeji menyapa mereka.

"Pagi bi! Kok sepi nih?"

"Itu mbak- tuan, nyonya sama Mbak Ryujin lagi keluar. Ada kunjungan. Kalo Mas Yeonjun kayaknya belum bangun."

Yeji mengangguk mengerti. Dia mengambil satu sendok kemudian naik ke kamarnya Yeonjun, setelah berpamitan pada keduanya.

Ketika pintu kamar terbuka, terlihat Yeonjun yang masih duduk di atas kasur dengan muka khas bangun tidur. Melihat Yeji di ambang pintu, Yeonjun langsung menguap panjang. Kemudian berdiri.

"Baru bangun?" Yeji menaruh kotak bekal dan sendoknya di atas meja sofa. Kemudian berjalan menghampiri Yeonjun.

"Anjir mukanya jelek banget kalo begini," Yeji ngakak.

Yeonjun hanya menatap malas kemudian mengedip ngedipkan matanya yang masih belum jelas.

"Peluk."

Yeji menggeleng. Kemudian mendorong pacar aslinya itu ke dalam kamar mandi. "Jangan minta peluk kalo belum mandi."

"Eh eh! Belum minum, yang!"

Yeji berdecak kemudian mengambil segelas air minum di atas nakas Yeonjun, segera memberikannya pada Yeonjun. Yeonjun segera meminum airnya kemudian menjalankan aktivitas mandinya.

Yeji bergerak ke arah kasurnya Yeonjun. Menyingkirkan kertas dan laptop dari atas kasur. Kemudian menatanya di meja belajar Yeonjun. Yeji melihat handpone kekasihnya itu. Parahnya sudah mati. Dia mencharge  handpone mahal itu.

Beralih merapikan tempat tidur Yeonjun. Setelahnya membuka balkon. Mengatur suhu AC. Menyapu dan menyemprot ruangan dengan pengharum ruangan.

"Duh, rapinya."

Yeji harus kaget ketika sepasang tangan merangkul lehernya dari belakang. "Ya habisnya berantakan."

"Namanya juga bangun tidur, yang."

Yeji melepaskan tangannya Yeonjun kemudian berbalik badan. Dia menarik Yeonjun kemudian mendudukkannya di atas karpet bulu hangat itu. Setelahnya dia duduk di atas sofa. Mengambil alih handuk di tangan Yeonjun.

"Kenapa gak ikut kunjungan?"

Yeonjun menggeleng. "Semalem aku tidurnya kemaleman. Pengen bangun agak siangan. Tadi dibangunin Ryujin males banget. Jadi gak ikutan."

Yeji mengangguk mengerti. Dia mengeringkan rambut merah muda mentereng milik Yeonjun.

"Sepet mataku tuh. Sodaraku sendiri rambutnya gondrong gini. Eh pacarku sekarang juga panjangan gini rambutnya. Pada kenapa sih?" Yeji menggerutu.

Yeonjun hanya mengendikkan bahunya. Kemudian menyetel televisi. Memerhatikan tayangan dari Nat Geo Wild yang terputar. "Tumbenan kesini pagi pagi."

Yeji mengernyit. "Entah. Mungkin- gara gara pagi ini aku yang masak sarapan. Akhirnya inisiatif pengen bagi ke kamu."

"Kalo misalnya aku udah sarapan tadi, gimana dong?"

Yeji mendengus. "Ya enggaklah. Tadi aku lihat balkon dulu. Kamu udah bangun apa belum."

Yeonjun mengangguk mengerti. Selagi Yeji mengeringkan rambutnya, Yeonjun mengambil lotion di ujung meja. Kemudian memakainya sedikit di tangan dan kaki.

"Belum habis lotion itu?"

Yeonjun menggeleng. Yeji ikut menggeleng. "Perasaan kita belinya bareng. Aku udah habis dua, punyamu kok masih banyak?"

Tetangga [TXT X ITZY]Where stories live. Discover now